Isi Artikel Utama

Abstrak





Latar Belakang: Penurunan angka stunting di Indonesia dari 27,7% menjadi 21,6% terjadi di tahun 2022. Namun, nilai tersebut masih diatas ambang batas yang ditetapkan oleh WHO yaitu dibawah 20%. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan untuk meningkatan pemahaman, keterampilan, dan kreativitas kader Posyandu mengenai pencegahan stunting dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan bayi melalui pembuatan yoghurt sederhana dan mudah, karena yoghurt menjadi salah satu makanan sumber protein tinggi. Metode: Pendampingan pembuatan yoghurt telah dilakukan oleh tim PkM KKN UNJ kepada kader Posyandu Cempaka, Kelurahan Larangan Selatan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. Terdapat tiga tahap pelaksanaan yaitu (1) sosialisasi informasi; (2) pelaksanaan pedampingan; dan (3) evaluasi. Hasil: Semua peserta mitra sangat bersemangat dan memiliki antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung. Berdasarkan hasil angket umpan balik kegiatan, peserta mitra memperoleh wawasan dan pengetahuan baru (55,56%), serta informasi dan pengetahuan tentang yoghurt akan peserta mitra berikan dan sampaikan kepada masyarakat sekitar lingkungannya (88,89%). Kesimpulan: Kader Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan Kota Tengerang memperoleh ilmu baru tentang pembuatan yoghurt sehat, mudah dan sederhana serta peserta mitra berkomitmen untuk berbagi ilmu kepada masyarakat sekitarnya dalam rangka pencegahan stunting.



 


Kata Kunci

Posyandu Protein Stunting Yooghurt Posyandu Protein Stunting Yoghurt

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Kartika, I., Umiatin, U., Kurniadewi, F., Nurhayadi, M., Hadi Nugrahaningsih, T., Istantia Chantika, K., Septiani, E., Nurul Fadillah Octaviany, S., Bunga Falana, I., Putri Fajriani, F., & Aulia Rachma, L. (2025). Pedampingan Kader dalam Pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Yoghurt untuk Pencegahan Stunting di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan Kota Tengerang. Jurnal SOLMA, 14(1). https://doi.org/10.22236/solma.v14i1.15981

Referensi

  1. Andriani, M., Hairunis, M. N., Qamarya, N., Faturahmah, E., & Juniarti, W. (2023). Pangan Lokal (Granola moringa) Sebagai Makanan Tambahan Pencegah Stunting pada Balita Gizi Kurang di Puskesmas Dompu Barat Kabupaten Dompu. In JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Vol. 7, Issue 1). https://doi.org/10.58258/jisip.v7i1.4010
  2. Anissa, D. D., & Dewi, R. K. (2021). Peran Protein: ASI dalam Meningkatkan Kecerdasan Anak untuk Menyongsong Generasi Indonesia Emas 2045 dan Relevansi dengan Al-Qur’an. In Jurnal Tadris IPA Indonesia (Vol. 1, Issue 3, pp. 427–435). https://doi.org/10.21154/jtii.v1i3.393
  3. Arbie, F. Y., & Labatjo, R. (2019). Examining the Nutrition Levels and Stunting Problem in Indonesian Children. In Action: Aceh Nutrition Journal (Vol. 4, Issue 2, p. 89). https://doi.org/10.30867/action.v4i2.126
  4. Capcanari, T., Chirsanova, A., Covaliov, E., & Siminiuc, R. (2021). Development of Lactose Free Yogurt Technology for Personalized Nutrition. In Food and Nutrition Sciences (Vol. 12, Issue 11, pp. 1116–1135). https://doi.org/10.4236/fns.2021.1211082
  5. Idal. (2015). Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi. In UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
  6. Liu, E., Zheng, H., Shi, T., Ye, L., Konno, T., Oda, M., Shen, H., & Ji, Z. S. (2016). Relationship between Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophilus under Whey Conditions: Focus on Amino Acid Formation. In International Dairy Journal (Vol. 56, pp. 141–150). https://doi.org/10.1016/j.idairyj.2016.01.019
  7. Marlina, L., Adawiyah, R., Gitosaputro, S., & Efendi, U. (2023). Pencegahan Stunting melalui Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. In Dst (Vol. 3, Issue 1, pp. 22–36). https://doi.org/10.47709/dst.v3i1.1983
  8. Nilandita, W. (2018). International Conference on Sustainable Health Promotion 2018 Study of Physical Environment Factors on Pneumonia in Indonesia (pp. 52–55).
  9. Rings, E. H. H. M., Grand, R. J., & Buller, H. A. (1994). Lactose Intolerance and Lactase Deficiency in Children. In Current Opinion in Pediatrics (Vol. 6, Issue 5, pp. 562–567). https://doi.org/10.1097/00008480-199410000-00010
  10. Riptek Widya, J., Galuh, H. C., Cahya, N. P., Karnowo/Jurnal Riptek ; Cahyati, W., Prameswari, W. H., Wulandari, G. N., & Karnowo, C. (2019). Kajian Stunting di Kota Semarang. In Jurnal Riptek (Vol. 13, Issue 2, pp. 101–106). http://riptek.semarangkota.go.id
  11. Sfakianakis, P., & Tzia, C. (2014). Conventional and Innovative Processing of Milk for Yogurt Manufacture; Development of Texture and Flavor: A review. In Foods (Vol. 3, Issue 1, pp. 176–193). https://doi.org/10.3390/foods3010176
  12. SSGI. (2023). Hasil Survei Status Gizi Indonesia. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (pp. 77–77). https://promkes.kemkes.go.id/materi-hasil-survei-status-gizi-indonesia-ssgi-2022
  13. Sumartini, E. (2022). Studi Literatur : Riwayat Penyakit Infeksi dan Stunting pada Balita. In Jurnal Kesehatan Mahardika (Vol. 9, Issue 1, pp. 55–62). https://doi.org/10.54867/jkm.v9i1.101
  14. Trihono, Atmarita, dkk. (2015). Stunting in Indonesia, Problems and Solutions (Issue 1, pp. 1–14).
  15. Wulandari Leksono, A., Kartika Prameswary, D., Sekar Pembajeng, G., Felix, J., Shafa Ainan Dini, M., Rahmadina, N., Hadayna, S., Roroputri Aprilia, T., Hermawati, E. (2021). Risiko Penyebab Kejadian Stunting pada Anak. In Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat: Pengmaskesmas (Vol. 1, Issue 2, pp. 34–38).

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama