Main Article Content

Abstract

Background: Tren tenaga kerja perempuan di Indonesia mengalami peningkatan, tetapi para pengrajin anyaman bambu, yang mayoritas perempuan, masih menghadapi risiko paparan bahan kimia berbahaya dan berbagai jenis potensi bahaya lainnya yang dapat membahayakan kesehatan reproduksi mereka dan perlu ditanggulangi. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi dan lingkungan kerja dan akses para pengrajin perempuan anyaman bambu terhadap layanan kesehatan reproduksi. Metode: Mitra dari kegiatan ini adalah pelaku usaha pembuatan kerajinan anyaman bambu di desa Jaya mukti, Kecamatan Leuwisari , Kabupaten Tasikmalaya.  Sasarannya adalah pengrajin perempuan yang berjumlah sebanyak 50 orang, namun  yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 28 orang. Metode kegiatan yang digunakan adalah pendidikan masyarakat dengan pendekatan penyuluhan atau edukasi. Hasil: Hasil kegiatan menunjukan pengetahuan peserta mengenai kesehatan reproduksi dan lingkungan kerja sebelum edukasi paling banyak pada kategori kurang (75%) dan sangat sedikit pada kategori baik (11%). Terdapat peningkatan pengetahuan sesudah edukasi. Peserta dengan kategori Pengetahuan baik meningkat menjadi 61% dan yang berpengetahuan kurang  menjadi menurun sampai 7%. Kesimpulan: Kegiatan edukasi yang dilakukan berhasil meningkatkan Pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan reproduksi dan lingkungan kerja dan juga pelayanan kesehatan reproduksi yang ada di puskesmas setempat.

Keywords

Woven bamboo Education Reproductive health Work environment Women workers Anyaman bambu Edukasi Kesehatan reproduksi Lingkungan kerja Pekerja perempuan

Article Details

How to Cite
Sriagustini, I., Wiratama, R., Lisnawati, L., & Danefi, T. (2024). Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Lingkungan Kerja pada Pekerja Perempuan Pengrajin Anyaman Bambu. Jurnal SOLMA, 13(2), 887–897. https://doi.org/10.22236/solma.v13i2.14964

References

Read More