Main Article Content

Abstract

Penghadiran benda gaib dalam cerpen “Jimat Sero” karya Eka Kurniawan, “Goyang Penasaran” karya Intan Paramaditha, dan “Topeng Darah” karya Ugoran Prasad menunjukkan latar sosial budaya masyarakat yang masih terpengaruh dengan kepercayaan tradisional. Sehingga, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkapkan pengaruh benda gaib terhadap latar sosial dan budaya masyarakat yang masih terpengaruh dengan kondisi tradisional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data baca dan catat yang ditindaklanjuti dengan analisis data untuk memperjelas data-data yang mengungkap latar sosial dan budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kepercayaan masyarakat masih terpengaruh dengan sistem kepercayaan tradisional atau dinamisme seperti menggunakan benda gaib untuk mencapai tujuan sehingga menyebabkan adanya dampak negatif seperti pelanggaran norma dan menimbulkan sanksi bagi penggunanya. Dari dampak negatif tersebut menunjukkan adanya objektifikasi perempuan yang dijadikan tumbal atas penggunaan benda gaib. Ketiga cerpen tersebut menunjukkan kehidupan sosial dan budaya masyarakat yang terpengaruh dengan benda gaib hanya merasakan kesenangan sementara.

Keywords

cerita pendek latar sosial budaya horor benda gaib budaya indonesia

Article Details

How to Cite
Fadilah, N., & Zulyeno, B. (2025). Latar Sosial Budaya dalam Tiga Cerpen dalam Kumpulan Cerpen Kumpulan Budak Setan. Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 7(2), 154–173. https://doi.org/10.22236/imajeri.v7i2.14404

References

  1. Alwidina, D., & Poedjieastoeti, S. (2024). Kajian Yuridis Sosiologis Praktik Penawaran Jasa Ilmu Gaib dan Dampaknya terhadap Masyarakat. Jurnal Riset Ilmu Hukum, 4(1), 29–36. doi:10.29313/jrih.v4i1.3779
  2. Asaari, A., Aziz, J., & Salleh, S. M. (2017). Susuk, Wanita dan Abjection dalam Filem Seram Kontemporari Melayu. Malaysian Journal of Communication, 33(3), 70–88. Retrieved from https://journalarticle.ukm.my/11414/1/19274-59667-4-PB.pdf
  3. Atthahirah, C. (2018). Latar Sosial dalam Novel Suara Samudra (Catatan Dari Lamalera) Karya Maria Matildis Banda. Master Bahasa, 6(1), 78–91. Retrieved from https://jurnal.usk.ac.id/MB/article/view/11198/8972
  4. Charles Derry. (2009). Dark Dreams 2.0 a Psychological History of the Modern Horror Film from the 1950s it the 21st Century. Landon & North Carolina: Mc Farland & Company Inc.
  5. Dhavamony, M. (1995). Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius.
  6. Endraswara, S. (2013). Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: PT Buku Seru.
  7. Fatmawati, G., & Rizal, M. S. (2023). Muatan Penyimpangan Sosial dalam Novel Seandainya Aku Boleh Memilih Karya Mira W: Kajian Sosiologi Sastra. Diglosia, 6(1), 191–204.
  8. Hapsoro, Y. S. (2019). Menguak Cerita Horor Karya Eka Kurniawan dalam Kumpulan Budak Setan: Sebuah Kajian Formula. Kelasa, 14(2), 223–242.
  9. Harjito, H. (2018). Juru Kunci: Kontradiksi dalam Tiga Cerita. ALAYASASTRA, 14(1), 1. doi:10.36567/aly.v14i1.138
  10. Hermansya, Moh. Y., & Subandiyah, H. (2021). Motif Mistisisme pada Karya Eka Kurniawan dalam Antologi Cerpen Kumpulan Budak Setan. BAPALA, 8(2), 1–8.
  11. Herriyadi, W. (2018). Politik Teror Gotik-Postmodern dan Representasi Disabilitas dalam Ular di Mangkuk Nabi. SirokBastra, 6(1), 23–28.
  12. Hidayati, D. (2012). Fauna dalam Arkeologi: Ayam dalam Aspek Sosial dan Religi Masyarakat Batak. Medan: Balai Arkeologi Medan.
  13. Hutagalung, H. S., & Ayu, W. A. (2023). Sejarah Agama Primitif dan Perkembangannya. Al-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama, 9(2), 103–116.
  14. Kriswanto, M., & Rohman, Muh. F. (2022). Pendidikan Informal Melalui Spiritualitas Alam dalam Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi Karya Okky Madasari. Diglosia, 5(3), 683–694. doi:https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3b.819
  15. Kurniawan. (2010, September 20). Bangkitnya Abdullah Harahap dari ’Kubur’. Tempo.
  16. Kurniawan, E., Paramadhita, I., & Prasad, U. (2016). Kumpulan Budak Setan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  17. Lestari, E. D. (2022). Reduksi Superioritas Barat dalam Alih Wahana Novel Gerbang Dialog Danur Karya Risa Saraswati dan Film “Danur; I Can See Ghost” Karya Awi Suryadi. Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, Dan Pengajaran, 6(2), 49–62. doi:10.29407/jbsp.v6i2.19192
  18. Martono. (1994). Topeng dalam Perkembangan Budaya. Cakrawala Pendidikan, 1, 79–94.
  19. Nugraha, A. B. (2024). Analisis Aspek Sosial Budaya Dalam Cerpen Ibuku, Perempuan Dari Pulau Rote Karya Fanny J. Poyk. PUSTAKA: Jurnal Bahasa Dan Pendidikan, 4(3), 240–249. doi:10.56910/pustaka.v4i3.1511
  20. Rahayuningtyas, E. D., & Dewi, T. S. (2022). Temuan Susuk pada Gambaran Radiografi Seorang Pasien Wanita dengan Nyeri Orofasial. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 32(2), 84–90.
  21. Rahmawati, D., & Suri, M. (2023). Pengaruh Tokoh Agama terhadap Sosial Kemasyarakatan pada Desa Air Putih Kabupaten Bengkalis. Jurnal Matlamat Minda, 3(1), 1–11.
  22. Ramadhani, A. N., & Nurjaman, T. A. (2024). Menyibak Makna Hidup Kuncen Petilasan. Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatann (J-P3K), 5(2), 358–365. doi:https://doi.org/10.51849/j-p3k.v5i2.313
  23. Ramli, R., & Razali, M. (2024). Susuk: Di antara Penemuan Klinikal dan Amalan Tradisiona. Nternational Journal of the Malay World and Civilisation, 12(1), 27–40. doi:https://doi.org/10.17576/jatma-2024-1201-03
  24. Rezanti, R. , S. I., & Yuningsih, Y. (2022). Ritual Numbal dalam Syukuran Terowongan Kereta Api Sasaksaat di Kampung Cihanjuang Desa Mandalasari Kab. Bandung Barat. Jurnal Budaya Etnika, 6(1), 59–78.
  25. Rosyid, A. A. (2021). Kesenjangan Sosial dalam Novel Oliver Twist dan Nobody’s Boy: Kajian Intertekstual. Diglosia, 4(1), 49–64. doi:https://doi.org/10.30872/diglosia.v4i1.86
  26. Soekanto, S. (2015). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
  27. Sudarmadji, Darmanto, D., Widyastuti, M., & Lestari, S. (2016). Pengelolaan Mata Air untuk Penyediaan Air Rumahtangga Berkelanjutan di Lereng Selatan Gunungapi Merapi. Jurnal MANUSIA DAN LINGKUNGAN, 23(1), 102–110.
  28. Wellek, R., & Warren, A. (2014). Teori Kesusastraan. (Budiyanto, Terjemahan). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  29. Wumu, W. (2015). Sastra Populer Indonesia. Kibas Cenderawasih, 12(1), 91–96.