Main Article Content

Abstract

Dusun Bat Rurung desa Barejulat terdapat budidaya jamur tiram (Pleurotus osteatus) yang dikelola oleh kelompok budidaya jamur tiram Lombok. Kelompok ini disamping memproduksi jamur tiram juga memproduksi limbah berupa limbah baglog jamur tiram dalam jumlah satu kali masa panen kurang lebih 1 s/d 2 ton. Kondisi limbah yang sangat banyak mengakibatkan pencemaran pada lingkungan, ini dikarenakan anggota kelmpok pembudidaya tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan limbah baglog media jamur tersebut. Baglog merupakan media tanam jamur tiram yang terbuat dari serbuk gergaji dan beberapa bahan nutrisi sebagai sumber nutrisi bagi pertumbuhan jamur. Limbah banglog jamur terbagi menjadi dua jenis yakni baglog kotaminan dan baglong tua. Kurangnya keterampilan pembudidaya dalam pengolahan limbah menjadi acuaan dasar untuk melakukan pelatihan pengolahan limbah baglog menjadi pupuk organik. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini dalam proses menyelesaikan perasalah yang ada adalah dengan diskusi dan praktek (learning by doing) gabungan kedua metode tersebut diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan berkaitan dengan pengelolaan Limbah baglog media jamur tiram menjadi pupuk organik. Adapun hasil yang dicapai adalah 1) adanya  pengetahuan dan keterampilan kelompok budidaya jamur tiram dalam mengolah limbah baglog menjadi pupuk organik, 2) meningkatnya partisifasi kelompok selama kegiatan pelatihan pengolahan hingga 85%,  3) dihasilkannya produk berupa pupuk organik padat, dan 4) terbentuknya unit usaha tambahan yakni usaha pupuk organik.

Keywords

Limbah Baglog Jamur Tiram Pupuk Organik

Article Details

How to Cite
hunaepi, H., Dharawibawa, I. D., Asy’ari, M., Samsuri, T., & Mirawati, B. (2018). Pengolahan Limbah Baglog Jamur Tiram Menjadi Pupuk Organik Komersil. Jurnal SOLMA, 7(2), 277–288. https://doi.org/10.29405/solma.v7i2.1392