Main Article Content

Abstract

Tingginya angka kasus perundungan di lingkungan sekolah semakin meningkat hal ini harus dibentuk sejak anak usia dini dan perlu diperkuat melalui pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, dan relevan dengan perkembangan anak. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah pembelajaran dongeng fabel, karena tokoh-tokoh hewan yang berperilaku seperti manusia memudahkan anak melakukan proses observasi, penilaian moral, dan peniruan perilaku positif. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan efektivitas fabel sebagai media pendidikan karakter untuk pencegahan perundungan pada anak usia dini. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain studi lapangan intervensi. Analisis memadukan Teori Morfologi Vladimir Propp untuk mengkaji struktur naratif dongeng serta Teori Pembelajaran Sosial Albert Bandura untuk menjelaskan mekanisme internalisasi nilai melalui perhatian, retensi, reproduksi perilaku, dan motivasi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, angket emotikon, serta dokumentasi, kemudian dianalisis melalui reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak mampu mengenali perbuatan positif dan negatif melalui konflik cerita serta menirukan perilaku tokoh yang menunjukkan empati, keberanian, kejujuran, kerja sama, dan penolakan terhadap tindakan bullying. Disimpulkan bahwa fabel efektif sebagai media pendidikan karakter dan layak diintegrasikan dalam pembelajaran literasi secara sistematis, kreatif, dan berkelanjutan.


Kata kunci: Kata kunci 1; pembelajaran dongeng 2; fabel 3; anak usia dini


 

Keywords

Pembelajaran Sastra Fabel Pendidikan Karakter Pencegahan Perundungan

Article Details