Main Article Content

Abstract

Background: Pariwisata lokal dapat memanfaatkan media sosial sebagai media promosi mengingkat keberadaan media sosial sebagai media pemasaran yang mudah serta murah. Kegiatan ini akan fokus pada pembuatan konten promosi pada media sosial instagram. Permasalahan yang muncul yaitu kurangnya pemahaman akan komunikasi pemasaran digital sebagai acuan mengenai cara agar akun media sosial resmi Desa Baros dapat berfungsi secara optimal. Metode: Kegitan ini dibagi menjadi empat tahap, yaitu pemberian materi melalui whatsapp group, kegiatan webinar serta diskusi virtual, penugasan pembuatan konten promosi oleh pengelola media sosial Desa Baros, dan yang terakhir pendampingan pembuatan dan pengunggahan konten promosi yang dilakukan selama tiga bulan. Hasil: Selama masa pendampingan pembuatan konten promosi, pengelola media sosial Desa Baros mengunggah 4 konten promosi terkait wisata religi. Selain itu, ada unggahan yang memperkuat Desa Baros sebagai Desa religi, yakni unggahan pawai obor, tradisi warga Desa Baros untuk memperingati Tahun Baru Islam, 1 Muharram. Kesimpulan: Pengelola media sosial mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik dan dapat mengoptimalkan penggunaan akun instagram Desa Baros sebagai media promosi. Sebaiknya pengurus Desa Baros mendukung kegiatan ini, agar dapat terus berlanjut.

Keywords

Media sosial Pemasaran Digital Wisata Lokal

Article Details

How to Cite
Puri Bestari Mardani, & Maria Febiana Christanti. (2022). Optimalisasi Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Promosi Wisata Lokal Baros. Jurnal SOLMA, 11(3), 630–636. https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10160

References

  1. Bakarudin. 2009. Perkembangan Permasalahan Kepariwisataan. Padang: UNP press.
  2. Chaidir, R. (2018). Pariwisata Banten Terancam Suram Pasca Tsunami. Antaranews.com. diakses dari https://www.antaranews.com/berita/782718
  3. Chamdani, U. (2018). Komunikasi Dalam Pembangunan Destinasi Pariwisata. Yogyakarta: DeePublish.
  4. Chotib, M. (2015). Wisata Religi di Kabupaten Jember. Jurnal Fenomena, 14(2), 206– 225. http://dx.doi.org/10.35719/feno.v14i2
  5. Christanti, M. F., Puri B.M., & Windhiadi Y.S. (2021). Pendampingan Pembuatan Konten Instagram Desa Baros, Serang, Banten. Jurnal IKRA-ITH ABDIMAS, 5(2), 116- 121. https://doi.org/10.37817/ikra-ithabdimas.v5i2
  6. Djayawangi, H. (2013). Strategi Pemasaran Pariwisata di Jawa Barat Sebagai Upaya Meningkatkan Ekonomi Masyarakat, [Online]. Diakses dari: www.disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=sho wdetail&id=1692 [11 Oktober 2013].
  7. Farida, Zulaikha, & Hartopo, E. (2020). Desentralisasi Wisata Religi Indonesia Melalui City Branding Wisata Kabupaten Regency. Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi,6(2), 223-234. https://10.30813/bricolage.v6i02.2149
  8. Febriandika, I & Kurniawan T. (2020). Pengembangan Pariwisata Melalui Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Pariwisata Pesona, 5(1), 1-11. https://doi.org/10.26905/JPP.v5il.2793
  9. Hamdan, Y., Ratnasari, A., Sofyan, A., & Tandika, D. (2017). Promosi Bisnis untuk Meningkatkan Omzet Penjualan. Inter Komunika: Jurnal Komunikasi, 2(2) ,108–113. http://dx.doi.org/10.33376/ik.v2i2.9
  10. Kaplan, A. M. And Haenlein M. 2010. Users of the world, United! The Challenges and Opportunities of Social Media. Business Horizons, 53(1), hal, 59-68. https://doi:10.1016/j.bushor.2009.09.003
  11. Kotler, P., & Kevin L.K., (2016). Marketing Managemen, 15th Edition, Pearson Education,Inc.
  12. Purbohastuti. (2017). Efektivitas Media Sosial Sebagai Media Promosi. Jurnal Tirtayasa. 12(2),212- 231 http://dx.doi.org/10.35448/jte.v12i2.4456
  13. Soemanagara. (2012). Strategic Marketing Communication. Bandung : Alfabeta
  14. Stephanie, C. (2020). Hari Ini dalam Sejarah: Aplikasi Instagram Pertama Kali Dirilis. Kompas Tekno. https://tekno.kompas.com/read/2020/10/06/1
  15. Utama, I.G.B.R. (2017). Pemasaran Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.