Main Article Content

Abstract

High intensity physical activity affects Follicle Stimulating Hormone (FSH) and Luteinizing Hormone (LH) while low physical activity that leads to less body movement affects oxidative energy reserves. This study aims to determine the relationship between sedentary physical activity and the menstrual cycle of students of the Faculty of Medicine, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA). The research design was an observational analytic survey with a cross sectional approach. The sample size was determined by the Slovin formula, which was 92 subjects. The results showed that most of the female students (95.65%) with sedentary physical activity, and female students with abnormal menstrual cycle disorders (polymenorrhea) were 31.52% oligomenorrhea 11.96%, hypomenorrhea 64.13%, while hypermenorrhea was only 3.27%. There is no significant relationship between the level of sedentary physical activity with menstrual cycle disorders.

Keywords

Sedentary Physical Activity, Menstrual Cycle, Global Physical Activity Questionnaire

Article Details

How to Cite
Hanifah, A. N. H., & Sukarya, W. S. (2024). Hubungan Aktivitas Fisik Sedenter dengan Siklus Menstruasi Mahasiswi Fakultas Kedokteran UHAMKA. Sanus Medical Journal, 5(2), 57–65. https://doi.org/10.22236/sanus.v5i2.14487

References

  1. Kemenkes. (2014). Infodatin Reproduksi Remaja -Ed.Pdf. In Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja (p. 1). https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin infodatinreproduksiremaja-ed.pdf
  2. Islamy, A., & Farida, F. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri Tingkat Iii. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(1), 13. https://doi.org/10.26714/jkj.7.1.2019.13-18
  3. Desiyani, N. (2018). Fisiologi Manusia Siklus Reproduksi Wanita.
  4. Cuningham, G. F., Gant, N. F., Leveno, K. J., Gilstrap III, L. C., Hauth, J. C., & Wenstrom, K. D. (2005). Williams Obstetrics (21th ed.). Mc Graw Hill.
  5. Cuningham, G. F., Gant, N. F., Leveno, K. J., Gilstrap III, L. C., Hauth, J. C., & Wenstrom, K. D. (2014). Williams Obstetrics (24th ed.). Mc Graw Hill.
  6. Oktavia, F., Desmiwarti, D., & Yaunin, Y. (2015). Hubungan Anxietas dengan Kejadian Amenore Sekunder pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1), 130–135. https://doi.org/10.25077/jka.v4i1.211
  7. Sinaga, Ernawati, Saribanon, N., Sa’adah, N. S., Salamah, U., Andani Murti, Y., Trisnamiati, A., & Lorita, S. (2017). Buku Manajemen Kesehatan Menstruasi.
  8. Ninla Elmawati Falabiba. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gangguan Menstruasi Pada Perempuan Gangguan Jiwa. 1–16.
  9. Yolandiani, R. P., Fajria, L., & Putri, Z. M. (2020). Faktor – faktor yang mempengaruhi ketidakteraturan Siklus menstruasi pada remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 68, 1–11.
  10. Mar’ah, F. (2017). Hubungan Sedentary Life Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak di SDN Mangkura 1 Makassar.
  11. Sasabila, N. P. (2021). Studi Literatur Hubungan Aktifitas Fisik Dengan Siklus Menstruasi [Universitas Muhammadiyah Malang]. https://eprints.umm.ac.id/74927/
  12. Desmawati, D. (2020). Description of Adolescents Sedentary Lifestyle , Obesity Gambaran Gaya Hidup Kurang Gerak ( Sedentary Lifestyle ) dan Berat Badan Remaja Zaman Milenial di Tangerang , Banten Description of Adolescents Sedentary Lifestyle , Obesity in Junior High School
  13. ,.11(January), 296–301.
  14. Rahayu, W. B., & Kusuma, D. A. (2022). Profile of Sedentary Life Style for Adolescents Age 15 – 17 (Study in Lamongan. Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan, 13 - 26.
  15. Setyoadi, Rini, I. S., & Novitasari, T. (2015). Hubungan Penggunaan Waktu
  16. Perilaku Kurang Gerak (Sedentary Behaviour) dengan Obesitas pada Anak Usia 9-11 Tahun di SD Negeri Beji 02 Kabupaten Tulungagung. Ilmu Keperawatan, 3(2), 155–167.
  17. Sunarsih. (2017). Hubungan Status Gizi dan Aktifitas Fisik Terhadap Keteraturan Siklus Menstruasi Mahasiswa Program Studi Kebidanan Universitas Malahayati Tahun 2017. Jurnal Kebidanan, 3(4), 190–195. http://ejurnalmalahayati.ac.id/
  18. Sinaga, E, Nonon, S., Nailus, S., Salamah, U., Andani M, Y., Trisnamiati, A., & Lorita, S. (2017). Manajemen Kesehatan Menstruasi.
  19. Hall, J. E., & Guyton, A. C. (2016). Textbook of Medical Physiology (13th ed.). Elsevier.
  20. Nainggolan, O., Indrawati, L., & Pradono, J. (2019). Kebugaran Jasmani menurut instrument GPAQ dibandingkan dengan VO2max pada wanita umur
  21. sampai 54 tahun. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(4). https://doi.org/10.22435/hsr.v21i4.752
  22. Kusumo, M. P. (2020). Pemantauan aktivitas fisik.
  23. Inyang, D. M. P., & Stella, O.-O. (2015). Sedentary Lifestyle: Health Implications. IOSR Journal of Nursing and Health Science (IOSR-JNHS), 4.
  24. Muflihah, N., & Wardhani, R. R. (2021). Identifikasi Sedentary Behaviour di Masa Pandemic Covid-19; Narrative Review. Journal Physical Therapy UNISA, 1(1), 15–22. https://doi.org/10.31101/jitu.2017