Main Article Content

Abstract

Background: Bahaya yang teridentifikasi dari pekerjaan sablon plastik yang dominan yaitu bahaya kimia dan bahaya ergonomi. Bahaya yang muncul tersebut jika tidak dilakukan pengendalian dengan baik akan memberikan risiko pada pekerja berupa keracunan akibat menghirup bahan kimia (thiner dan tinta) dan keluhan musculoskeletal akibat sikap kerja yang tidak ergonomis. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan pekerja sablon plastic tentang risiko bahaya dan mampu melakukan upaya pencegahan resiko. Metode: Mitra dalam pengabdian ini adalah Usaha Sablon Plastik. Jumlah peserta sebanyak 10 orang pekerja. Metode kegiatan dengan ceramah diskusi dan simulasi, Teknik pengambilan data melalui kuesioner pre dan posttest yang dilakukan sebelum kegiatan sosialisasi sialisasi dan simulasi penggunaan alat pelindung diri. Hasil: Kegiatan advokasi ini dilaksanakan pada pemilik usaha sablon, bertujuan untuk mendapatkan dukungan dari pemilik usaha sablon agar ikut serta dalam pencegahan resiko paparan zat kimia pada pekerja sablon dan pemilik usaha sablon menyambut dengan antusias dan ikut serta dalam kegiatan pengabdian. Kegiatan sosialisasi untuk mengukur keberhasilan dengan melakukan pretest dan posttest dengan hasil pretest dan posttest peningkatan rerata nilai sesuai target yaitu sebesar 47,3%.  Pekerja juga diberikan simulasi penggunaan alat pelindung diri berupa respirator sehingga dapat menerapkan pemakaian respirator dengan benar.

Keywords

Hazard, risk, risk control Bahaya Resiko Pengendalian Resiko

Article Details

How to Cite
Wartini, W., Sartika, I., Haryanti, T., & Ani, N. (2024). Alat Pelindung Diri Sebagai Upaya Mencegah Risiko pada Pekerja Sablon Plastik di Desa Bolon Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Jurnal SOLMA, 13(1), 402–408. https://doi.org/10.22236/solma.v13i1.13146

References

  1. Agustina, U., & Mukono, J. (2017). Keluhan Sistem Saraf Pusat pada Pekerja yang Terpapar Toluen di Udara di Bengkel Pengecatan Mobil di Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9, 31–39. https://e-journal.unair.ac.id/JKL/article/view/9149/5148
  2. Aini, A., & Suwandi, W. (2023). Hubungan antara Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD). Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 13(2), 363–368. https://doi.org/10.32583/pskm.v13i2.812
  3. Colomadu, K. (2021). Kecamatan colomadu dalam angka 2021.
  4. Darwis, A. M., Naiem, M. F., Lisrianti, A. W., Maharja, R., Noviponoiharwani, N., Rahim, M. R., & Ramadhani, M. (2020). Kejadian Cedera Pada Karyawan Industri Percetakan Di Kota Makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim, 3(1). https://doi.org/10.30597/jkmm.v3i1.10281
  5. Gobernment of Alberta. (2011). Best Practices for the Assessmentand Control of Chemical Hazards. In Volumen 3. humanservices.alberta.ca/documents/WHS-PUB_bp011.pdf
  6. INTERNATIONAL STANDARD Risk management — ISO 31000. (2018). 2018.
  7. Mafra, R., Riduan, R., & Zulfikri, Z. (2021). Analisis Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Peserta Pelatihan Keterampilan Tukang dan Pekerja Konstruksi. Arsir, 5(1), 48. https://doi.org/10.32502/arsir.v5i1.3362
  8. Mahendra, D., Jaya, I. M. M., & Lumban, A. M. R. (2019). Buku Ajar Promosi Kesehatan. In Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Fakultas Vokasi UKI.
  9. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2010). Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Peraturan Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi, VII(8), 1–69. https://indolabourdatabase.files.wordpress.com/2018/03/permenaker-no-8-tahun-2010-tentang-apd.pdf
  10. Nurkhayati. (2018). Advokasi Pelayanan Kesehatan Bagi Buruh Perempuan. Jurnal Harkat, 14(1), 30–38. http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=sph&AN=119374333&site=ehost-live&scope=site%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.neuron.2018.07.032%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.tics.2017.03.010%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.neuron.2018.08.006
  11. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018. (2018). Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2018, 5, 11.
  12. PeRSADA - Portal Satu Data - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah. (n.d.).
  13. Pulungan, R. M., Hardy, F. R., Nasrullah, N., & Rifqiya, A. D. (2021). Advokasi Dan Intervensi Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Terhadap Penanggulangan COVID-19 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Jurnal Ikraith-Abdimas, 4(3), 1–6.
  14. Rahmawati, ETar., Romdhona, N., & Fauziah, M. (2022). Environmental Occupational Health and Safety Journal Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Konstruksi Di PT. Abadi Prima Intikarya Proyek The Canary Apartment Kota Tangerang Selatan Tahun 2022. Environmental Occupational Health and Safety Journal •, 3(1), 75.
  15. Tarwaka. (2008). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (1 ed.). Harapan Press.
  16. Wartini, Nur Ani, D. P. S. (2022). Analisis Resiko Penyablon Plastik Di Desa Bolon Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Universitas Veteran Bangun Nusantara.
  17. Wasty, I., Doda, V., & Nelwan, J. E. (2021). Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Apd Pada Pekerja Di Rumah Sakit: Systematic Review. Kesmas, 10(2), 117–122.