KRITIK CERPEN SEPERTI GERIMIS YANG MERUNCING MERAH KARYA TRIYANTO TRIWIKOMO DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI
Kata Kunci:
Kritik Sastra, Pendekatan PsikologiAbstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan struktur yang membangun Cerpen Seperti
Gerimis yang Meruncing Merah (SGMM) karya Triyanto Triwikromo serta memberikan
kritik terhadap ketidaksejalanan aspek Id, Ego dan Superego pada tokoh sentral (Setan,
Hindun dan Hamzah) dengan teori Sigmund Freud. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskripsi analisis dengan pendekatan psikologi. Hasil dari penelitian
ini adalah analisis struktural pada cerpen SGMM yang terdiri dari (1) tema: pembalasan
dendam seorang Hindun, (2) tokoh: Setan, Hindun, Hamzah, Wahsyi, Nur, dan Ibnu
Qani‘ah, (3) latar: latar tempat: medan perang, gurun, di kota, di kuburan, stasiun; waktu:
malam takbiran, November; suasana: mencekam, membahagiakan, mengharukan, (4)
alur: maju, (5) sudut pandang: orang utama pelaku utama, (6) amanat: sebagai manusia
kita tidak boleh memiliki dendam kepada siapapun, dan banyaklah ibadah kepada Tuhan
agar tidak tergoda setan yang terkutuk, dan kritik sastra pada aspek kejiwaan tokoh
sentral yang terdiri dari (1) Setan: yang seharusnya memiliki sifat buruk namun karena
pertentangan Id, Ego dan Superego menjadi baik, (2) Hindun: seorang ibu seharusnya
menyayangi anak-anaknya namun karena pertentangan Id, Ego dan Superego menjadi
seorang pembunuh anaknya sendiri. (3) Hamzah: seorang kakak seharusnya melindungi
adiknya, namun karena pertentangan Id, Ego dan Superego menjadi pemerkosa dan
pembunuh adiknya.