Main Article Content

Abstract

Background: Aceh merupakan salah satu daerah penghasil minyak nilam (Pogostemon cablin Benth) terbaik dunia yang memiliki keunggulan kadar patchouli alcohol tinggi dan telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis. Namun, produktivitas dan kualitas minyak nilam yang dihasilkan petani masih rendah akibat keterbatasan teknologi, lemahnya kelembagaan, dan akses pasar yang belum optimal. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui pengembangan Desa Nilam sebagai model peningkatan kapasitas petani dan penguatan ekonomi berkelanjutan. Metode: Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan klaster inovasi hulu–hilir dengan kolaborasi academic–business–government–community-media, meliputi pemetaan calon petani dan calon lahan (CPCL), pembentukan kelembagaan petani Nilam Lhoong Aceh Sejahtera (PP NILAS), pelaksanaan sekolah lapang, penerapan Good Patchouli Farming Practices (GPFP), serta alih teknologi pascapanen dan penyulingan. Hasil: Intervensi yang dilakukan telah menujukkan hasil peningkatan kapasitas petani dalam melakukan praktik budidaya nilam yang baik, perbaikan tata kelola dan manajemen kelembagaan petani, serta penerapan teknologi pascapanen yang mampu meningkatkan kualitas minyak nilam dan mendorong pengembangan produk turunan. Kesimpulan: Model Desa Nilam efektif memperkuat kelembagaan petani, meningkatkan keterampilan dan produktivitas, berpotensi menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat secara berkelanjutan, serta berpotensi direplikasi untuk wilayah lain dan komoditas sejenis.

Keywords

Nilam Aceh Desa Nilam Good Patchouli Farming Practices Nilam Aceh Desa Nilam Good Patchouli Farming Practices

Article Details

How to Cite
Irfan Zikri, Muhammad, S., Erwan, F., Zaudhatul Ulya, Ernawati, Sofia Keumalasari, & Zubir, A. A. (2025). Desa Nilam, Aceh: Model Pemberdayaan Petani Nilam Berbasis Klaster Hulu-Hilir untuk Ekonomi Berkelanjutan. Jurnal SOLMA, 14(3). https://doi.org/10.22236/solma.v14i3.20924

References

  1. Afandi, W. H. Y. (2025). Strategi sekolah lapang dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani. Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. https://repository.uinsaizu.ac.id/30772/1/skripsi_hasby_yoesif_afandi-1.pdf
  2. Amanah, S., & Seminar, A. U. (2022). Sekolah lapang petani sebagai community of practice pengembangan inovasi kelompok di era digital. Jurnal Penyuluhan, 18(1), 164–176. https://doi.org/10.25015/18202240307
  3. Arissaryadin, A., Yuliadi, I., & Ikirahmansyah, I. (2024). Pemanfaatan modal sosial dalam memperkuat kapasitas kelembagaan kelompok tani (studi kasus di kelompok tani Tumenggung 2 di Kabupaten Sumbawa Barat). Edu Sociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi, 7(2), 847–852. https://doi.org/10.33627/es.v7i2.3141
  4. Arsyad, M., Nuddin, A., Hatta Jamil, M., & Yusuf, S. (2019). Model kelembagaan pertanian untuk wilayah perbatasan Indonesia. Universitas Muhammadiyah Parepare Repository. http://repository.umpar.ac.id
  5. Ayu, P. F., Nalefo, L., & Salahuddin, S. (2025). Modal sosial dalam pengembangan kelompok tani jagung kuning di Desa Wakadia Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Jurnal Ilmiah Penyuluhan dan Pengembangan Masyarakat. https://jippm.uho.ac.id/index.php/e_penyuluhan/article/view/82
  6. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Aceh. (2015). Action plan: Sistem inovasi industri nilam Aceh. Banda Aceh, Indonesia.
  7. Badan Pusat Statistik. (2022). 90 persen minyak nilam dunia dipasok Indonesia. https://www.bps.go.id
  8. Badan Pusat Statistik Aceh. (2019). Provinsi Aceh dalam angka. Banda Aceh: BPS.
  9. Erwan, F., Lufika, R. D., Dewi, C., Muhammad, S., Muslim, M., & Ilyas, S. (2022). Perancangan daya tarik wisata untuk pengembangan desa wisata dan inovasi nilam di Desa Ranto Sabon Kabupaten Aceh Jaya. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 9(1), 82–96. https://doi.org/10.24843/JUMPA.2022.v09.i01.p04
  10. Erwan, F., Lufika, R. D., Dewi, C., Muhammad, S., Muslim, M., Ilyas, S., & Kiswoyo, K. (2023). Hilirisasi produk agro nilam untuk industri kreatif pariwisata Desa Geunteut, Aceh Besar. Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(3), 842–852. https://doi.org/10.31604/jpm.v6i3.842-852
  11. Haryanto, L. I., Putri, D. I., Sularno, S., Rochaeni, S., Pratama, D. Y. P., & Evirawati, A. P. (2025). Menggerakkan inovasi pertanian melalui pelatihan tanaman hias gantung untuk petani perkotaan. Jurnal SOLMA, 14(1), 1269–1279. https://doi.org/10.22236/solma.v14i1.16747
  12. Hidayat, N. A., & Ibnu, A. (2024). Pemberdayaan masyarakat petani melalui program sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) di Desa Beru-Beru Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju. Jurnal Terapan Pemerintahan Minangkabau, 4(2), 168–176. https://doi.org/10.33701/jtpm.v4i2.3621
  13. Kamaruzzaman, S., Dewi, C., & Erwan, F. (2024). Pengembangan Kampung Kopi Tebes Lues dengan pendekatan sustainable community-based tourism. Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 7(3), 133–139. https://doi.org/10.32722/mapnj.v7i3.7106
  14. Mudatsir, R., & Syarif, A. (2023). Peningkatan kapasitas kelembagaan dalam mendukung ketahanan pangan Kabupaten Jeneponto. Journal Galung Tropika, 12(2), 262–272. https://doi.org/10.31850/jgt.v12i2.1112
  15. Nurma, N. M., Mamlu’ah, A., & Hambali, M. R. (2025). Hilirisasi olahan produk hasil pertanian dalam meningkatkan perekonomian Desa Ngrejeng Kecamatan Kabupaten Tuban. Jurnal SOLMA, 14(1), 691–702. https://doi.org/10.22236/solma.v14i1.18233
  16. Özgüven, M., Gülseren, G., & Müller, J. (2019). Investigation of the efficiency of drying conditions for essential oil production from aromatic plants. Makara Journal of Science, 23(3), 148–154. https://doi.org/10.7454/mss.v23i3.11262
  17. Page, N., & Czuba, C. E. (1999). Empowerment: What is it? Journal of Extension, 37(5). https://www.joe.org/joe/1999october/comm1.php
  18. Pulungan, S. (2021). Kelembagaan petani menuju pengembangan agroindustri aren. Pena Persada.
  19. Rina, R., Yetri, Y., Putra, R. K., Adriansyah, A., Telaumbanua, T. Y., Khairiyah, A., & Syukri, S. (2023). Penerapan tabung bahan baku destilasi minyak nilam berbahan stainless steel pada penghasil minyak nilam. Jurnal Pengabdian Masyarakat Polmanbabel, 3(1), 1–7. https://doi.org/10.33504/dulang.v3i01.288
  20. Roslinda, R. (2025). Dinamika sosial dalam kelompok tani ternak: Studi kasus komunikasi dan kerja sama di komunitas peternak kambing. Journal of Livestock Science and Innovation Global, 1(1), 19–24. https://e-journal.nusantaraglobal.ac.id/index.php/jlsig/article/view/57
  21. Sen, A. (1999). Development as freedom. New Delhi: Oxford University Press.
  22. Septiana, S. (2021). Peningkatan kapasitas kelembagaan petani melalui pendampingan pembenahan administrasi di kawasan food estate Provinsi Kalimantan Tengah. Manajerial: Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan, 1(2), 107–114. https://doi.org/10.51878/manajerial.v1i2.549
  23. Swamy, M. K., & Sinniah, U. R. (2016). Patchouli (Pogostemon cablin Benth.): Botany, agrotechnology and biotechnological aspects. Industrial Crops and Products, 87, 161–176. https://doi.org/10.1016/j.indcrop.2016.04.032
  24. Tsey, K., et al. (2019). Assessing research impact: Australian Research Council criteria and the case of Family Wellbeing research. Evaluation and Program Planning, 73, 176–186. https://doi.org/10.1016/j.evalprogplan.2018.12.005
  25. Yani, F. I., Rahmi, S., Syarif, A., Salam, N. I., Wahyu, F., & Ibrahim, J. (2025). Peningkatan keterampilan masyarakat melalui diversifikasi garam menjadi produk garam spa dan garam susu di Desa Bulu Cindea. Jurnal SOLMA, 14(1). https://doi.org/10.22236/solma.v14i1.17179
  26. Zikri, I., Erwan, F., & Tim ARC USK. (2023). Laporan kegiatan konsultasi tim ahli nilam. Banda Aceh: ARC USK.
  27. Zikri, I., Kamaruzzaman, S., & Susanti, E. (2021, Feb). Study on sustainable agriculture and dimension of needs: A case study of patchouli farming in Aceh Jaya. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 667(1), 012038. IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1755-1315/667/1/012038