Main Article Content

Abstract

Biji karet merupakan salah bagian dari tanaman karet yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan. Kurangnya kesadaran masyarakat sehingga pemanfaatan biji karet masih jarang dilakukan, oleh sebab itu pengabdian IAIN Palangkaraya melaksanakan pelatihan pembuatan tempe dari biji karet dalam rangka mengurangi limbah biji karet di Kelurahan Bereng. Tujuannya memberikan pandangan baru bagi masyarakat, memiliki keterampilan dalam pengolahan tempe berbahan dasar biji karet serta membantu pendapatan masyarakat sekitar sehingga biji karet bisa dimanfaafkan secara optimal. Metode: Kegiatan pengabdian IAIN Palangka Raya ini menggunakan Metode ABCD (Asset Based Community Development), pengembangan masyarakat berbasis aset SDA. Kegiatan pelatihan disampaikan oleh mahasiswa, dihadiri 20 peserta diantaranya Lurah, staf kelurahan, TP-PKK, dan beberapa warga Kelurahan Bereng. Hasil: pertama percobaan pembuatan tempe biji karet, kedua pelaksanaan pelatihan dengan melalui ceramah, demonstrasi (melalui video), diskusi dan tanya jawab bersama peserta. Kesimpulan: setelah pelatihan, masyarakat mengetahui cara pemanfaatan biji karet untuk diolah menjadi tempe. Selain itu, masyarakat memiliki keterampilan dalam mengolah tempe biji karet serta juga membangkitkan rasa ingin tahu dan penasaran sehingga adanya kemauan untuk memanfaatkan biji karet.

Keywords

Pangan Alternatif Pelatihan Tempe Biji Karet

Article Details

How to Cite
Lestariningsih, N., Robiyansyah, M., Norrahmah, M., Andriani, R., Atikah, Astuti, T., Ningsih, F., Putriani, D., Sapitri, N., Syauqi Nasyar, M., & Hidayati, R. (2023). Pelatihan Pemanfaatan Biji Karet Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tempe di Kelurahan Bereng, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau. Jurnal SOLMA, 12(2), 408–414. https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.11091

References

  1. Bakhrin, B., et.al. (2013). Studi Pembuatan Tempe dari Biji Karet. Jurnal Atrium, 18(2).
  2. Dinas Perkebunan Kalimantan Tengah (2021). Evaluasi Kelayakan Kebun Entres Karet di UPT Balai Benih dan Kebun Produksi Pundu pada https://mmc.kalteng.go.id.
  3. Irmayanti, S., Munandar, K., & Eurika, N. (2019). Pemanfaatan Kacang-Kacangan Sebagai Bahan Baku Dalam Pembuatan Tempe. Jurnal Biologi Dan Pembelajaran Biologi, 5(1), 1–12.
  4. Kusnanto, F., Agus, S., dan Mulyani, HRA. (2013). Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Kadar Protein dan Daya Terima Tempe dari Biji Karet (Hevea brasiliensis) sebagai Sumber Belajar Biologi SMA pada Materi Bioteknologi Pangan. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi) 4 (1).
  5. Listyati, D. (2012). Potensi Biji Karet sebagai Produk Olahan Tempe yang Bergizi. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Vol. 18 No. 3 hal. 12-15.
  6. Mushollaeni, T. Wahyu, Lorinte Tantalu dan Rianny Sanny. (2019). Reduksi Sianida pada Biji Karet melalui Fermentasi. Malang: UNITRI Press.
  7. Novia, N., Yuliyati, H., & Yuliandhika, R. (2009). Pemanfaatan Biji Karet Sebagai Semi Drying Oil dengan Metode Ekstraksi Menggunakan Pelarut N-Heksana. Jurnal Teknik Kimia, 16(4). http://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/view/88.
  8. Prasetyo, A. A., Dianto, I. ., Andriani, L., Syarif, M. B., Ershaad, M. F., Syauqi, R. I., & Ayubi, S. . (2021). Analisis Tingkat Keberhasilan Dan Kegagalan Dalam Pembuatan Tempe Dengan Menerapkan Distribusi Binomial. Bulletin of Applied Industrial Engineering Theory, 2(2), 91–93.
  9. PUSIDO. (2012). Tempe: Persembahan Indonesia untuk Dunia, Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
  10. Rahmawati, L., Ellya, H., & Iswahyudi, H. (2018). Kandungan Hidrogen Sianida (HCN) Daging Biji Karet pada Berbagai Perlakuan Teknik Reduksi. Jurnal Teknologi AgroIndustri, 4(2), 53-60.
  11. Sari, K. P., Jamaluddin P, J. P., & Sukainah, A. (2018). Fortifikasi Tempe Berbahan Dasar Kedelai Dan Biji Nangka. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 2(1), 16. https://doi.org/10.26858/jptp.v2i1.5150
  12. Setiawati, L., et.al. (2017). Efektivitas Bah Rebusan Biji Karet Sebagai Bahan Baku Pembuatan Tempe. Prosiding Seminar Nasional 3 Biologi dan Pembelajarannya. Universitas Negeri Medan.
  13. Setyawardani, D. A. (2013). Pengolahan Biji Karet Sebagai Bahan Baku Pembuatan Minyak Pangan (Edible Oil). Ekuilibium, 12(1), 23–26. https://doi.org/10.20961/ekuilibrium.v12i1.2174
  14. Sukmawati S, S., & Alam, R. (2021). PKM PEMANFAATAN BIJI KARET MENJADI TEMPE DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT PERKEBUNAN DI DESA BONTOMANGIRI St . Sukmawati . S 1 * dan Roslina Alam 1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis , Universitas Muslim Indonesia Jl . Urip Sumohar. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kreatif (JPMK), 7(2), 8–15.
  15. Suknia, S. L., & Rahmani, T. P. D. (2020). Proses Pembuatan Tempe Home Industry Berbahan Dasar Kedelai (Glycine max (L.) Merr) dan Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) Di Candiwesi, Salatiga. Southeast Asian Journal of Islamic Education, 03(01), 59–76.
  16. Surhaini, S., Suseno, R., Ulyarti, U., Nizori, A., & Lavlinesia, L. (2021). Pemanfaatan Biji Karet Sebagai Bahan Baku Pembuatan Tortila Chips di RT 02 Desa Suka Maju Muaro Jambi. Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 4(3), 656–659. https://doi.org/10.22437/jkam.v4i3.11591
  17. Ujang, U. (2012). Analisis Kandungan Gizi Tempe dari Bahan Baku Biji Buah Karet dan Pengajarannya di SMA Negeri 2 Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir. Skripsi, FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang.

Most read articles by the same author(s)