PENGARUH PROLANIS TERHADAP OUTCOME KLINIK PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KECAMATAN PULOGADUNG

Herty Nur Tanty, Yusi Anggriani, Sahat Saragi

Abstract

Prolanis merupakan program dari PT. Askes (Persero) dalam upaya penanganan penyakit kronis pada pasien DM tipe 2. Jumlah pasien DM yang tergabung di Prolanis setiap tahunnya terus bertambah akan tetapi tidak disertai dengan kontinuitas kunjungan. Berdasarkan data jumlah peserta prolanis DM tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Pulogadung yang sudah mengikuti prolanis minimal 6 bulan sejumlah 284 pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbedaan outcome klinik pasien prolanis dibanding pasien non prolanis dan mendapatkan hubungan antara kepatuhan dengan outcome klinik. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan alur penelitian retrospektif sebelum dan sesudah pasien bergabung dengan prolanis. Data diperoleh dari rekam medik dan data kunjungan pasien dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan outcome klinik pasien DM tipe 2 yang mengikuti prolanis dengan pasien DM tipe 2 yang tidak mengikuti prolanis (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat kepatuhan kunjungan dengan outcome klinik pasien prolanis dan non prolanis (p<0.05).

Full text article

Generated from XML file

References

Abdullah, Sjattar, E., Kadir,A.R. 2017. Faktor penyebab penurunan jumlah kunjungan peserta pogram pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) di Puskesmas Minasa Upa Kota Makassar. Vol 11 halm 383-385
Achjar, A.H., Ariani, N, dan seriana, I. 2014. Hubungan obesitas dengan kadar gula darah sewaktu pada usia dewasa awal di wilayah kerja puskesmas 1 abang tahun 2014. Jurnal keperawatan jiwa, komunitas dan manajemen vol 1. (2)
Association Diabetic American. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care, Volume 37, Supplement 1; January 2014, p.S14-27
Dahlan,N., Bustan, N.M., Kurnaesih, E. 2018. Pengaruh prolanis terhadap pengendalian gula darah terkontrol pada penderita DM di puskesmas Sudiang Kota Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia. Vol I halm 39-49
Deovia, W.S., Sabrian, F.,Amir,Y. 2018. Gambaran pelaksanaan program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) BPJS Kesehatandi Puskesmas Siak Hulu III. Vol 5 halm 13-18
Dewi,R.K. 2014. Hubungan antara kadar glukosa darah penderita DM tipe 2 dengan kualitas hidup pada peserta prolanis askes di Surakarta. Skripsi halm 7-8
Idris, F. 2014. Pengintegrasian program preventif penyakit diabetes melitus tipe 2 PT Askes (persero) ke BPJS Kesehatan. Vol 64 halm 115-121
Istiqomatunnisa. 2014. Rasionalitas Penggunaan Obat Antidiabetes dan Evaluasi Beban Biaya Perbekalan Farmasi Pada Pasien Rawat Inap Kartu Jakarta Sehat di Rumah Sakit TNI Angkatan laut Dr. Mintohardjo. halm 46-47
Infodatin, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2014. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 2011.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta. 2013.
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes melitus Tipe 2 di Indonesia.2015
Kurniawan, I. 2010. DM tipe 2 pada usia lanjut. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol 60 halm 576-584
Musfirah, A., Nurwahyuni, M. 2018. Korelasi antara pelaksanaan prolanis dengan pengendalian kadar gula darah penderita DM tipe 2 di puskesmas Antang dan Pampan Kota Makassar. Jurnal ilmiah kesehatan diagnosis vol 12 hal 341-342
Niven. 2013. Psikologi Kesehatan : pengantar untuk profesi perawat dan professional kesehatan lain. Edisi 2. Jakarta : EGC
Primahuda, A. 2016 Hubungan antara kepatuhan mengikuti program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) BPJS dengan stabilitas gula darah pada penderita diabetes melitus di puskesmas Babat Kabupaten Lamongan. Halm 3
Putri NH, Isfandiari MA. 2013. Hubungan Empat Pilar Pengendalian DM Tipe 2 Dengan Rerata Kadar Gula Darah. Jurnal Berkala Epidemiologi. Vol I halm 234-243
PT Askes (Persero). Pedoman Program Pengelolaan Penyakit Kronis 2012. Jakarta. 2012
Rajasa, R.E. 2012. Hubungan tingkat keteraturan berolahraga terhadap komplikasi penyakit pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP. DR. M.Djamil Padang. Vol 5 halm 290-293
Rosdiana, A.I., Raharjo, B.B., Indarjo, S. 2017. Implementasi program pengelolaan penyakit kronis. Administrasi kebijakan kesehatan, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Vol 3 halm 143-148
Siyami,N.F. 2017. Perbedaan kadar glukosa darah dan status gizi penderita DM tipe 2 yang menjadi peserta prolanis dan bukan peserta prolanis di Puskesmas Gondokusuman. Halm 3-7
Soewondo, P. 2014. Harapan baru penyandang diabetes melitus pada era Jaminan Kesehatan Nasional. Vol 2 halm 1-6
Syuadzah,R. 2015. Hubungan anatar tingkat kepatuhan mengikuti kegiatan prolanis dengan kadar HbA1c. halm 34-41
Waspadji S. 2007. Komplikasi Kronik Diabetes, Mekanisme Terjadinya Diagnosis dan Strategi Pengelolaan.
Wicaksono, S., Fajriyah,N.N. 2018. Hubungan keaktifan dalam klub prolanis terhadap peningkatan kualitas hidup diabetisi tipe 2. Vol XI halm 273-286
Yuliaristi Viona. 2018. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan prolanis di wilayah kerja Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung tahun 2018.

Authors

Herty Nur Tanty
tantyhertynur1001@gmail.com (Primary Contact)
Yusi Anggriani
Sahat Saragi
Tanty, H. N., Anggriani, Y. and Saragi, S. (2019) “PENGARUH PROLANIS TERHADAP OUTCOME KLINIK PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KECAMATAN PULOGADUNG”, Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian, 6(1), pp. 11–19. doi: 10.22236/farmasains.v6i1.2978.
Copyright and license info is not available

Article Details

Most read articles by the same author(s)