Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ideologi penerjemahan istilah budaya dalam terjemahan novel Anak Semua Bangsa (selanjutnya disebut ASB) karya Pramoedya Ananta Toer oleh Noriak iOshikawa. Novel ASB berlatar multikultural meski secara dominan dilatari budaya Jawa. Penerjemahan teks dengan latar budaya yang kuat memaksa penerjemah pada posisi yang dilematis sebab ideologi penerjemahannya tercermin pada terjemahannya. Ideologi penerjemahan di dikotomikan pada dua kutub yang berbeda. Ideologi yang berorientasi pada bahasa sasaran (disebutpelokalan) dan ideologi yang berorientasi pada bahasa sumber (disebut pengasingan). Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis isi. Data dalam penelitian ini bersumber dari novel ASB dan terjemahannya å…¨ã¦ã®æ°‘æ—ã®å. Peneliti ini berupaya mengungkap ideologi yang tercermin dari terjemahan novel ASB. Melalui metode dan teknik penerjemahan istilah budaya dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang, peneliti ini mengidentifikasi ideologi penerjemahannya. Untuk mengungkap ideologi penerjemahan, peneliti ini menggunakan teori yang ditawarkan oleh Newmark baik pada tataran mikro maupun tataran makro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 115 data kata budaya, prosedur yang paling sering digunakan oleh penerjemah adalah padanan fungsional dan padanan budaya. Metode yang digunakan oleh penerjemah adalah setia, semantis, adaptasi, komunikatif, dan bebas. Pada penelitian ini, ideologi pelokalan lebih dominan daripada pengasingan.Penelitian ini diharapkan menjadi sebagai sumber informasi dan referensi bagi pengajaran penerjemahan, terutama penerjemahan istilah budaya dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang.