Main Article Content

Abstract

Background: Penelitian ini membahas tentang pentingnya fasilitas kesehatan, khususnya Puskesmas, dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup penduduk dengan pertimbangan aspek pelayanan dan aksesibilitas. Fasilitas kesehatan tingkat pertama, Puskesmas menjadi pilihan utama masyarakat karena biaya  pemeriksaan yang terjangkau dan lokasi yang mudah dijangkau, sesuai dengan standar jangkauan pelayanan sejauh 3.000 meter.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterjangkauan masyarakat di Kota Malang terkait fasilitas kesehatan tingkat pertama, Puskesmas. Metode: penelitian ini, menggunakan metode Network Analisis yaitu dengan menggabungkan antara metode pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menghitung waktu tempuh antara fasilitas kesehatan dengan permukiman, sedangkan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil dari metode yang diterapkan. Hasil: 81% area di Kota Malang telah memiliki jangkauan <3.000 meter dan waktu tempuh <60 menit dari Puskesmas eksisting. Kesimpulan: Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pandangan tentang bagaimana mengoptimalkan pelayanan Puskesmas eksisting, serta memberikan arahan lokasi penyediaan fasilitas kesehatan serupa pada area yang belum terjangkau.


 

Keywords

Aksesibilitas Jangkauan Pelayanan Network Analysis PUSKESMAS

Article Details

How to Cite
Isnaini Salsabilah, I., Fanita Cahyaning Arie, Nuryantiningsih Pusporini, & Firman Afrianto. (2023). Pemodelan Network Analysis terhadap Keterjangkauan Fasilitas Puskesmas Kota Malang. Jurnal SOLMA, 12(2), 522–535. https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.12119

References

  1. Adilang, D. C., Tungka, A. E., & Warouw, F. (2022). Pemetaan Jalur Evakuasi Tsunami dengan Metode Network Analyst berbasis SIG di Kota Manado. Jurnal Spasial, 9(1), 52–61.
  2. Baihaqi, M. K., Suprayogi, A., & Firdaus, H. S. (2019). Analisis Aksesibilitas Shelter BRT terhadap SMP dan SMA Negeri di Kota Semarang berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geodesi Undip, 8(4), 143–153.
  3. Standar Nasional Indonesia Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan Badan Standardisasi Nasional (SNI 03-1733-2004), (2004).
  4. Dewi, R. K., Nuryadi, & Sandra, C. (2016). Identifikasi Pelayanan Promotif pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Program Jaminan Kesehatan Nasional (Identification of Promotive Services in Primary Health Care Facility of National Health Insurance Program). E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 4(2), 307–315.
  5. Ekawati, N. N., Soeaidy, M. S., & Ribawanto, H. (2014). Kajian Dampak Pengembangan Pembangunan Kota Malang Terhadap Kemacetan Lalu Lintas (Studi pada Dinas Perhubungan Kota Malang). Jurnal Administrasi Publik (JAP), 2(1), 129–133.
  6. Fanataf, P. A., Tilaar, S., & Takumansang, E. D. (2020). Analisis Keterjangkauan Masyarakat Terhadap Pasar Tradisional di Kota Manado. Jurnal Spasial, 7(2), 228–239.
  7. Mahanani, M., & Rahardjo, N. (2015). Penentuan Lokasi Puskesmas Baru Menggunakan Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah) [Skripsi]. Universitas Gadjah Mada.
  8. Maulana, Z., Setiyawan, A., & Soewarni, I. (2018). Jangkauan Pelayanan Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan Developer berdasarkan pola Jaringan Jalan di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang (Coverage of Public Facility and Social Services Housing Developer based on the Read Network Pattern in Subdistrict of Lowokwaru, Malang City).
  9. Pelambi, M. R., Tilaar, S., & Rengkung, M. M. (2016). Identifikasi Pola Sebaran Permukiman Terencana di Kota Manado. SPASIAL: Jurnal Perencanaan Wilayah & Kota, 3(1), 55–65. https://doi.org/https://doi.org/10.35793/sp.v3i1.11651
  10. Peng, Q., & Afshari, H. (2014). Challenges and Solutions for Location of Healthcare Facilities. Industrial Engineering & Management, 03(02), 1–12. https://doi.org/10.4172/2169-0316.1000127
  11. Pramesti, Y. T., & Budiharjo, A. (2020). Efektivitas Rambu Batas Kecepatan di Jalan Kolektor. Jurnal Teknik, 18(2), 73–81. https://doi.org/10.37031/jt.v18i2.98
  12. Pratama, N. (2015). ArcGis 10.1 ArcGIS Network Analyst Tutorial Service Area. https://doi.org/10.1
  13. Pratt, M., Moore, H., Craig, T., & Esri. (2014). Solving a Public Health Problem Using Location-Allocation (pp. 56–59). www.esri.com/arcuser
  14. Psyllidis, A., Gao, S., Hu, Y., Kim, E.-K., McKenzie, G., Purves, R., Yuan, M., & Andris, C. (2022). Points of Interest (POI): a commentary on the state of the art, challenges, and prospects for the future. Computational Urban Science, 2(20), 1–13. https://doi.org/10.1007/s43762-022-00047-w
  15. Putri, T. A., Yuwono, B. D., & Suprayogi, A. (2014). Analisis Cakupan Pelayanan Shelter Bus Trans Semarang Terhadap Kawasan CBD Menggunakan Network Analysis. Jurnal Geodesi Undip, 3(1), 300–314.
  16. Qoirum, K. M., Hanifah, A. N., Rizki, K. A., Zulfikar, F. A., & Reiza, M. Y. (2017). Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017. Seminar Nsional Geografi UMS, 44–53.
  17. Radito, Th. A. (2014). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Puskesmas. Jurnal Ilmu Manajemen, 11(2), 1–26.
  18. Rahmi, I., Suasti, Y., & Purwaningsih, E. (2019). Pemanfaatan dan Jangkauan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tanjung Pati Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Buana, 3(2), 363–372.
  19. Ramadan, G. F., Maishella, A., Darmajaya, E. P., Ammaturrohman, M. A., & Widayani, P. (2020). Analisis Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Menggunakan Pemodelan Network Analysis di Kota Yogyakarta (Analysis of Affordability of Health Facilities using Network Analysis Modeling in Yogyakarta City). Seminar Nasional Geomatika 2020: Informasi Geospasial Untuk Inovasi Percepatan Pembangunan Berkelanjutan, 179–188.
  20. Riadhi, A. R., Aidid, M. K., & Ahmar, A. S. (2020). Analisis Penyebaran Hunian dengan Menggunakan Metode Nearest Neighbor Analysis. VARIANSI: Journal of Statistics and Its Application on Teaching and Research, 2(1), 46–51. https://doi.org/10.35580/variansiunm12901
  21. Rosalia, F., Harjo, B., & Toto Dwijono, A. (2022). Perencanaan Pembangunan Kesehatan di Desa Margototo Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur. Journal Of Government and Social Issues (JGSI), 9. https://jgsi.fisip.unila.ac.id/index.php/JurnalARTICLE
  22. Sadali, M. I., Alfana, M. A. F., Hadijah, Z., Rosewidiadari, E. L., & Andika, R. (2022). Dominasi kota sebagai konsentrasi fasilitas kesehatan (Studi kasus: Daerah Istimewa Yogyakarta). Region : Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif, 17(1), 136. https://doi.org/10.20961/region.v17i1.44948
  23. Sugiharto, M. A. (2019). Persepsi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Tentang Kemacetan di Kota Malang. Jurnal Populika, 7(2), 108–115. https://malangkota.go.id/fasilitas-
  24. Takumansang, E. D. (2010). Kajian Penempatan Fasilitas Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Aspek Sistem Informasi Geografis. TEKNO, 8(54), 1–8.
  25. Wijayanti, A. (2017). Distribusi Fasilitas Kesehatan bagi Peserta BPJS Kesehatan Kecamatan Boyolali. Jurnal Swarnabhumi, 2(2), 63–68.
  26. Yudono, A., Afrianto, F., & Hariyanto, A. D. (2023). The Evaluation of Geographical Health Facilities Structure in Makassar City, Indonesia. International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(6), 5210. https://doi.org/10.3390/ijerph20065210

Most read articles by the same author(s)