Main Article Content

Abstract

Background: Teknologi digital memiliki dampak positif terhadap perkembangan pariwisata di Indonesia. Pengembangan pariwisata melalui pengembangan desa wisata berbasis seni dan budaya merupakan salah satu upaya strategis untuk meningkatkan perekonomian dan pelestarian budaya lokal. Desa Slangit memiliki potensi seni dan budaya yang kaya, namun belum dikelola secara optimal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan digitalisasi dalam mendukung pengembangan desa wisata seni dan budaya di Desa Slangit Kecamatan Klangenan. Metode: Pengabdian ini menggunkan metode Asset Based Community Development (ABCD) yang terdiri dari beberapa langkah yaitu discovey, dream, define, design, dan destiny. Beberapa langkah yang dilakukan pada kegiatan pengabdian ini antara lain menggali informasi terkait dengan potensi seni dan budaya lokal di Desa Slangit, melaksanakan pendampingan digitalisasi bagi perangkat desa, karang taruna, serta masyarakat setempat melalui pemanfaatan platform digital atau media sosial yang digunakan sebagai promosi dan pengelolaan desa wisata. Hasil: Penerapan dan pemanfaatan teknologi digital dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi seni dan budaya lokal, memperluas jangkauan promosi wisata seni dan budaya, serta meningkatkan daya tarik Desa Slangit sebagai destinasi wisata seni dan budaya. Kesimpulan: Proses digitalisasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung keberlanjutan pengembangan desa wisata seni dan budaya.

Keywords

Desa Wisata Digitalisasi Seni dan Budaya Desa Wisata Digitalisasi Seni dan Budaya

Article Details

How to Cite
Haryati, Y., Hatami, W., Jayanti, Y. D., Wahyudi, A. V., Fahdri, I. U., & Apriansyah, R. (2025). Penerapan Digitalisasi untuk Mendukung Pengembangan Desa Wisata Seni dan Budaya di Desa Slangit Kecamatan Klangenan. Jurnal SOLMA, 14(3), 4680–4689. https://doi.org/10.22236/solma.v14i3.19386

References

  1. Alfarisi, F., & Saepuloh, A. (2023). Nilai-nilai Toleransi dalam Tradisi Upacara Mapag Sri di Desa Slangit, Cirebon. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 3(1), 143–148. https://doi.org/10.15575/jis.v3i1.24377
  2. Amalia, N. A., & Agustin, D. (2022). Peranan Pusat Seni dan Budaya sebagai Bentuk Upaya Pelestarian Budaya Lokal. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 19(1), 34–40. https://doi.org/10.23917/sinektika.v19i1.13707
  3. Arida, I. N. S., & Pujani, L. K. (2017). Kajian Penyusunan Kriteria-Kriteria Desa Wisata Sebagai Instrumen Dasar Pengembangan Desawisata. Jurnal Analisis Pariwisata, 17(1), 1–9.
  4. Azhima, F. F., Priyatna, A., & Muhtadin, T. (2020). Mitos Dan Representasi Dewi Sri Dalam Ritual Sinoman Upacara Adat Mapag Sri Di Desa Slangit Kabupaten Cirebon: Kajian Semiotika. Metahumaniora, 10(2), 217. https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v10i2.25733
  5. Barunawati, A. T., & Paturusi, S. A. (2016). Pengembangan daya tarik wisata budaya Desa Slangit, Cirebon, Jawa Barat. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 2(2), 95–110.
  6. Indra muda Indra, Nina Angelia, & Waridah Pulungan. (2023). Community Economic Empowerment through Tourism Potential of Guru Singa Village, Tanah Karo Regency. Jurnal SOLMA, 12(3), 1588–1596. https://doi.org/10.22236/solma.v12i3.12962
  7. Ira, W. S., & Muhamad, M. (2020). Partisipasi Masyarakat pada Penerapan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan (Studi Kasus Desa Wisata Pujon Kidul, Kabupaten Magelang). Jurnal Pariwisata Terapan, 3(2), 124. https://doi.org/10.22146/jpt.43802
  8. Lokantara, I. G. W., & Mayasari, D. (2021). Pengembangan Minat Berwisata melalui Produksi Konten Video Promosi Wisata Berbasis Digital di Desa Kurau Barat, Kabupaten Bangka Tengah. JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia), 6(2), 153–162. https://doi.org/10.33366/japi.v6i2.2827
  9. Maesaroh, S. S., Prasetyo, Y., Nugraha, M. R., Guntara, R. G., & Nuryadin, A. (2023). Digitalisasi Wisata Santanamekar Kabupaten Tasikmalaya Untuk Mendukung Desa Wisata Pemerintah dengan Membuat Konten Tiktok. Jurnal Abmas Negeri (JAGRI), 4(2), 127–136. https://doi.org/10.36590/jagri.v4i2.754
  10. Manafe, J. ., Setyorini, T., & Alang, Y. A. (2016). Pemasaran Pariwisata Melalui Strategi Promosi Objek Wisata Alam, Seni Dan Budaya (Studi Kasus di Pulau Rote NTT). BISNIS : Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam, 4(1), 101. https://doi.org/10.21043/bisnis.v4i1.1687
  11. Puri Bestari Mardani, & Maria Febiana Christanti. (2022). Optimalisasi Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Promosi Wisata Lokal Baros. Jurnal SOLMA, 11(3), 630–636. https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10160
  12. Purnama, Y. (2015). Peranan Sanggar Dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Betawi. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 7(3), 461. https://doi.org/10.30959/patanjala.v7i3.112
  13. Rahmawati, A. (2024). Potensi Implementasi Pendekatan Asset Based Community Development ( Abcd ) Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Di Kampung Wisata Cigadung. PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerja Sosial, x.
  14. Sari, H. K., Rizki, M., & Bagas, M. K. (2025). Strategi konten digital marketing untuk memperkenalkan desa wisata. Jurnal Pengabdian Olahraga Indonesia, 1(1), 7–14.
  15. Susilo, D. R., Saripudin, D., & Moeis, S. (2018). Perkembangan Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti Di Desa Tambi. FACTUM: Jurnal Sejarah Dan Pendidikan Sejarah, 7(1). https://doi.org/10.17509/factum.v7i1.11927
  16. Sutomo, M., Muslimin, M., Mangun, N., Rombe, E., & Taqwa, E. (2021). Pendampingan Perencanaan Pengembangan Desa Wisata Towale Dalam Peningkatan Ekonomi Desa Di Masa Pandemik. Jurnal SOLMA, 10(3), 563–570. https://doi.org/10.22236/solma.v10i3.7843