GERAKAN ONE DAY ONE BOOK ( ODOB ) UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MULTILITERASI RAMAH ANAK DI DESA LEMAHBANG

Penulis

  • Muhammad Adam Ilham Mizani

Kata Kunci:

Literasi Ramah Anak, Pembelajaran, Gerakan One Day One Book ( ODOB )

Abstrak

Fenomena siswa gagal ujian nasional mata pelajaran bahasa Indonesia tahun 2010
memperlihatkan rendahnya pemahaman membaca anak-anak Indonesia . Studi Progress
In Internasioanal Reading Literacy Study (PIRLS) memperlihatkan minat membaca siswa
SD Indonesia termasuk kategori rendah.(Agung,2012). hal ini menyebabkan angka
literasi menurun, hasil penilitian Programme For Internasional Student Assesment (PISA)
budaya literasi masyarakat Indonesia pada tahun 2012 menempatkan posisi membaca
siswa Indonesia diurutan ke 57 dari 65 negara. dari statistik UNESCO 2012 menyebutkan
indeks minat baca di Indonesia 0,001 artinya setiap 1000 orang penduduk, hanya 1 orang
saja yang memiliki minat baca. Sebanyak 83 % pengguna internet Indonesia mengunjungi
social networking site (republika,2012). Pada tahun 2017 hingga bulan Oktober, jumlah
penduduk di Desa Lemahbang Karangayar Jawa Tengah yang masih usia sekolah atau
usia wajib belajar 9 tahun ada 463 anak. dari 463 anak ada 234 anak yang tidak sekolah
disebabkan faktor ekonomi keluarga yang hanya berpendapatan Rp. 30.000 per hari.
penelitian ini bertujuan memberikan program gerakan One Day One Book ( ODOB )
sebagai pemberdayaan pendidikan anak putus sekolah dan peningkatan pembelajaran
multiliterasi ramah anak. Implikasi dari gerakan One Day One Book ( ODOB ),
pertama,tersusun pembelajaran multiliterasi ramah anak. Kedua, Membuat saung
membaca menulis berbasis ramah anak. Ketiga, rumah jurnalistik anak dan keempat,
sanggar dakwah ceria sebagai peningkatan moral anak di era milineal.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Unduhan

Diterbitkan

2018-10-19

Terbitan

Bagian

Articles