Perilaku Merokok Remaja Laki-laki Siswa SMP Swasta di Depok
Abstract
Di Indonesia diperkirakan pada tahun 2013 di ada sekitar 60,4 juta orang yang merokok setiap hari. Meskipun faktor-faktor risiko perilaku merokok di kalangan remaja di Indonesia sudah banyak diteliti dalam berbagai survei, namun pengetahuan secara mendalam mengenai peranan niat, norma subyektif, dan lingkungan sosial masih belum banyak diteliti.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi yang mendalam tentang gambaran faktor-faktor yang mendukung dan menghambat terjadinya perilaku merokok di kalangan remaja laki-laki di SMP Master di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan Rapid Assesment Procedure (RAP). Informan yang terlibat dalam penelitian ini ada 10 orang dan 1 orang informan kunci yang diwawancarai dengan enggunakan teknik Wawancara Mendalam (WM).
Hasil penelitian ini menunjukkan Faktor norma subyektif adalah faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk perilaku remaja untuk merokok. Sedangkan iklan rokok adalah faktor yang paling sedikit mempengaruhi remaja untuk merokok. Norma subyektif yang terbentuk dari teman sebaya mereka adalah merokok merupakan identitas remaja ketika nongkrong atau bercengkrama dengan teman bermainnya. Nongkrong tanpa rokok adalah hal yang tabu buat remaja, sehingga dorongan merokok berasal dari teman sebaya, bukan dari dorongan internal, diri sendiri. Edukasi yang membangun keterampilan hidup (life skill) remaja belum didapatkan oleh informan