Analisa Perbandingan Variasi Coolant Untuk Radiator Sepeda Motor 150 CC

Authors

  • Reza Luthfi Imanda Universitas Muhammadiyah Prof DR.Hamka
  • Agus Fikri Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
  • M Mujirudin Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
  • Arry Avorizano Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

DOI:

https://doi.org/10.22236/metalik.v2i2.13108

Keywords:

coolant, radiator, temperature, cooling time

Abstract

Abstrak

 

Secara umum cairan pendingin (coolant) ialah cairan yang digunakan untuk mendinginkan atau menstabilkan suhu mesin pada saat bekerja dan menjaga suhu kerja mesin secara baik dan optimal. Tujuan pada penelitian ini adalah temperatur dari cairan pendingin dan waktu pendinginan yang dihasilkan oleh  cairan pendingin tersebut di sistem pendingin, untuk menurunkan temperatur dari efektivitas kinerja mesin di sepeda motor kapasitas 150cc. Pada saat pengujian temperatur yang dihasilkan oleh cairan pendingin menggunakan thermostat kemudia pada proses waktu pendinginan dilakukan dengan alat pencatat waktu dan tiga jenis cairan pendingin sebagai coolant radiator. Kemudian dibuat grafik untuk menunjukkan nilai terendah dan nilai tertinggi lalu dianalisis pada kondisi tersebut. Grafik temperatur tersebut menunjukan bawah cairan pendingin Coolant C memiliki temperatur lebih besar daripada cairan pendingin Coolant A dan Coolant B. Dan grafik waktu pendinginan memperlihatkan bahwa cairan pendingin Coolant B lebih cepat pada proses waktu pendinginan dibandingkan dengan cairan pendingin Coolant A dan Coolant C.

 

Abstract

 In general, coolant is a coolant that is used to cool or stabilize the temperature of the engine when working and maintain the working temperature of the engine properly and optimally. The purpose of this study is the temperature of the coolant and the cooling time produced by the coolant in the cooling system, to reduce the temperature of the effectiveness of engine performance on 150cc capacity motorbikes. When testing the temperature generated by the coolant using a thermostat, then during the cooling time process is carried out with a timer and three types of coolant as a coolant radiator. Then a graph is made to show the lowest value and the highest value and then analyzed under these conditions. The temperature graph shows that Coolant C has a higher temperature than Coolant A and Coolant B. And the cooling time graph shows that Coolant B coolant is faster in the cooling time process compared to Coolant A and Coolant C.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amni, D., & Otomotif, J. T. (2014). Pengaruh Pelepasan Thermostat Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Mesin Toyota Kijang 5K. 1–7.

Drs. Hasan Maksum, MT, Toto Sugiarto, S.Pd, M. (2017). Pengaruh Variasi Cairan Pendingin (Coolant) Terhadap Efektivitas Radiator Pada Engine Diesel. Jurnal Teknik Otomotif PNP.

Ginting, T. (2016). Pengaruh penggunaan termostat terhadap temperatur air pendingin dengan media cairan pendingin air dan radiator coolant pada mesin 7K. Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi, 2, 257–276.

Hersandi, D., & Arsana, I. (2018). Pengaruh Jenis Fluida Pendinginan Terhadap Kapasitas Radiator Pada Sistem Pendinginan Mesin Daihatsu Xenia 1300Cc. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin UNESA, 6(03), 41–52.

Innova, T. K., Innova, T. K., Innova, T. K., Innova, T. K., Innova, T. K., Kunci, K., Radiator, K., Innova, T. K., & Sistem, P. (2020). FOCUS TEKNIK MESIN UPMI Volume 1 Nomor 1 SISTEM PENDINGIN PADA TOYOTA KIJANG INNOVA Wispi Elbar Dosen Tetap Program Studi Teknik Mesin Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia Email : ejurnal@upmi.ac.id Abstrak Jurnal Teknik Mesin UPMI 21-32 FOCUS TEKNI. 1, 21–32.

Irawan, M. F., Qiram, I., & Rubiono, G. (2016). Studi Pengaruh Pendinginan Oli Dengan Sistem Radiator Pada Sepeda Motor Suzuki Shogun 110 Cc. Jurnal Prodi Teknik Mesin Universitas PGRI Banyuwangi, 1(August), 22–27.

Jurusan, M., Mesin, T., Widyagama, U., Dosen, S., Teknik, J., Universitas, M., & Malang, W. (2012). 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Widyagama Malang 2), 3) Staf Dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Widyagama Malang. 4(2), 37–42.

Lumbanbatu, F. (2020). Analisis Pipa-Pipa Radiator Yang Memakai Pendingin Air Beralih Ke Coolant Pada Mobil Toyota Avanza. Jurnal Teknik Mesin UPMI, 1(1), 12–20.

Mesin, T., Malang, P. N., & Panas, E. (2017). Analisis kinerja radiator coolant pada kendaraan bermotor 1,2,3. 3, 1–6.

Sulaiman, F. (2014). Perawatan Dan Perbaikan Sistem Pendingin Mesin Mitsubishi Galant 2500 Cc. Jurnal Teknovasi, 01, 26–34.

Teknik, J., Sekolah, M., & Teknologi, T. (2002). STUDI PEMILIHAN WATER COOLANT UNTUK SISTEM PENDINGIN. 4.

Yunus, M. (2019). Analisa Kemampuan Blok Silinder Terhadap Gesekan Piston Pada Sepeda Motor Suzuki Shogun 125 Tahun 2014 Di Bengkel Yelhana Motor. Teknika Sains : Jurnal Ilmu Teknik, 4(2), 37–44. https://doi.org/10.24967/teksis.v4i2.644

Downloads

Published

2023-09-30

How to Cite

Imanda, R. L., Fikri, A., Mujirudin, M., & Avorizano, A. (2023). Analisa Perbandingan Variasi Coolant Untuk Radiator Sepeda Motor 150 CC. METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik, 2(2), 76–80. https://doi.org/10.22236/metalik.v2i2.13108