Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh metode belajar kelincahan (X1) dan daya eksplosif (X2) terhadap kemampuan lari cepat 50 meter (Y). Peneltian yang berlokasi di SMP Negeri 267 Jakarta Selatan pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013-2014 ini melibatkan 48 orang siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan desain faktorial 2 x 2. Data dianalisis dengan ANAVA dua jalur yang, dilanjutkan dengan uji t-Dunnett. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan lari cepat 50 meter siswa yang belajar dengan metode kelincahan obstacle run lebih tinggi daripada yang menggunakan metode belajar kelincahan shuttle run. 2) Terdapat interaksi antara metode belajar kelincahan dan daya eksplosif dengan kemampuan lari cepat 50 meter siswa. 3) Kemampuan lari cepat 50 meter siswa dengan metode belajar kelincahan obstacle run lebih tinggi dari yang menggunakan metode belajar kelincahan shuttle run bagi siswa yang punya daya eksplosif tinggi. 4) Kemampuan lari cepat 50 meter siswa yang belajar dengan metode belajar kelincahan obstacle run lebih rendah dari yang menggunakan shuttle run bagi siswa yang punya daya eksplosif rendah.
The study aims to examine the effects of agility learning methods (X1) and explosive power (X2) on the ability to run fast in the 50 meters (Y). The research that was conducted in SMP Negeri 267 Jakarta during the first semester of the acadmic year of 2013-2014 involved 48 students. The research employed a quasi- experimental method with 2 x 2 factorial design. Two-way analisis of variances was applied to analyze the data, which was followed by the Dunnett’s t-test. The results show that: 1) The ability to run fast in the 50 meters among students who exercise the obstacle run method is higher than those who exercise the shuttle run method; 2) There is an interaction effect between the agility learning method and the explosive power toward the ability to run fast in the 50 meters; 3) Among students with a high explosive power, the ability to run fast in the 50 meters is higher those who exercise the obstacle run method than those who exercise the shuttle run method. 4) Among students with a low explosive power, the ability to run fast in the 50 meters is lower for those who exercise the obstacle run method than those who exercise the shuttle run method.