Main Article Content

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan dan mengumpulkan informasi tentang cara kurikulum merdeka dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir sejarah siswa di sekolah menengah atas. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menggambarkan subjek tentang situasi dan data yang diperoleh selama pengamatan dan pertanyaan untuk memberikan informasi yang berguna dan mudah dipahami oleh pembaca. Studi ini memberikan penjelasan dan gambaran tentang penggunaan kurikulum merdeka di sekolah menengah atas. Untuk tahun akademik 2022/2023, kurikulum merdeka akan diubah, yang merupakan tantangan baru bagi pendidikan sejarah. Struktur keberhasilan belajar sejarah harus menekankan keterampilan proses daripada pemahaman konsep. Berpikir tentang sejarah merupakan bagian dari kompetensi proses yang diajarkan kepada siswa. Banyak konsep yang dapat diterapkan dalam penalaran sejarah. Kurikulum Merdeka menggabungkan ide-ide ini dengan pemikiran sejarah. Penekanan pada keahlian proses ini juga menyebabkan tantangan baru dalam pengajaran keterampilan kepada siswa. Siswa dapat mendorong pemikiran sejarah mereka tentang penerapan Kurikulum Merdeka dengan membaca artikel ini, yang berjudul Reformasi Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Sejarah di SMA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kurikulum sekolah menengah atas dilaksanakan dengan baik dan berjalan dengan baik, tetapi ada banyak masalah dan kekurangan. Untuk reformasi kurikulum merdeka di sekolah menengah atas berhasil, guru dan kepala sekolah harus memiliki keinginan untuk berubah. Kepala sekolah harus dapat mengubah perspektif SDM mereka saat ini.

Keywords

Reformasi Pembelajaran Sejarah Keterampilan Berpikir Sejarah Kurikulum Merdeka Sekolah Menengah Atas

Article Details

References

  1. Aan, W., Saidatul, I., & Kholida, F. (2021). Implementasi Merdeka Belajar Melalui Kampus Mengajar Perintis Di Sekolah Dasar. METODIK DIDAKTIK Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 16(2), 102–107.
  2. Adams, C. (2014). Penyambung Lidah Rakyat. Media Pressindo.
  3. Ainia, D. K. (2020). Merdeka Belajar dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya bagi Pengembangan Pendidikan Karakter. Jurnal Filsafat Indonesia, 3(3), 95–101. https://doi.org/10.5430/ijhe.v5n3p1
  4. Alsubaie, M. A. (2016). Teacher Involvement in Curriculum Development. Journal of Education and Practice, 7(9), 106–107.
  5. Amelia, D., Firman, F., & Rusdinal, R. (2019). Pendidikan dalam Pemikiran Mohammad Hatta. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(6), 1506–1513.
  6. Anggito, A. (2018). Metode Penelitian Kualitatif (ella defri). CV Jejak.
  7. Aransyah, A., Herpratiwi, H., Adha, M. M., Nurwahidin, M., & Yuliati, D. (2023). Implementasi Evaluasi Modul Kurikulum Merdeka Sekolah Penggerak Terhadap Peserta Didik SMA Perintis 1 Bandar Lampung. Jurnal Teknologi Pendidikan : Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pembelajaran, 8(1), 136. https://doi.org/10.33394/jtp.v8i1.6424
  8. Arifin, S., & Muslim, M. (2020). TANTANGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN “MERDEKA BELAJAR, KAMPUS MERDEKA” PADA PERGURUAN TINGGI ISLAM SWASTA DI INDONESIA. Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 1–11.
  9. Azanella, L. . (2019). Benarkah pelajaran sejarah akan dihapus menurut kurikulum? Ini istilah Kemendikbud. Kompas.Com.
  10. Djono, D., Joebagio, H., & Abidin, N. F. (2020). Gerak Sejarah Integratif-Multidimensional: Warisan Sartono Kartodirdjo Bagi Filosofi Pendidikan Sejarah Menuju Society 5.0. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 9(1), 32–46. https://doi.org/10.36706/jc.v9i1.10258
  11. Efferi, A. (2017). Respon Guru Dalam Menyikapi Perubahan Kurikulum. Quality, 5(1), 19–39. http://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Quality/article/view/3164
  12. Fahira, W. R., Lisa, F. M., Dani, P. R., Ria, N. S., & Wati, M. S. (2022). Persepsi Siswa Kelas X Terhadap Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Pada Pembelajaran Ips Di Sma 1 Bukit Sundi. Jurnal Eduscience, 9(3), 902–909. https://doi.org/10.36987/jes.v9i3.3484
  13. Hamdi, S., Triatna, C., & Nurdin, N. (2022). Kurikulum Merdeka dalam Perspektif Pedagogik. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 7(1), 10–17. https://doi.org/10.30998/sap.v7i1.13015
  14. Hidayati, V. N., Dani, F. R., Wati, M. S., & Putri, M. Y. (2022). Pengaruh Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar Terhadap Motivasi Siswa Kelas X Di Sman 1 Payung Sekaki. Jurnal Eduscience, 9(3), 707–716. https://doi.org/10.36987/jes.v9i3.3443
  15. Hutabarat, H., Elindra, R., & Harahap, M. S. (2022). Analisis Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Di Sma Negeri Sekota Padangsidimpuan. Jurnal MathEdu (Mathematic Education Journal), 5(3), 58–69. http://journal.ipts.ac.id/index.php/
  16. Javanisa, A., Fauziyah, F. F., Melani, R., & Rouf, Z. A. (2022). Implementasi Kurikulum Sekolah Penggerak Terhadap Motivasi Peserta Didik. Jurnal Kalam Pendidikan PGSD Kebumen, 1, 34–47.
  17. Johnston, M., & Sheehan, M. (2016). Historical thinking and the “boy friendly” curriculum. Assessment Matters, 10, 74–99. https://doi.org/10.18296/am.0018
  18. Jojor, A., & Sihotang, H. (2022). Analisis Kurikulum Merdeka dalam Mengatasi Learning Loss di Masa Pandemi Covid-19 (Analisis Studi Kasus Kebijakan Pendidikan). Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(4), 5150–5161. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i4.3106
  19. Kuntowijoyo. (1999). Pengantar Ilmu Sejarah. Bentang Pustaka.
  20. Kurniawan, H. (2021). Paradigma Baru Pendidikan Dan Pembelajaran Sejarah Dalam Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 4(2), 128. https://doi.org/10.17977/um0330v4i2p128-142
  21. Manalu, J. B., Sitohang, P., Heriwati, N., & Turnip, H. (2022). Prosiding Pendidikan Dasar Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar. Mahesa Centre Research, 1(1), 80–86. https://doi.org/10.34007/ppd.v1i1.174
  22. Marisa, M. (2021). Inovasi Kurikulum “Merdeka Belajar” di Era Society 5.0. Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidiikan Dan Humaniora), 5(1), 72. https://doi.org/10.36526/js.v3i2.e-ISSN
  23. Martin Dav ison. (2009). Historical empathy: Walki n g i n t h e s h o e s of a historical character (Issue 2002, pp. 24–41).
  24. Masitoh, I. S., & Sudrajat, A. (2022). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kesenian Gaok Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Diakronika, 22(1), 96–115. https://doi.org/10.24036/diakronika/vol22-iss1/240
  25. Meiliana, D. (2020). Tidak Ada Penghapusan Pelajaran Sejarah menurut Kurikulum Nasional. Kompas.Com.
  26. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, R. dan T. (2022). Salinan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
  27. Mustaghfiroh, S. (2020). Konsep “Merdeka Belajar” Perspektif Aliran Progresivisme John Dewey. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 3(1), 141–147. https://doi.org/10.30605/jsgp.3.1.2020.248
  28. Ningrum, A. S. (2022). Pengembangan Perangkat PembelajaranNingrum, A. S. (2022) ‘Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar ( Metode Belajar )’, in PROSIDING PENDIDIKAN DASAR, pp. 166–177. doi: 10.34007/ppd.v1i1.186. Kurikulum Merdeka Belajar ( Metode Belajar. Prosiding Pendidikan Dasar, 1, 166–177. https://doi.org/10.34007/ppd.v1i1.186
  29. Nury Batubara, U., & Aman, A. (2019). Perkembangan Pembelajaran Sejarah Pasca Kemerdekaan-Reformasi. Jurnal Pendidikan Sejarah, 8(1), 14–34. https://doi.org/10.21009/jps.081.02
  30. Pangestu, D. A., & Rochmat, S. (2021). Filosofi Merdeka Belajar Berdasarkan Perspektif Pendiri Bangsa. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 6(1), 78–92. https://doi.org/10.24832/jpnk.v6i1.1823
  31. Rahmawati, F. D., Sutiyah, & Abidin, N. (2022). Urgensi Merdeka Belajar di Era Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan Society 5.0. E-Tech. 22(1), 1–15.
  32. Saidillah, A. (2018). Kesulitan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 1(2), 214–235. https://doi.org/10.17977/um033v1i22018p214
  33. Sardiman AM, dan A. D. L. (2017). Buku Guru Sejarah Indonesia Kelas 11. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
  34. Sari, E. C. (2022). Kurikulum Di Indonesia : Tinjauan Perkembangan Kurikulum Pendidikan. Inculco Journal of Christian Education, 2(2), 93–109.
  35. Satriawan, W., Santika, I. D., Naim, A., Tarbiyah, F., Raya, B., Selatan, L., Timur, L., Bakoman, A., & Panggung, P. (2021). Guru Penggerak Dan Transformasi Sekolah. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam Volume, 11(1), 1–12.
  36. Seixas, P., & Morton, T. (2012). The Big Six. In Learning for Living (Vol. 10, Issue 4). https://doi.org/10.1080/00239707108557675
  37. Setiawan, R., & Aman, A. (2022). The Evaluation of the History Education Curriculum in Higher Education. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 263–275. https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.34535
  38. Siregar, N., Sahirah, R., & Harahap, A. A. (2020). Konsep Kampus Merdeka Belajar di Era Revolusi Industri 4.0. Fitrah: Journal of Islamic Education, 1(1), 141–157. https://doi.org/10.53802/fitrah.v1i1.13
  39. Soeharso, R., Sodiq, I., & Wardayanti, R. (2022). Little Historian Model for Local History Learning. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 306–314. https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.29962
  40. Sugiyono. (2020). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2021.
  41. Suhartoyo, E., Wailissa, S. A., Jalarwati, S., Samsia, S., Wati, S., Qomariah, N., Dayanti, E., Maulani, I., Mukhlish, I., Rizki Azhari, M. H., Muhammad Isa, H., & Maulana Amin, I. (2020). Pembelajaran Kontekstual Dalam Mewujudkan Merdeka Belajar. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M), 1(3), 161. https://doi.org/10.33474/jp2m.v1i3.6588
  42. Suryaman, M. (2020). Orientasi Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar. 13–28.
  43. Sutrisno. (2022). Guru Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran Di Era. ZAHRA: Research And Tought Elmentary School Of Islam Journal, 3(1), 52–60.
  44. Ulhaq, Z. (2017). Pembelajaran Sejarah Berbasis Kurikulum 2013 di SMA Kotamadya Jakarta Timur. Jurnal Pendidikan Sejarah, 6(2), 49–60. https://doi.org/10.21009/jps.062.06
  45. Umami, R., Umamah, N., Sumardi, S., & Surya, R. A. (2022). Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) dalam Meningkatkan Kesadaran Sejarah Peserta Didik. Diakronika, 22(1), 58–75. https://doi.org/10.24036/diakronika/vol22-iss1/236
  46. Widiadi, A. N., Aji Saputra, M. R., & Handoyo, I. C. (2022). Merdeka Berpikir Sejarah: Alternatif Strategi Implementasi Keterampilan Berpikir Sejarah Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka. Sejarah Dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 16(1), 235. https://doi.org/10.17977/um020v16i12022p235-247
  47. Winarti, M., Kusmarni, Y., Makmur, T., & Yulianti, I. (2022). Memotret Pembelajaran Sejarah Daring di SMA Kota Bandung Pada Masa Pandemi Covid 19. Diakronika, 22(2), 215–239. https://doi.org/10.24036/diakronika/vol22-iss2/287
  48. Yamin, M., & Syahrir, S. (2020). Pembangunan Pendidikan Merdeka Belajar (Telaah Metode Pembelajaran). Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(1), 126–136. https://doi.org/10.58258/jime.v6i1.1121
  49. Yusuf, M., & Arfiansyah, W. (2021). Konsep “Merdeka Belajar” dalam Pandangan Filsafat Konstruktivisme. AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan Dan Keislaman, 7(2), 120–133. https://doi.org/10.53627/jam.v7i2.3996
  50. Zafri, Z., Hastuti, H., Basri, I., & Basri, W. (2022). Inovasi Media Video Untuk Melatih Berpikir Historis. Diakronika, 22(2), 203–214. https://doi.org/10.24036/diakronika/vol22-iss2/315