Main Article Content

Abstract

Background: Kelelahan menjadi penyakit pembunuh nomor dua setelah penyakit jantumg. Survei disebuah negara maju menyatakan setiap harinya terdapat 10-15% penduduknya yang mengalami kelelahan saat bekerja. Kelelahan kerja menjadi salah satu persoalan krusial yang perlu ditanggulangi karena dapat menyebabkan kondisi kesehatan menurun sehingga dapat memicu kecelakaan kerja, dan produktivitas serta prestasi kerja menurun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang memengaruhi kelelahan kerja. Metode: Penelitian dilakukan di PT X Jakarta menggunakan metode cross-sectional dengan populasi 60 pekerja pada line painting. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, sehingga seluruh populasi menjadi sample. Hasil: Uji korelasi dilakukan menggunakan rank spearman dengan hasil sebagai berikut: 1) usia dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,825; 2) masa kerja dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,843; 3) shift kerja dengan kelelahan kerja p value = 0,007 (p < 0,05) dan r = 304; 4) status gizi dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,449. Selanjutnya uji regresi logistic ordinal menyatakan bahwa usia, masa kerja, shift kerja, dan status gizi secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 29,3% terhadap kelelahan kerja. usia menjadi variabel yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja dengan p value = 0,003 (p < 0,05) dan nilai OR sebesar 7,72. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia, masa kerja, shift kerja, dan status gizi dengan kelelahan kerja. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja adalah usia.

Keywords

Kelelahan Kerja Masa Kerja Shift Kerja Status Gizi Usia

Article Details

How to Cite
Mirza Kirana Maulidya, Farhana Syahrotun Nisa Suratna, & Yeremia Rante Ada’. (2023). Faktor-faktor yang Memengaruhi Kelelahan Kerja di Line Painting PT X Jakarta . Jurnal SOLMA, 12(2), 606–613. https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.12134

References

  1. Aini, N. (2018). Hubungan Shift Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Perawat Rawat Inap di Rumah Sakot Herna Medan Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan, 4(1), 45–56.
  2. Arum Dian Pratiwi, S. M. S. (2020). Higiene Industri: Pengantar bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Guepedia.
  3. Fidinia Hijah, N., Setyaningsih, Y., & Jayanti, S. (2021). Iklim Kerja, Postur Kerja, dan Masa Kerja Terhadap Kelelahan Kerja pada Pekerja Bengkel Las. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2(1), 11–16. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jppkmiURL:https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jppkmi/article/view/47282
  4. Kusgiyanto, W., Suroto, & Ekawati. (2017). Analisis Hubungan Beban Kerja Fisik, Masa Kerja, Usia, dan Jenis Kelamin terhadap Tingkat Kelelahan Kerja pada Pekerja Bagian Pembuatan Kulit Lumpia di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5), 413–423. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
  5. Lestari, R. R., & Isnaeni, L. M. A. (2020). Hubungan umur dan status gizi dengan kelelahan kerja pada bidan di rsia bunda anisah tahun 2019. Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, 4(1), 38–42
  6. Maurits, L. S. K. (2017). Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta: Amara Books.
  7. Mustofani and Dwiyanti, E. (2019). Relationship between Work Climate and Physical Workload with Work-Related Fatigue. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. 8(2): 150-157.
  8. Nidya Triyunita, Ekawati, & Daru Lestantyo. (2013). Hubungan Beban Kerja Fisik, Kebisingan dan Faktor Individu dengan Kelelahan Pekerja Bagian Weaving PT X Batang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(2), 1–11.
  9. Ramadhanti, A. A. (2020). Status Gizi dan Kelelahan terhadap Produktivitas Kerja. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 213–218. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.251
  10. Suma’mur. (2015). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Sagung Seto
  11. Sumardiyono. (2018). Faktor Risiko Kelelahan Kerja pada Pekerja Wanita bagian “Cucuk” di Industri Tekstil. Journal Medika Respati, 13, 28–38.
  12. Suryaatmaja, A., & Eka Pridianata, V. (2020). Hubungan antara Masa Kerja, Beban Kerja, Intensitas Kebisingan dengan Kelelahan Kerja di PT Nobelindo Sidoarjo. Journal of Health Science and Prevention, 4(1), 14–22. https://doi.org/10.29080/jhsp.v4i1.257
  13. Tarwaka. (2019). Ergonomi Industri : Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Surakarta : Harapan Press
  14. Triana, E., & Wahyu, I. (2017). Hubungan Status Gizi, Lama Tidur, Masa Kerja dan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Mekanik di PT X Plant Jakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5), 146–155. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
  15. Varma, V. R., Dey, D., Leroux, A., Di, J., Urbanek, J., Xiao, L., & Zipunnikov, V. (2017). Re-evaluating the effect of age on physical activity over the lifespan. Preventive Medicine, 101, 102–108. https://doi.org/10.1016/j.ypmed.2017.05.030