Main Article Content

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) telah dilaksanakan di Universitas Mulawarman dengan dibentuk Layanan Komplementer di Klinik Universitas Mulawarman. Tujuan kegiatan PPUPIK ini adalah diversifikasi usaha di Klinik Universitas Mulawarman untuk meningkatkan perolehan pendapatan secara mandiri dan bermanfaat untuk masyarakat, serta memberikan kesempatan dan pengalaman kerja kepada  mahasiswa dengan memberikan layanan komplementer di Klinik Universitas Mulawarman. Sebelum dibukanya layanan komplementer dilakukan analisis SWOT untuk mendapatkan gambaran keberhasilan, dan hasil analisis disimpulkan layak untuk dibuka. Layanan komplementer meliputi akupunktur (tusuk jarum) dan jamu (herbal), resmi dibuka tanggal 02 Mei 2018. Jumlah kunjungan sampai akhir bulan Agustus adalah 110 dan jumlah pasien yang berobat 47 orang dengan total pendapatan sebesar Rp. 3.777.900,-. Karakterisik pasien yang berobat perempuan (88,2%) dan pria (11,8%), sebagian besar berhubungan dengan kelainan muskuloskeletal diikuti obesitas, dan dispepsia, hampir semua menyukai jamu dan lebih dari 50% mendapat terapi jamu. Pada pasien yang kontrol ulang telah merasakan manfaat dari pengobatan komplementer yang didapatkan baik yang mendapat pengobatan jamu, akupunktur dan gabungan akupunktur dan jamu. Mahasiswa Fakultas Kedokteran juga telah dilibatkan untuk membantu pelayanan dalam hal pemeriksaan fisik tekanan darah. Luaran PPUPIK yang telah dicapai adalah jasa layanan komplementer di Universitas Mulawarman telah diterapkan dan menghasilkan pendapatan, publikasi di jurnal nasional (accepted) dan buku pedoman pengobatan herbal (draf), dua paten sederhana telah didaftarkan dan satu granted paten hasil mediasi.

Keywords

Pengabdian masyarakat PPUPIK komplementer akupunktur jamu

Article Details

How to Cite
Ismail, S., Paramita, S., Aminyoto, M., Kosala, K., & Bakhtiar, R. (2018). Layanan Komplementer di Klinik Universitas Mulawarman pada Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus. Jurnal SOLMA, 7(2), 168–175. https://doi.org/10.29405/solma.v7i2.2119

References

    Dewi, K. 2012. Peranan pengobatan akupunktur pada diabetes mellitus dalam era globalisasi. Zenith, 1(2): 73–81.
    Eisenberg, D.M., Davis, R.B., Ettner, S.L., Appel, S., Wilkey, S., Van Rompay, M., and Kessler RC. 1998. Trends in alternative medicine use in the United States, 1990-1997, results of a follow-up national survey. JAMA, 280(18):1569-1575.
    Hawks,J H, & Moyad MA. 2003. CAM: definition and classification overview. Urologic Nursing, 23(3):221-3.
    Paramita, S., Isnuwardana, R., Nuryanto, M., Djalung, R., Rachmawatiningtyas, D., & Jayastri, P. 2017. Pola penggunaan obat bahan alam sebagai terapi komplementer pada Pasien Hipertensi di Puskesmas. Seminar Nasional Kefarmasian V "Potensi Kefarmasian bahan alam untuk perekonomian bangsa”, Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, Samarinda, 23-24 April 2017. Prosiding.
    Riset Kesehatan Dasar. 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.