Main Article Content

Abstract

Latar belakang. Stroke adalah penyakit neurovaskular yang merupakan penyakit ketiga terbanyak dan penyebab kematian kedua di dunia. Prevalensi stroke di Indonesia mengalami peningkatan. Meningkatnya prevalensi stroke dapat disebabkan oleh pencegahan stroke yang rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan stroke adalah pengetahuan dan kesadaran. Upaya untuk mengurangi kejadian stroke adalah pencegahan primer. Metode. Pengabdian  masyarakat yang dilakukan di Kendangan, Caturharjo Sleman yang meliputi dua kegiatan. Kegiatan pertama adalah deteksi risiko stroke menggunakan Stroke Risk Scorecard, pemeriksaan tekanan darah, berat badan, pengukuran glukosa darah dan kadar kolesterol. Deteksi risiko stroke diikuti oleh 67 orang.  Kegiatan kedua adalah pemberikan edukasi kesehatan tentang pencegahan stroke. Hasil. Hasil deteksi faktor risiko menemukan bahwa orang yang berisiko tinggi terkena stroke berjumlah 4 orang (6%), dan 63 orang berisiko rendah terkena stroke (94%). Orang dengan hipertensi 31 (46%), hiperkolesterolemia 26 (38%), merokok 7 (10%), tidak pernah berolahraga 50 (74%), dan overwigth7 (10%). Pendidikan stroke diikuti oleh 36 orang. Pengetahuan meningkat setelah diberikan pendidikan (skor 15) dengan skor pre-test rata-rata 59,41 (min-max 20-100) dan post-test 74,41 (min-max 30-100).  Kesimpulan. Sebagian besar masyarakat memiliki resiko rendah terkena stroke. Edukasi deteksi risiko stroke dan pencegahan primer merupakan  upaya penting  untuk mencegah stroke, sehingga dianjurkan untuk dilakukan  secara terus menerus.


 

Keywords

Deteksi Risiko Edukasi Pencegahan Primer Stroke deteksi risiko edukasi pencegahan primer stroke

Article Details

How to Cite
Firmawati, E., Rochmawati, E., & Setyopranoto, I. (2023). Deteksi Risiko Stroke Dan Edukasi Sebagai Upaya Pencegahan Primer Terjadinya Stroke . Jurnal SOLMA, 12(2). https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.11834

References

Read More