Main Article Content

Abstract

Background: Pernikahan dini, yaitu pernikahan di bawah usia 18 tahun, berdampak buruk bagi remaja dan menghambat kesejahteraan mereka. Di Kabupaten Jombang, tercatat 1.511 pengajuan dispensasi nikah pada 2021–2024, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai upaya pencegahan. Metode: Kegiatan dilakukan dengan mengadakan pendidikan masyarakat berupa psikoedukasi terkait seksualitas berbasis kesehatan dan pentingnya kontrol diri pada remaja. Kegiatan ini dilaksanakan pada 8 Juni 2025, di Posyandu Dusun Tugusumberjo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. Mitra pada kegiatan yaitu 6 kader posyandu dan 17 remaja sekitar sebagai peserta. Hasil: Peserta berpartisipasi aktif dan menunjukkan pemahaman materi yang cukup baik selama kegiatan berlangsung, tetapi peserta masih mengalami kesulitan untuk menerapkan pemahamannya dalam kegiatan sehari-hari. Kesimpulan: Kegiatan psikoedukasi tentang seksualitas dan kontrol diri efektif meningkatkan pengetahuan remaja, namun perlu dilanjutkan dengan pelatihan praktis dan refleksi personal untuk mendorong perubahan perilaku berkelanjutan.

Keywords

Kontrol diri Pendidikan seksual Pernikahan dini Psikoedukasi Child marriage Psychoeducation Self-control Sex education

Article Details

How to Cite
Fitrianingsih, A., Nafilah, A. Z., Wafiqoh, R., Saraswati, W. A., Intansari, V. N., Nasiruddin, M. R., Mufidah, W., & Masluchah, L. (2025). Psikoedukasi Seksualitas dan Kontrol Diri Sebagai Pencegahan Pernikahan Dini pada Remaja Dusun Tugusumberjo. Jurnal SOLMA, 14(3), 3092–3103. https://doi.org/10.22236/solma.v14i3.19883

References

  1. Afdal, A. (2015). Pemanfaatan Konseling Keluarga Eksperensial untuk Penyelesaian Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 1(1), Article 1. https://doi.org/10.29210/1201528
  2. Astuti, P. T., Rahmawati, E., & Seftiani, M. (2021). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Terhadap Perilaku Seksual Remaja Di Kelas Xi Smk Rise Kedawung Kabupaten Cirebon Tahun 2016. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(10), 2025-2028.
  3. Aufar, A. F., & Nurwati, N. (2024). Perkawinan Dini Dan Kaitannya Dengan Pendidikan Seksual. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial HUMANITAS, 6(1). https://doi.org/10.23969/humanitas.v6i1.2846
  4. Averill, J. R. (1973). Personal control over aversive stimuli and its relationship to stress. Psychological Bulletin, 80(4), 286–303. https://doi.org/10.1037/h0034845
  5. Bandura, A. (1991). Social cognitive theory of self-regulation. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 50(2), 248–287. https://doi.org/10.1016/0749-5978(91)90022-L
  6. Dewi, SA, Indiswari, MG, Kirana, RS, Gozaly, SN, & Indrijati, H. (2024). Intervensi budaya berbasis “Bhuppa Bhabhu Ghuru Rato” untuk mengatasi pernikahan dini di Torjun Sampang. Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang , 9 (3), 698–712. https://doi.org/10.26905/abdimas.v9i3.12817
  7. Djamilah, D., & Kartikawati, R. (2016). Dampak Perkawinan Anak di Indonesia. Jurnal Studi Pemuda, 3(1), Article 1. https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.32033
  8. Fadlyana, E., & Larasaty, S. (2016). Pernikahan Usia Dini dan Permasalahannya. Sari Pediatri, 11(2), 136. https://doi.org/10.14238/sp11.2.2009.136-41
  9. Fonner, V. A., Armstrong, K. S., Kennedy, C. E., O’Reilly, K. R., & Sweat, M. D. (2014). School based sex education and HIV prevention in low- and middle-income countries: A systematic review and meta-analysis. PLoS ONE, 9(3), e89692. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0089692
  10. John, NA, Edmeades, J. & Murithi, L. Pernikahan anak dan kesejahteraan psikologis di Niger dan Ethiopia. BMC Public Health 19 , 1029 (2019). https://doi.org/10.1186/s12889-019-7314-z
  11. Lestari, Y. D., Herawati, Permatasari, L., & Hamidah, N. (2021). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Media Animasi Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Pada Siswi Smp Di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Ovary Midwifery Journal, 3(1), Article 1. Retrieved from https://ovari.id/index.php/ovari/article/view/32
  12. Mischel, W., Shoda, Y., & Rodriguez, M. I. (1989). Delay of gratification in children. Science, 244(4907), 933–938. https://doi.org./10.1126/science.2658056
  13. Mischel, W., Shoda, Y., & Rodriguez, M. L. (1989). Delay of Gratification in Children. Science, 244(4907), 933–938. https://doi.org/10.1126/science.2658056
  14. Nurmi, J. (1991). How do adolescents see their future? A review of the development of future orientation and planning. Developmental Review, 11(1), 1–59. https://doi.org/10.1016/0273-2297(91)90002-6
  15. Piaget, J. (1972). Intellectual evolution from adolescence to adulthood. Human Development, 15(1), 1–12. https://doi.org/10.1159/000271225
  16. Putri, S. P. R., & Ariana, A. D. (2021). Pengaruh Kontrol Diri terhadap Perilaku Seksual pada Remaja Berpacaran. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM), 1(2), 1275–1281. https://doi.org/10.20473/brpkm.v1i2.29062
  17. Sesilia, A. P., Purba, A. T. L., & Saragih, A. A. (n.d.). Efektivitas Psikoedukasi SAFE (Sex educAtion For teenagEr) untuk Pencegahan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja. https://doi.org/10.51849/j-p3k.v4i3.242
  18. Sholihat, S., Wahyuni, E., & Burhan, R. (2024). Pembentukan Kelompok Remaja Peduli Stunting dan Pencegahan Pernikahan Dini. Aktual: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat , 2 (1), 33–38. https://doi.org/10.58723/aktual.v2i1.141
  19. Siregar, NSA, Arisjulyanto, D., & Mansur, TN (2024). Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendidikan Sebaya Remaja dalam Upaya Pencegahan Perkawinan Anak. Jurnal Riset Kesehatan Global Indonesia , 6 (S5), 585-594. https://doi.org/10.37287/ijghr.v6iS5.4561
  20. Stanger-Hall, K. F., & Hall, D. W. (2022). Comprehensive sex education reduces teen birth rates. Proceedings of the National Academy of Sciences, 119(15), e2113144119. https://doi.org/10.1073/pnas.2113144119
  21. UNICEF. (2020). Child marriage: Latest trends and future prospects. New York: UNICEF