Main Article Content

Abstract

Di tengah perubahan sosial dan budaya yang cepat membuat cerita rakyat terancam punah. Alih wahana dalam cerita rakyat merupakan teknik penceritaan yang penting dalam melestarikan dan mengembangkan cerita rakyat.  Salah satunya alih wahana dari narasi cerita rakyat “Si Pitung” menjadi syair rancag berbentuk pantun berkaitan. “Si Pitung” sebagai simbolisasi keberanian masyarakat Betawi menghadapi penjajahan Tuan Tanah dan kolonialisme Belanda. Berdasarkan permasalahan yang diungkapkan, maka penelitian ini bertujuan untuk  mendeskripsikan perbandingan muatan cerita dalam narasi cerita rakyat dan syair rancag “Si Pitung” sebagai dua wahana sastra yang berbeda. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data penelitian bermula tahap transkripsi, penandaan dan pemaknaan teori hingga perbandingan makna hasil temuan data yang dilanjutkan tahap analisis reduksi, penyajian, dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan ada bentuk intertekstual transformasi, ekserp, dan ekspansi dalam objek penelitian. Pertama, intertekstual transformasi teruntuk bentuk pantun berima yang monolog dan cenderung lugas terhadap intisari kejadian. Kedua, intertekstual ekserp yang mempertegas kejadian penting cerita dengan keterlibatan tokoh si Pitung dan Schout Hinne. Ketiga, intertekstual ekspansi berfokus pada pengakuan kagum perancag terhadap heroisme si Pitung dalam setiap adegan ikonik cerita.  

Keywords

Alih Wahana Si Pitung Cerita Rakyat Syair Rancag

Article Details

How to Cite
Puspitasari, N. A., Damaianti, V. S., Syihabuddin, & Sumiyadi. (2025). Alih Wahana Narasi Cerita Rakyat Si Pitung Dalam Syair Rancag. Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 7(2), 262–275. https://doi.org/10.22236/imajeri.v7i2.18428

References

  1. Amaliah, T., H. (2018). Konsep Harga Jual Betawian dalam Bingkai Si Pitung. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 9(1), 20-37. http://dx.doi.org/10.18202/jamal.2018.04.9002
  2. Ananda, K., J., Pandanwangi, W., & Marahayu, N., M. (2022). Analisis Perbandingan Alur Film Si Pitung Banteng Betawi dengan Novel Pitung. Prawara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1), 1-15. https://doi.org/10.20884/1.jpbsi.2022.3.1.5770
  3. Attas, S., G. (2017). Seni Pertunjukkan Cerita Si Pitung: Pertarungan Identitas dan Representasi Budaya Betawi. Arkhais: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(1), 1-12. https://doi.org/10.21009/ARKHAIS.081.08
  4. Attas, S., G., Grasia, G., & Marwiah. (2019). Karakteristik Bahasa dan Budaya Betawi di Perkampungan Setu Babakan. Sleman: CV Budi Utama. https://www.researchgate.net/publication/358211806_Krateristik_Bahasa_dan_Budaya_Betawi_di_Perkampungan_Setu_Babakan
  5. Cajete, G. A. (2017). Children, Myth, and Storytelling: An Indigenous Perspective. Global Studies of Childhood, 7(2), 113-130. https://doi.org/10.1177/2043610617703832
  6. D’Abate, C. P., & Alpert, H. (2017). Storytelling in Mentoring: An Exploratory, Qualitative Study of Facilitating Learning in Developmental Interactions. SAGE Open, 7(3), 1-14. https://doi.org/10.1177/2158244017725554
  7. Damono, S. D. (2018). Alih Wahana. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  8. Erwantoro, H., Tresnasih, R., I., Herlinawati, L., Suhenda, T., Akbar, O., Rekawati, T., & Nasihin, A., A. (2012). Cerita “si Pitung” Tokoh Legendaris dalam Pandangan Masyarakat Betawi. Bandung: Balai Pelestarian Nilai Budaya. https://repositori.kemdikbud.go.id/27130/
  9. F, O., Zufri, T. and Putri, G. A. (2023) ‘The Legend of Si Pitung and its Cultural Adaptation to Movies and Comics: Comparison of Literature with its Character Design Representations’, International Journal of Academic Research in Progressive Education and Development, 12(3), pp. 341–349. doi: 10.6007/ijarped/v12-i3/18464.
  10. Heryana, A. (2016). Pemanfaatan Folklor di Banten Sebagai Sumber Sejarah: Sejarah dan Tradisi Lisan. Tsaqofah: Jurnal Agama dan Budaya, 14(1), 1-12. https://doi.org/10.32678/tsaqofah.v14i1.3385
  11. Imadudin, I. (2015). Perlawanan Petani di Tanah Partikelir Tanjoeng Oost Batavia Tahun 1916. Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 7(1), 33-48. http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v7i1.82
  12. Kemendikbud: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2019). Gambang Rancag. https://dapobas.kemdikbud.go.id/home?show=isidata&id=920
  13. Kristeva, J. (1980). Desire in Language: A Semiotic Approach to Language and Art. . New York: Columbia University Press
  14. Napiah, A. R. (1994). Tuah-Jebat dalam Drama Melayu: Satu Kajian Intertekstualiti. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka
  15. Okoye, C., & Okoye-Ugwu, S. (2021). From Minstrelsy to The Spoken Word Poet: Oral Tradition and Postcolonial Nigeria. Cogent Arts and Humanities, 8(1), 1-15. https://doi.org/10.1080/23311983.2021.1933306
  16. Perpustakaan Nasional RI. (2013). Rancag Si Pitung oleh Group Jali Putra. Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=rrPXu0BGbpg
  17. Rahmawati, S., & Hafi, I., Y. (2019). Transformasi Musikalisasi Puisi: Kajian Atas Tiga Puisi. Jurnalistrendi: Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan, 4(2), 364-374. Rokhmansyah, A., & Rahma, A. (2019). Transformasi Tokoh dalam Cerita Dewi Kekayi sebagai Hipogram Cerpen Kekayi Karya Oka Rusmini. Sawerigading, 25(1), 13-20. https://doi.org/10.26499/sawer.v25i1.582
  18. Sholeh, M. (2018). Bacaan Intertekstual terhadap Sumber Al-Isra’iliyyat dalam Tafsir Nur al-Ihsan. Insan Cita: Journal of Islamic Studies in Indonesia and Southeast Asia, 3(1), 13-28. https://doi.org/10.2121/incita-jisisea.v3i1.965
  19. Sungkowati, Y. (2022). Alih Wahana Cerita Rakyat “Asal-Usul Surabaya” dalam Industri Kreatif. LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan, 17(2), 95-109. https://doi.org/10.26499/loa.v17i2.5138
  20. Taum, Yoseph Yapi. Studi Sastra Lisan, Sejarah, Teori, Metode, dan Pendekatan Disertai Contoh Pendekatannya. Yogyakarta: Penerbit Lamalera.
  21. Utami, S., & Tobing, V. M. T. L. (2018). Nilai-Nilai Pendidikan dalam Komunikasi Kejhung Madura dan Relevansinya bagi Penanaman Karakter Berbasis Kearifan Lokal Madura. Jurnal Komunikasi, 12(2), 133-140. https://doi.org/10.21107/ilkom.v12i2.4515
  22. Wiradharma, G., Fahmi, Z., & Arisanty, M. (2022). Alih Wahana Folklor Indonesia dalam Tumblr Kopi. Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 8(1), 63-77. http://dx.doi.org/10.30813/bricolage.v8i1.2902
  23. Wongsopatty, E. (2020). Pantun Sahur dalam Sastra Lisan Banda Neira. Literasi: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya, 4(1), 15-20. http://dx.doi.org/10.25157/literasi.v4i1.3086