Main Article Content

Abstract

Background: Stunting masih menjadi masalah kesehatan global yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Di Kabupaten Bantul, prevalensi stunting menunjukkan tren fluktuatif, termasuk di Kalurahan Guwosari sebagai lokus prioritas sejak 2020. Program EMAS ZEST (Empowering Mothers and Society for Zero Stunting) bertujuan meningkatkan kapasitas kader posyandu dan ibu hamil melalui penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) yang dikombinasikan dengan inovasi lokal, yaitu aquaponik ember ”KITA PANEN” untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga, serta Kartu Pintar Pemantau Gizi Ibu Hamil sebagai alat bantu pemantauan gizi berbasis digital. Metode: Kegiatan meliputi pendidikan masyarakat, pelatihan, dan pendampingan dengan melibatkan 30 kader serta 15 ibu hamil. Data dikumpulkan melalui pre–post test pengetahuan dan observasi keterampilan layanan posyandu ILP, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan dengan skor rata-rata dari 76,9 ± 4,4 pada pre-test menjadi 98,8 ± 1,0 pada post-test, dengan peningkatan sebesar 21,9 poin atau 28,5%. Observasi menunjukkan keterampilan kader dalam pelaksanaan layanan Posyandu ILP berada pada kategori baik hingga sangat baik, terutama pada aspek sikap pelayanan (89,5% sangat baik) dan koordinasi tim (84,2% sangat baik), meski konseling masih relatif lebih rendah (68,4% sangat baik). Kesimpulan: Program EMAS ZEST efektif meningkatkan kapasitas kader dan ibu hamil dalam penerapan layanan posyandu ILP. Inovasi sederhana berbasis konteks lokal seperti aquaponik ember “KITA PANEN” dan Kartu Pintar Pemantau Gizi Ibu Hamil terbukti memperkuat promosi kesehatan partisipatif untuk pencegahan stunting.

Keywords

Stunting Prevention Ibu Hamil Pemberdayaan Kader

Article Details

How to Cite
Yugistyowati, A., Fatimah, F. S., Ratnasari, A., Pasha, A. F. G., Husna, A., & Ramandha, A. P. (2025). Program EMAS ZEST (Empowering Mothers and Society for Zero Stunting): Pemberdayaan Kader dan Ibu Hamil untuk Pencegahan Stunting di Kalurahan Guwosari. Jurnal SOLMA, 14(3). https://doi.org/10.22236/solma.v14i3.20884

References

  1. Agustina, R., Desiyanti, I. W., & Anggraeny, D. (2024). Inovasi ibu sehat anak bebas stunting melalui pemberdayaan pangan lokal pada kelompok kader posyandu. Jurnal SOLMA, 13(3), 2459–2471.
  2. Andayani, D. D., & Choiriyah, I. U. (2025). Peran kader posyandu dalam pencegahan stunting di Desa Dukuhsari Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Journal Publicuho, 8(1), 1-14.
  3. Dinas Kesehatan Bantul. (2024). Laporan pemantauan balita semester I dan II tahun 2024. Bantul: Dinas Kesehatan Bantul.
  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan Litbangkes.
  5. Khaira, N., br Ginting, N., Ardiani, A. N., Annisyah, W., Lubis, N. S., & Suraya, R. (2025). Analisis pengorganisasian dan pemberdayaan masyarakat pada Posyandu Kamboja Desa Bandar Khalipah. Jurnal Kolaboratif Sains, 8(2), 1206-1214.
  6. Muharram, F., Cholifah, S., & Utami, P. J. (2025). Analisis Implementasi Kebijakan Program Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Di Kabupaten Sidoarjo. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 8(1), 274-287.
  7. Nutbeam, D. (2000). Health literacy as a public health goal: a challenge for contemporary health education and communication strategies into the 21st century. Health Promotion International, 15(3), 259-267.
  8. Purnamasari, K. D., Ningrum, W. M., & Fatimah, S. (2025). Pelatihan kader posyandu dalam mencegah stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan di Kecamatan Cidolog . Jurnal SOLMA, 14(1), 42–50.
  9. Purnawan, I. N., & Suarjana, N. (2023). Pencegahan stunting melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dengan balita dalam proses pembuatan dan pemberian MPASIi Di Desa Bukian Payangan Gianyar Bali. Jurnal Solma, 12(3), 1628-1634.
  10. Putri, D. I. P., Reswari, A., & Sudjatmiko, B. (2025). Edukasi berbasis komunitas dalam penguatan kapasitas masyarakat mengenai pemberian air susu ibu dan makanan pendamping air susu ibu untuk pencegahan stunting di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 5(5), 2043-2052.
  11. Rahim, N., Risfany, R., Ramianto, N. N., Suciwandira, D., Anwar, A. A., Agia, I., ... & Andilla, R. (2025). Implementasi budikdamber untuk mendukung ketahanan pangan dan gizi keluarga di Kampung Arar Kabupaten Sorong. GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2), 692-698.
  12. Rohmah, N. S., & Oktaviana, I. W. (2025). Integrasi Layanan Primer (ILP) Kesehatan dan Posyandu: Mendorong Pemberdayaan Perempuan di Desa Kaligawe. Majalah Ilmiah Dinamika Administrasi (MIDA), 22(1), 81-98.
  13. Sari, S. F., Prayogo, M. S., ADR, A. Z., Akmalina, N. I., Hariyanti, M., Mubarroq, A. S., ... & Hasanah, W. (2025). Strategi pencegahan stunting melalui pelatihan pengolahan PMT berbasis bahan lokal dengan metode participatory action research. Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara, 1(8), 476-484.
  14. Syamsir, S. B., Berliana, D. H., Setiawan, A., Natashia, D., Astuti, A., Yudanagara, B. B. H., & Supriyatno, H. (2024). Optimalisasi Peran Kader Kesehatan dalam Pencegahan Stunting Khususnya pada Periode Kehamilan melalui Tiga Level Pencegahan. Idea Pengabdian Masyarakat, 4(03), 270-280.
  15. UNICEF, WHO, & World Bank. (2021). Levels and trends in child malnutrition: Key findings of the 2021 edition. Geneva: World Health Organization. (https://www.who.int/publications/i/item/9789240025257).
  16. Victora, C. G., Christian, P., Vidaletti, L. P., Gatica-Domínguez, G., Menon, P., & Black, R. E. (2021). Revisiting maternal and child undernutrition in low-income and middle-income countries: Variable progress towards an unfinished agenda. The Lancet, 397(10282), 1388–1399. (https://doi.org/10.1016/S0140-6736(21)00394-9).
  17. World Health Organization. (2020). Malnutrition. Geneva: World Health Organization. (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition).
  18. Yugistyowati, A., Kurniasari, Y., Triastanti, R. K., Nasution, A. H., Adam, N., & Syafaiyadi, A. (2022). Guwosari village community empowerment in overcoming stunting post covid-19 pandemic. Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia, 2(3), 107-116.