Main Article Content

Abstract

Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk memetakan penguasaan kosakata budaya dasar bahasa Kafoa di Nusa Tenggara Timur oleh penutur jati agar dapat dimanfaatkan sebagai wahana pemelajaran bahasa daerah. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui teknik kuisioner dan tanya jawab. Data penelitian berupa jawaban informan terhadap kuisoner yang sudah disiapkan dan tanya jawab langsung. Data tersebut bersumber penutur jati bahasa Kafoa yang terdiri atas penutur berusia di atas 25 tahan dan di bawah 25 tahan yang berasal dari Desa Probur Utara. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa berdasarkan  446 kosakata badaya dari sembilan ranah yang ditanyakan, kosakata kata yang dikuasai berjumlah 376 (84,30%) dan yang tidak dikuasai berjumlah 70 kosakata (15,70%). Kosakata yang tidak dikuasai tersebut sersebar pada kedua kelompok penutur jati, yaitu penutur di atas 25 tahun sebanyak 21 kosakata (30%) dan penutur di bawah 25 tahun sebanyak 49 kosakata (70%). Sementara itu, kosakata yang tidak dikuasai oleh penutur di bawah 25 tahun, tapi dikuasai penutur di atas 25 tahun berjumlah 28 kosakata (40%). Oleha karena itu, kosakata budaya yang tidak dikuasai penutur jati tersebut menjadi prioritas dalam pembelajaran bahasa daerah di Kabupaten Alor, NTT, sehingga vitalitasnya dapat terus terjaga.


Kata kunci: Pemetaan; Kosakata Budaya; Penutur Jati: Kepunahan.


Abstract


This study aims to map the mastery of basic cultural vocabulary of the Kafoa language in East Nusa Tenggara by native speakers so that it can be used as a vehicle for learning local languages. The method used is descriptive qualitative through questionnaire technique. The research data are  informants' answers to the prepared questionnaires and direct questions and answers. The data is sourced from native speakers of the Kafoa language, consisting of speakers aged over 25 and under 25 from North Probur Village. The results showed that based on 446 basic cultural vocabularies from the nine domains asked, the vocabulary mastered was 376 (84.30%) and 70 vocabularies were not mastered (15.70%). The vocabularies that are not mastered are spread over the two groups of native speakers, namely speakers over 25 years old with 21 vocabularies (30%) and speakers under 25 years old with 49 vocabularies (70%). Meanwhile, the vocabulary that is not mastered by speakers under 25 years old, but mastered by speakers over 25 years is 28 vocabularies (40%). Therefore, the cultural vocabulary that is not mastered by native speakers becomes a priority in learning local languages "‹"‹in Alor Regency, NTT, so that its vitality can be maintained.


Keywords: Mapping; Cultural Vocabulary; Native speakers; Extinction.

Keywords

Pemetaan; Kosakata Budaya; Pemetaan; Kosakata Budaya; Penutur Jati; KepunahanPenutur Jati: Kepunahan

Article Details

How to Cite
Zabadi, F. (2021). Pemetaan Penguasaan Kosakata Budaya Dasar Penutur Jati Bahasa Kafoa sebagai Wahana Pemelajaran Bahasa Daerah: -. Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1), 34–43. https://doi.org/10.22236/imajeri.v4i1.7521