Main Article Content

Abstract

Background: Program Integrasi Layanan Primer (ILP) merupakan strategi nasional untuk memperkuat layanan Kesehatan dasar melalui edukasi masyarakat, penguatan kader, peningkatan kualitas layanan, dan pemanfaatan media digital. Berdasarkan data Puskesmas Kasihan I tahun 2024, jumlah penderita hipertensi tercatat sebanyak 5.819 orang, namun hanya 41,4% yang telah memperoleh layanan kesehatan. Sementara itu, jumlah penderita diabetes melitus di Desa Bangunjiwo mencapai 2.480 orang, dengan cakupan layanan sebesar 42,3%. Kondisi ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% penderita belum terlayani secara optimal. Program ILP bertujuan meningkatkan  pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terkait kesehatan preventif dan promotif, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh dan mendukung upaya pencegahan penyakit. Hal ini menjadi sangat penting mengingat tingginya angka kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM), yang kini menjadi beban utama kesehatan masyarakat. Metode: Kegiatan pelatihan ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif  dengan metode pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FGD), pre-test dan post-test, role play dan dokumentasi. Hasil: Terdapat perubahan nilai rata-rata pengetahuan kader sebelum dan sesudah pelatihan, dengan peningkatan sebanyak 1,5 dari yang sebelumnya rata-rata nilai 4,5 menjadi 6. Berdasarkan hasil uji t-test diperoleh signifikan = 0,000 yang berarti lebih kecil dari α=0,05. Kesimpulan: Terdapat peningkatan yang signifikan pada pengetahuan kader sebelum dan sesudah diberikan pelatihan.

Keywords

Primary Service Integration Program (LPI) Preventive and promotive health Cadre knowledge improvement Program Integrasi Layanan Primer (ILP) Kesehatan preventif dan promotif Peningkatan pengetahuan kader

Article Details

How to Cite
Waliyanti, E., Amalia, Y. D., Ummah, M. K., & Mellisa, M. (2025). Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu dalam Integrasi Layanan Primer (ILP) di Posyandu Teratai 1 Padukuhan Kalirandu, Bangunjiwo . Jurnal SOLMA, 14(3), 4548–4557. https://doi.org/10.22236/solma.v14i3.19481

References

  1. Bilah, A. N. A., Megatsari, H., & Sumarmi, S. (2023). Peningkatan Kapasitas Dan Pendampingan Kader Posyandu Pada Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Upaya Pencegahan Stunting. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(3), 2467-2477. https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14218
  2. Indriyati, L., Wahyudin, A., & Sulistyowati, E. (2023). Evaluasi Program Pilot Project Transformasi Layanan Primer di Puskesmas Telaga Bauntung Kabupaten Banjar Tahun 2022. Jurnal Kebijakan Pembangunan , 18 (1), 65-80. https://doi.org/10.47441/jkp.v18i1.311
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021. Jakarta: Kemenkes RI.
  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/2022 tentang Integrasi Layanan Primer. Jakarta: Kemenkes RI.
  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pedoman Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
  6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Panduan Pengelolaan Posyandu Bidang Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI.
  7. Permenkes RI No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
  8. Siswati, T., Afiati, S. N., & Gunawan, I. M. A. (2022). Pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pengolahan makanan untuk mengatasi stunting balita di daerah perdesaan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 244-248. https://doi.org/10.14710/jkm.v10i2.32841
  9. Sumardilah, D. S., Indriyani, R., Muliani, U., & Prianto, N. (2024). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Posyandu Terintergrasi Untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Primer Di Desa Cabang Empat Kecamatan Abung Selatan-Lampung Utara. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(6), 10991–10999. https://doi.org/10.31004/cdj.v5i6.37306
  10. Sunarsi, D., Teriyan, A., & Haryadi, R. N. (2024). Sinergi Pendidikan dan Pemberdayaan: Program Pengabdian Kepada Masyarakat Melalui Dialog Interaktif dan Pembelajaran Berkelanjutan. SocServe: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1), 19-24.
  11. Surtimanah, T., Sjamsuddin, I. N., Ruhyat, E., & Pamungkas, G. (2024). Peningkatan Pengetahuan Kader Tentang Posyandu di Era Transformasi Layanan Kesehatan Primer dan Kewirausahaan. JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat), 8(2), 295-305. https://doi.org/10.30595/jppm.v8i2.21284
  12. Sunisundraeni. (2024, 7 November). Posyandu ILP: Langkah Strategis dalam Mencegah PTM di Masyarakat. Kesmas-ID. https://kesmas-id.com/posyandu-ilp-langkah-strategis-dalam-mencegah-ptm-di-masyarakat. Diakses pada 27 April 2025.
  13. Trigunarso, S. I., Fairus, M., Bertalina, B., & Muslim, Z. (2024). Penguatan Kader Menuju Implementasi Pengelolaan Posyandu Konsep Integrasi Layanan Primer (ILP) Dalam Upaya Pencegahan Stunting dan Stroke di Pekon Jogyakarta Selatan Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(6), 10770–10777. https://doi.org/10.31004/cdj.v5i6.36555
  14. World Health Organization (WHO). (2020). Noncommunicable diseases. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/noncommunicable-diseases
  15. Yayasan Kesehatan Perempuan. (2022). Kajian Implementasi Integrasi Layanan Primer di Posyandu: Tantangan dan Rekomendasi. Jakarta