Main Article Content

Abstract

Pendahuluan: Gerakan Remaja Sehat Tanpa Anemia merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang penting untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan remaja. Melalui gerakan ini, berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga kesehatan, sekolah, dan komunitas bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang, pola makan sehat, dan gaya hidup aktif. Tujuannya adalah mengurangi prevalensi anemia dan mendorong potensi remaja dalam berbagai aspek kehidupan. Metode: Kegiatan dilakukan secara promotif dan preventif di SMK Ihsanniat Ngoro Jombang dengan sasaran remaja putri. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi skrining anemia melalui cek hemoglobin (Hb), pembagian tablet tambah darah, serta penyuluhan mengenai pencegahan anemia dan pentingnya konsumsi tablet tambah darah secara teratur. Hasil: Skrining menunjukkan masih ada remaja putri dengan kadar Hb di bawah 12 gram/dl. Hasil kuesioner menunjukkan 83,3% memiliki pengetahuan baik tentang anemia. Kesimpulan: Kegiatan ini meningkatkan kesadaran remaja putri terhadap pentingnya pencegahan anemia melalui edukasi dan konsumsi tablet tambah darah.

Keywords

Anemia Edukasi Kesehatan Pencegahan Anemia Remaja Sehat Tablet Tambah Darah

Article Details

How to Cite
Suyati, S., Istiqomah, S. B. T., & Muzayyaroh, M. (2025). Gerakan Remaja Setia (Sehat Tanpa Anemia). Jurnal SOLMA, 14(2), 2849–2853. https://doi.org/10.22236/solma.v14i2.15848

References

  1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI. (2019). Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI.
  2. Cavalcanti, A. C., & D. P. (2022). "Effects of Iron Supplementation on Hemoglobin Levels and Growth in Adolescents: A Randomized Controlled Trial." Pediatric Research, 91(3), 657-664.
  3. Departemen Kesehatan RI. (2017). Pedoman Gizi Seimbang untuk Remaja. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
  4. Hadi, H., & Suparmi, S. (2017). Strategi Peningkatan Kesehatan Remaja Melalui Program Anemia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
  5. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2018). Modul Pendidikan Kesehatan Remaja: Mencegah Anemia dengan Pola Makan Sehat. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
  6. Kemenkes RI. (2018). Pedoman Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri Dan WUS. Jakarta : Kemenkes RI
  7. Mappangara, A., & Amalia, S. (2022). Program Kesehatan Remaja: Penanganan dan Pencegahan Anemia. Surabaya: Cendekia Press.
  8. Marlina, R., & Andini, W. (2018). "Program Tablet Tambah Darah di Sekolah Menengah Atas: Dampak Terhadap Kesehatan Remaja." Jurnal Kesehatan dan Pendidikan, 13(2), 112-119.
  9. Nursalam, N., & Setiawan, D. (2019). "Peningkatan Pengetahuan dan Kepatuhan Remaja dalam Mengonsumsi Tablet Tambah Darah melalui Edukasi di Sekolah." Jurnal Pendidikan Kesehatan Indonesia, 14(1), 25-31.
  10. Nutrisi untuk Kesehatan Tubuh. (2015). Manfaat Sayuran Hijau untuk Menangkal Anemia. Jakarta: Nutrisi untuk Kesehatan Tubuh.
  11. Parker, E., & Parker, C. (2018). The Role of Iron in Adolescent Health. Oxford University Press.
  12. Puspitawati, S. (2021). Gerakan Remaja Sehat: Pencegahan dan Penanganan Anemia. Yogyakarta: Andi Offset.
  13. Syafrudin, M. A., & Amin, M. (2020). "Efektivitas Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) terhadap Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Kota X." Jurnal Kesehatan Masyarakat, 16(2), 115-122.
  14. Sutrisna, N. (2019). Pendidikan Kesehatan untuk Remaja: Mencegah Anemia dan Meningkatkan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.
  15. Wahyu, H., & Fitriani, S. (2021). "Strategi Pengelolaan Anemia pada Remaja: Studi Kasus di Beberapa Sekolah Menengah Atas." Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 19(1), 77-84.
  16. World Health Organization. (2011). Iron Deficiency Anaemia: Assessment, Prevention, and Control. A Guide for Programme Managers. Geneva: World Health Organization.

Most read articles by the same author(s)