Main Article Content

Abstract

Background: Hambatan untuk praktik perawatan diri pada ibu hamil diantaranya adalah kurangnya dukungan manajemen diri, kurangnya pengetahuan dan kepercayaan diri, dan kurangnya akses ke perawatan kesehatan yang tepat. Melakukan perawatan diri yang memadai dapat meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi biaya perawatan kesehatan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan pendamping  (kader posyandu) dan ibu hamil dalam meningkatkan kemampuan diri dalam perawatan kehamilan di desa Gajah Mekar Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung. Metode: edukasi, pelatihan, pendampingan dan penggerakan berkelanjutan. Kegiatan diawali dengan  perekrutan pendamping dilanjutkan  pelatihan kepada Pendamping (Kader Posyandu) meliputi pemberian edukasi dan pendampingan. Pendampingan dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan kontribusi kepada ibu hamil dalam perawatan kehamilan. Hasil: terbentuknya kader pendamping dan kelompok ibu hamil serta peningkatan pengetahuan kader dan kemampuan ibu hamil tentang selfcare pada kehamilan. Kesimpulan: Perlu adanya koordinasi dan monitorig berkelanjutan sebagai bentuk pemberdayaan untuk  mempertahankan  kemampuan pendamping dan ibu hamil dalam perawatan diri selama masa kehamilan agar masalah selama kehamilan dapat diatasi dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Keywords

Edukasi Kemampuan perawatan diri Pendampingan Self-care Education Mentoring Self-care ability Self-care

Article Details

How to Cite
Kamsatun, K., Sukarni, S., Kamil, M., & Saripah, I. (2025). Penerapan Edukasi Self-care melalui Pemberdayaan Kader dalam Meningkatkan Kemampuan Perawatan Kehamilan . Jurnal SOLMA, 14(2), 1990–1995. https://doi.org/10.22236/solma.v14i2.18535

References

  1. Aziz A, Zork N, Aubey JJ, et al. Telehealth for high-risk pregnancies in the setting of the COVID-19 pandemic. Am J Perinatol. 2020;37(8):800–808. https://doi.org/10.1055/s-0040-1712121
  2. Depkes kes RI., (2008). Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi dengan Stiker. Jakarta: Dirjen BK
  3. Hall, C. S., Lindzey, G. (2012). Teori –teori sifat dan behavioristik. Yogyakarta: Kanisius.
  4. Hastono, S. P. 2007. Analisis Data Kesehatan. Basic Data Analysis for Health Research Training. Jakarta: Fakultas Kesatan Masyarakat Universitas Indonesia
  5. Heliyon, Volume 5, Issue 9, e02493, ISSN 2405-8440, https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2019.e02493
  6. Kamsatun, et al, (2021). Efektifitas Model Self-care dalam meningkatkan kemampuan ibu hamil
  7. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
  8. Nurhasanah, R., Masrul, M., Malini, H., & Tarawan, V. M. (2020). A Structure Equation Model Examining Self-care Behavior toward Pregnancy-related Complication and Their Associated Factors among Women in Indonesia. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 8(B), 1047-1052. https://doi.org/10.3889/oamjms.2020.5109
  9. Orem D. (2001) Nursing: Concepts of Practice. 6th ed. United States: Mosby
  10. Parvane Asadi, Sharare Ahmadi, Alireza Abdi, Omar Hussein Shareef, Toraj Mohamadyari, Javad Miri, (2019). Relationship between self-care behaviors and quality of life in patients with heart failure,
  11. Selviana, T. A., Ma’mun, W., Putri, S. N. A. H., Septiana, R., Safitri, R., Lestari, A., & Andarwati, D. A. D. (2024). Peningkatan Cakupan ASI Eksklusif melalui Program Edukasi “GENDIS” (Generasi Emas dengan ASI Eksklusif) di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Jurnal SOLMA, 13(2), 837–847. https://doi.org/10.22236/solma.v13i2.15440
  12. World Health Organization. WHO Consolidated Guideline on Self-care Interventions for Health: sexual and reproductive health and rights. Geneva: WHO; 2019. [Google Scholar]
  13. World Health Organization. Maintaining essential health services: operational guidance for the COVID-19 context. 2020. https://www.who.int/publications/i/item/10665-332240