Main Article Content
Abstract
Film Jojo Rabbit adalah film satire komedi yang bertemakan Nazi dengan genre drama dan perang. Sebagai salah satu media massa, film Jojo Rabbit merepresentasikan fenomena yang unik yaitu sebuah realitas dimana Nazi memiliki dasar pemikiran fasisme dalam sebuah sistem masyarakat dan pemerintahan. Hal ini berbeda dengan realitas kehidupan yang sebenarnya, di mana sistem demokratis lebih mendominasi suatu sistem pemerintahan dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kenyataan Nazi yang direpresentasikan dalam fim Jojo Rabbit melalui tiga level semiotika John Fiske, yaitu kode level realitas, level representasi dan level ideologi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan paradigma interpretif serta analisis berdasarkan semiotika John Fiske. Setelah melakukan penelitian, peneliti menyimpulkan hasil penelitian dalam tiga poin. Pertama, Nazi pada level realitas dideskripsikan secara aktual melaui kode perilaku. Peneliti menemukan enam unsur yang menggambarkan perilaku Nazi sebagai penganut ideologi fasisme, yaitu ultranasionalis, rasialis, totaliter, fanatis, militeris, dan kekerasan. Perilaku Nazi tersebut didukung dengan gerak tubuh dan dialog. Selain itu, dialog yang ditampilkan pada film Jojo Rabbit juga mempertegas perilaku rasialis terhadap kelompok atau ras non-Arya. Kedua, Nazi pada level representasi ditunjukkan melalui kode kamera, kode pencahayaan, kode musik dan kode suara. Ketiga, Aksi dan tindakan karakter Nazi yang terdapat pada sebelas scene yang sudah dianalisis menampilkan ideologi fasisme, yaitu sistem pemerintahan dan masyarakat yang diatur secara totaliter oleh sebuah kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis, militeris, dan imperialis.
Keywords
Article Details
References
- Akhbar, G. S., & Supratman, L. P. (2018). Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film American History X Sebagai Representasi Ideologi Neo Fasisme. E-Proceeding of Management, 5(2), 2798–2809.
- Angga, D. M. P. (2022). Analisis Isi Film “The Platform.” Journal of Digital Communication and Design (JDCODE), 1(2), 127–136. http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jdcode/article/view/864/600
- Ebenstein, W. (1961). Isme-Isme Dewasa Ini. Prentice-Hall, Inc.
- Feisner, E. A., & Reed, R. (2014). Color Studies (Third). Bloomsburry Publishing Inc.
- Fiske, J. (1987). Television Culture: Popular Pleasures and Politics (1st ed.). Metheun & Co. Ltd.
- Griffin, E., Sparks, G., & Ledbetter, A. (2019). A First Look At Communication Theory. 8, 486.
- Ley, R. (1936). Organisationsbuch der NSDAP. zentralverlag der NSDAP.
- Mascelli, J. V. (1998). The Five C’s of Cinematography. Silman-James Press.
- Pratista, H. (2017). Memahami Film (2nd ed.). Montase Press.
- Puspita, D. F. R., & Nurhayati, I. K. (2018). Analisis Semiotika John Fiske Mengenai Realitas Bias Gender Pada Iklan Kisah Ramadhan Line Versi Adzan Ayah. ProTVF, 2(2), 157. https://doi.org/10.24198/ptvf.v2i2.20820
- Ramdani, Z. P. (2021). Gesture: (Mengungkap Makna Di Balik Bahasa Tubuh Orang Lain Dari Mikroekspresi Hingga Makroespresi). Jendela Penerbit.
- Subroto, L. H., & Ningsih, W. L. (2022). Apa Itu Neo-Nazi? https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/28/080000079/apa-itu-neo-nazi-?page=all
- Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualtitatif Dan R&D (1 (ed.); ALFABETA). ALFABETA.
- Suyanto, M. (2020). Cinematography Of Oscar Winner And Box Office (G. Rizky (ed.)). CV. ANDI OFFSET.
- Tangirerung, J. R. (2017). Bertelogi Melalui Simbol-Simbol Upaya Mengungkap Makna Injil dalam Ukiran Toraja (S. S. Saragih (ed.)). PT BPK Gunung Mulia.
- Triyono, A. (2021). Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. BINTANG PUSTAKA MADANI.
- Wilkinson, P. (2005). New Fascist (1st ed.). Resist Book.
References
Akhbar, G. S., & Supratman, L. P. (2018). Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film American History X Sebagai Representasi Ideologi Neo Fasisme. E-Proceeding of Management, 5(2), 2798–2809.
Angga, D. M. P. (2022). Analisis Isi Film “The Platform.” Journal of Digital Communication and Design (JDCODE), 1(2), 127–136. http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jdcode/article/view/864/600
Ebenstein, W. (1961). Isme-Isme Dewasa Ini. Prentice-Hall, Inc.
Feisner, E. A., & Reed, R. (2014). Color Studies (Third). Bloomsburry Publishing Inc.
Fiske, J. (1987). Television Culture: Popular Pleasures and Politics (1st ed.). Metheun & Co. Ltd.
Griffin, E., Sparks, G., & Ledbetter, A. (2019). A First Look At Communication Theory. 8, 486.
Ley, R. (1936). Organisationsbuch der NSDAP. zentralverlag der NSDAP.
Mascelli, J. V. (1998). The Five C’s of Cinematography. Silman-James Press.
Pratista, H. (2017). Memahami Film (2nd ed.). Montase Press.
Puspita, D. F. R., & Nurhayati, I. K. (2018). Analisis Semiotika John Fiske Mengenai Realitas Bias Gender Pada Iklan Kisah Ramadhan Line Versi Adzan Ayah. ProTVF, 2(2), 157. https://doi.org/10.24198/ptvf.v2i2.20820
Ramdani, Z. P. (2021). Gesture: (Mengungkap Makna Di Balik Bahasa Tubuh Orang Lain Dari Mikroekspresi Hingga Makroespresi). Jendela Penerbit.
Subroto, L. H., & Ningsih, W. L. (2022). Apa Itu Neo-Nazi? https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/28/080000079/apa-itu-neo-nazi-?page=all
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualtitatif Dan R&D (1 (ed.); ALFABETA). ALFABETA.
Suyanto, M. (2020). Cinematography Of Oscar Winner And Box Office (G. Rizky (ed.)). CV. ANDI OFFSET.
Tangirerung, J. R. (2017). Bertelogi Melalui Simbol-Simbol Upaya Mengungkap Makna Injil dalam Ukiran Toraja (S. S. Saragih (ed.)). PT BPK Gunung Mulia.
Triyono, A. (2021). Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. BINTANG PUSTAKA MADANI.
Wilkinson, P. (2005). New Fascist (1st ed.). Resist Book.