Main Article Content

Abstract

Background: Dusun Kuripan Kelurahan Ngadirgo merupakan daerah yang memiliki beberapa potensi dintaranya sumber daya manusia, budaya dan kearifan lokal, sumber daya alam, sosial, fisik dan insfrastruktur, keuangan, spiritual dan kultural. Pengabdian kepada masyarakat di Dusun Ngadirgo ini bertujuan untuk mengangkat perekonomian warga melalui pengelolaan potensi sumberdaya alam, khususnya tanaman bambu. Metode: Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD), yang menekankan aset lokal sebagai faktor pendorong dalam pengembangan kesejahteraan komunitas. Langkah awal dalam pengembangan masyarakat ini adalah mengenali potensi masyarakat melalui sumber daya alam, kemudian mengembangkan sumber daya manusia melalui pelatihan sesuai aset dan potensi yang dimiliki. Hasil: Kegiatan ini membentuk sumber daya alam dengan keterampilan mengelola dan membuat anyaman bambu, juga telah terbentuk komunitas untuk mengembangkan kelompok yang sudah dibentuk agar terorganisis dan tetap eksis. Kesimpulan: Pengabdian ini telah berhasil mewujudkan suatu komunitas anyaman bambu denagn nama Omah Aanyaman Bambu sebagai wadah mereka untuk mengembangkan skill yang sudah dimiliki agar lebih inovatif.

Keywords

Potensi Lokal dan Pendekatan Asset Based Community Developmnet (ABCD) Asset Based Community Development Kearifan Lokal Potensi

Article Details

How to Cite
Suprihatiningsih, & Istikhomah, F. (2023). Pengembangan Potensi Lokal Di Dusun Kuripan Dengan Pendekatan Asset-Based Community Development . Jurnal SOLMA, 12(2), 632–639. https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.11502

References

  1. Adi, I. R. (2003). Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas. FE. Universita Indonesia.
  2. Aditiawati, P., Indriani Astuti, D., Suantika, G., & M. Simatupang, T. (2016). Pengembangan Potensi Lokal Di Desa Panawangan Sebagai Model Desa Vokasi dalam Pemberdayaan Masyarakat Dan Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional. Jurnal Sosioteknologi, 15(1), 59–67. https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2016.15.1.6
  3. Anwas, O. M. (2013). Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Alfabeta.
  4. Endah, K. (2020). Pemberdayaan Masyarakat: Menggali Potensi Lokal Desa. Jurnal MODERAT, 6(1). http://dx.doi.org/10.25157/moderat.v6i1.3319
  5. Ife, J., & Tesorjero, F. (2006). Community Development. Pustaka Pelajar.
  6. Imron, A., & Shobirin, M. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kearifan Lokal Bagi Guru MI di Kota Semarang. Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan, 21(1), 71–100. https://doi.org/10.21580/dms.2021.211.7342
  7. Karisma, R. D. N., Widayani, H., & Naschicuddin, A. (2022). Asset-Based Community Development: Pengembangan Produk Pertanian Sari Jeruk Khas Dusun Precet. JRCE (Journal of Research on Community Engagement), 4(1), 54–59. https://doi.org/10.18860/jrce.v4i1.17410
  8. Keeble, S. (2002). Asset Based Community Development: A Literature Review. Department of Sociology Project. Humboldt State University.
  9. Keraf, A. S. (2014). Etika Lingkungan Hidup. Kompas.
  10. Mikkelsen, B. (2011). Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya Pemberdayaan. Pustaka Obor Indonesia.
  11. Nasdian, F. T. (2018). Pengembangan Masyarakat. Yayasan Obor Indonesia.
  12. Purba, J. (2016). Pengelolaan Lingkungan Sosial. Yayasan Obor Indonesia.
  13. Soetomo. (2006). Strategi-strategi Pengembangan Masyarakat. Pustaka Pelajar.
  14. Susilo, R. K. D. (2014). Sosiologi Lingkungan. RajaGrafindo Persada.
  15. Wijaya, N. K., & Aini, S. (2020). Pemberdayaan Santri Dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif “Kimi Bag” Di Pondok Pesantren Al Qohar Klaten. Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan, 20(1), 23. https://doi.org/10.21580/dms.2020.201.5124