Main Article Content

Abstract

Seni pertunjukan ketoprak bagi masyarakat Jawa tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menjadi sarana penyampai gagasan dan nilai budaya. Salah satu gagasan dan nilai yang disampaikan melalui ketoprak adalah konsep kesatria Jawa. Konsep ini tidak disampaikan dalam sebuah uraian sistematis, melainkan disuguhkan secara implisit atau tersamar, sehingga diperlukan upaya pemahaman lebih lanjut dalam aktualisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktualisasi diri kesatria Jawa yang direpresentasikan dalam lakon ketoprak Damarwulan Ngratu. Kesempurnaan diri kesatria Jawa dikaji dengan berangkat dari teori psikologi humanistik Abraham Maslow, khususnya hierarki kebutuhan bertingkat, mulai dari kebutuhan dasar hingga aktualisasi diri. Representasi kesatria Jawa dalam lakon tersebut sekaligus dibedah berdasarkan simbol dan tanda yang bersemayam pada teks lakon, sehingga digunakanlah model kajian semiotika John Fiske yang membagi pemaknaannya dalam tiga level, yakni realitas, representasi, dan ideologi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data berupa ujaran, sikap, dan tindakan tokoh yang merepresentasikan kesatria Jawa yang bersumber dari pergelaran ketoprak Tri Manggolo Budoyo Lakon Damarwulan Ngratu. Data dihimpun dengan teknik simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lewat tokoh utama bernama Damarwulan, konsepsi kesatria Jawa teraktualisasikan dengan terpenuhinya kelima syarat kesatria Jawa wisma, turangga, kukila, wanita, dan curiga. Aktualisasi tersebut mencakupi terpenuhinya kebutuhan fisiologis dan keselamatan (menjadi pekatik, ngenger di kepatihan), kebutuhan cinta dan memiliki (memiliki istri yang dicintai [Anjasmara], mendapatkan istri dari negeri yang ditaklukkan [Wahita dan Puyengan], serta mendapatkan permaisuri [Ratu Kencanawungu]), kebutuhan penghargaan (menjadi senapati Majapahit), dan aktualisasi diri (pemimpin majapahit). Penelitian ini merekomendasikan kajian lebih lanjut terhadap tokoh kesatria lain dalam seni tradisional untuk memperkaya pemahaman tentang psikologi budaya dalam konteks lokal.

Keywords

Aktualisasi Diri Lakon Damarwulan Seni Ketoprak Kesatria Jawa Semiotika John Fiske

Article Details

How to Cite
Naimah, L., & Sucipto Hadi Purnomo. (2025). Aktualisasi Diri Kesatria Jawa dalam Lakon Damarwulan Ngratu Ketoprak Tri Manggolo Budoyo. Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 8(1), 104–122. https://doi.org/10.22236/imajeri.v8i1.19061

References

  1. Afanin, Z. N. (2023). Male Entitlement Bagian Stereotipe Gender (Analisis Semiotika). Kediri Journal of Journalism and Digital Media (KJOURDIA), 1(1), 88–109. https://doi.org/10.30762/kjourdia.v1i1.1386
  2. Ahmad, A. F., & Noor, R. (2022). Aktualisasi Diri Tokoh Utama dalam Novel Pohon Tanpa Akar Karya Syed Waliullah. Jurnal Ilmiah Fonema, 5(1), 11–28. https://doi.org/10.25139/fn.v5i1.4625
  3. Albait, A. N., Hartati, D., & Meliasanti, F. (2024). Representasi Sejarah dalam Novel Kidung Anjampiani Karya Bre Redana Serta Penyusunannya Sebagai Bahan Ajar Dalam Materi Teks Narasi Kelas XII SMA. 10(16), 132–144.
  4. Aly, S. M. H. (2020). Mitos nilai-nilai humanisme dalam film (analisis semiotika dalam film “batman v superman:
  5. Amalia, N., & Yulianingsih, S. (2020). Kajian Psikologis Humanistik Abraham Maslow Pada Tokoh Utama Dalam Novel Surat Dahlan Karya Khrisna Pabichara. Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(2), 149–156. https://doi.org/10.22236/imajeri.v2i2.5092
  6. Arianto, T., & Erlita, E. (2021). Analisis Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan dan Kebutuhan Sosial Terhadap Pengembangan Karir (Survei pada PT. Bukit Angkasa Makmur Bengkulu Tengah). EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 9(1), 95–106. https://doi.org/10.37676/ekombis.v9i1.1169
  7. Arizal, F. W., Malang, U. N., & Arizal, F. W. (2025). Keindahan dalam Kesederhanaan Wayang Krucil Wiloso : Sebuah Kajian Estetika Wabi Sabi. 7(1), 119–128.
  8. Arrazaq, N. R., & Rochmat, S. (2020). Kehidupan Sosial Ekonomi Mayarakat Kerajaan Mataram Kuno Abad IX-X M: Kajian Berdasarkan Prasasti dan Relief. Patra Widya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah Dan Budaya., 21(2), 211–228. https://doi.org/https://doi.org/10.52829/pw.307
  9. Asri, M. A. (2020). Sistem Meritokrasi Rekrutmen Kepemimpinan Daerah dalam Penguatan Demokrasi Lokal di Tingkat Provinsi Sulawesi Barat (Vol. 2507, Issue February) [Universitas Hasanudin Makassar]. http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/1855
  10. Azizah, R. F., & Suyitno, I. (2017). Representasi Seksualitas Dalam Dongeng Pengantar Tidur Anak-Anak. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 2(1), 1520–1526.
  11. Budiati, A. C. (2010). Aktualisasi Diri Perempuan Dalam Sistem Budaya Jawa (Persepsi Perempuan terhadap Nilai-nilai Budaya Jawa dalam Mengaktualisasikan Diri). Pamator, 3(1), 51–59.
  12. Cahyanti, A. D., & Purnomo, S. H. (2023). Biseksual dalam Kehidupan Keluarga Priayi Jawa: Analisis Semiotika Sinema Kethoprak “Selingkuhan Candhik Ayu.” FONEMA: Jurnal Edukasi Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(2), 158–177. https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/pbs/article/view/6637
  13. Falentina, A. S., & Purnomo, S. H. (2024). Perlawanan Terhadap Belenggu Patriarki pada Ketoprak Gaul Lakon Kalinyamat. 5(3), 208–217.
  14. Fikri, F. A., Febrina, A. A., & Kurniawan, E. D. (2023). Pencapaian self-actualizers (Aktualisasi diri) pada tokoh Lintang Utara dalam Novel Pulang karya sastra Leila S. Chudori. Jurnal Psikologi Dan Konseling West Science, 1(05), 273–283. https://doi.org/10.58812/jpkws.v1i05.845
  15. Firdia Nastiti, T. (2017). Meningkatkan Ketrampilan Asertif Melalui Seni Ketoprak. 1(1), 360–368. http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/snbk
  16. IG. Krisnadi. (2020). Memahami Pemikiran Pramoedya Ananta Toer dalam Novel Bumi Manusia. Journal GEEJ, 7(2).
  17. Irawan, A., & Idris, M. (2003). Seni Perhiasan Kebudayaan Mataram Kuno Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah (Studi Ikonografi Relief Candi Borobudur). 11–24.
  18. Laila, A. A. (2017). Kepercayaan Jawa dalam Novel Wuni Karya Ersta Andantino (Interpretatif Simbolik Clifford Geertz). The Journal of Society and Media, 1(1), 3.
  19. Levani, A., Husen, W. R., & Wasta, A. (2025). Analisis Ragam Motif Henna Pada Jasa Lukis Fuji Henna Berdasarkan Teori Estetika Sussane K Langer Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya , Indonesia “ Analisis Ragam Motif Henna pada Jasa Lukis Fuji Henna Berdasarkan Teori Susanne K . 2.
  20. Lukman, R. A. (2019). Kondisi Hierarki Bertingkat Pada Tiga Tokoh Dalam Novel Bulan Di Langit Athena Karya Zhaenal Fanani (Kajian Teori Kepribadian Humanistik Abraham Maslow). Bapala, 5, 1689–1699. file:///C:/Users/User/Downloads/fvm939e.pdf
  21. Lukmana, I. (2010). Analisis Bahasa Untuk Kajian Sosial: Pemaknaan Kritis Terhadap Praktek Berwacana Sebagai Praktek Sosial. Linguistika, 17(32), 1–14.
  22. Makna, A., Pada, K., & Pernikahan, P. (2025). Analisis makna kultural pada prosesi pernikahan adat bugis: kajian etnolinguistik. 1–21.
  23. Masari, N. K., Sukerno, E., Wijaya, W. A., Juniardika, I. W., & Mustika, E. (2023). Sistem Kasta Dalam Agama Hindu Dan Implikasinya Terhadap Mobilitas Sosial Di Indonesia. Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu, 1(6), 317–324.
  24. Milla, M. N. (2022). Catatan Editor JPS - Setelah pandemi: Preferensi individu dan kelompok dalam interaksi sosial. Jurnal Psikologi Sosial, 20(2), iii–iv. https://doi.org/10.7454/jps.2022.11
  25. Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif (38th ed.). PT Remaja Rosdakarya Bandung.
  26. Nurmayanti, B. E., Aswandikari, & Murahim. (2023). Analisis Hierarki Kebutuhan Tokoh Utama dalam Novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye: Kajian Psikologi Humanistik. 1, 1–18.
  27. Pinontoan, N. A. (2020). Representasi Patriotisme Pada Film Soegija (Analisis Semiotika John Fiske). Avant Garde, 8(2), 191. https://doi.org/10.36080/ag.v8i2.1226
  28. Putri, T. J., Maryam, Y., & Firmansyah, D. (2018). Analisis nilai moralitas pada tokoh utama dilan dalam novel Dilan (Dia Adalah Dilanku tahun 1990) karya Pidi Baiq. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia), 1(6), 929–936.
  29. Rianta, J., & Masturoh, T. (2013). Penanaman Budi Pekerti Melalui Pertunjukan Wayang Golek Garap Padat. GELAR Jurnal Seni Budaya, 11(1), 32–41.
  30. Sanga, M., & Latupeirissa, F. E. L. E. (2020). Aktualisasi diri dalam novel Perahu kertas Kertas dan Novel Madre karya Dee (Kajian Psikologi Humanistik). Mirlam, 1(September), 335–348. https://doi.org/https//doi.org/10.30598/mirlamvol1no3hlm335-348
  31. Sari, A. P. (2021). Filosofi Karakter Tokoh Kesatria dalam Lakon Wayang Purwa Mahabarata. Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa, 9(1), 13–25. https://doi.org/10.15294/piwulang.v9i1.41231
  32. Septiana, A. (2016). Makna Nama-Nama Keris di Keraton Kasunan Surakarta. Sutasoma Journal of Javanese Literature, 4(2), 51–57. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sutasoma
  33. Soehadha, M. (2014). Wedi Isin (Takut Malu); Ajining Diri (Harga Diri) Orang Jawa Dalam Perspektif Wong Cilik (Rakyat Jelata). Religi Jurnal Studi Agama-Agama, 10(1), 1. https://doi.org/10.14421/rejusta.2014.1001-01
  34. Sugeng Widodo, A. (2013). Harga Diri Dan Interaksi Sosial Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 2(2), 131–138. https://doi.org/10.30996/persona.v2i2.100
  35. Suprapto, B. D., Sumbawa, U. T., & Hulu, M. (2018). Javanese Feudalism as Seen in … 21. 14(1), 21–38.
  36. Sutarjo, I. (2022). Aktualisasi Kepemimpinan Astha Brata Dalam Era Millenial. Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series, 5(1), 153. https://doi.org/10.20961/shes.v5i1.57792
  37. Temaja, I. G. B. W. B. (2019). Sapaan Kekerabatan Dalam Bahasa Bali (Kinship Addresses in Balinese Language). Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa, 16(2), 211. https://doi.org/10.26499/metalingua.v16i2.238
  38. Umar, A. (2007). Stratifikasi Sosial dalam Bahasa Indonesia. Medan Makna, 4, 92–97.
  39. Winarsih. (2024). E-issn: 2723-3731. Jawa Dwipa, 5(2), 51–70.
  40. Winsuwardana, I. G. w. (2017). Birokrasi Tradisional Kerajaan Majapahit. Social Studies, 5(2), 1–12.