Kerentanan Sosial pada Wilayah Potensi Bencana Tsunami di Pesisir Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan

Ratu Nabillah, Iwan Setiawan, Bagja Waluya

Abstract

Wilayah pesisir Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan memiliki potensi bencana tsunami karena berbatasan langsung dengan Selat Sunda Utara yang terdapat Gunung Anak Krakatau. Wilayah ini memerlukan adanya pembangunan sumberdaya manusia dalam upaya pengentasan kerentanan terhadap bencana. Penelitian ini membahas mengenai tingkat kerentanan sosial, faktor-faktor yang dapat memperbesar dan memperkecil peluang kerentanan sosial, dan upaya mengatasi kerentanan sosial. Tujuan penelitian ini 1) mengidentifikasi tingkat kerentanan sosial, 2) menganalisis faktor-faktor yang dapat memperbesar dan memperkecil peluang kerentanan sosial, 3) menganalisis upaya pengentasan  kerentanan sosial. Analisis penskoran digunakan untuk pemetaan tingkat kerentanan sosial dan analisis persentase digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat memperbesar dan memperkecil peluang terjadinya kerentanan sosial. Hasil penelitian yaitu tingkat kerentanan sosial dengan rentang nilai 53,37-168,86. Desa Tanjung Gading merupakan desa dengan kerentanan sosial tertinggi dan Desa Sukaraja merupakan desa dengan kerentanan sosial terendah. Faktor-faktor yang dapat memperbesar peluang kerentanan sosial diantaranya pendapatan kepala keluarga yang masih tergolong rendah, tidak memiliki pekerjaan sampingan, belum adanya integrasi pengentasan kerentanan bencana dengan posyandu balita dan Kelas Lansia, tidak adanya data detail mengenai penduduk disabilitas, sedikitnya jumlah wanita yang bekerja, dan belum terlibat aktifnya para wanita dalam forum kebencanaan. Upaya pengentasan kerentanan sosial yang telah dilakukan masih secara umum, dan belum menyentuh seluruh golongan masyarakat rentan.

Full text article

Generated from XML file

References

Arif, D. A., Mardiatna, D., & Giyarsih, S. R, 2017, Kerentanan Masyarakat Perkotaan terhadap Bahaya Banjir. Majalah Geografi Indonesia, 3 (2) 79–87.
Damaywanti, K. (2013). Dampak Abrasi Pantai terhadap Lingkungan Sosial (Studi Kasus di Desa Bedono , Sayung Demak). Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 363–367.
Desfandi, M., 2016, Urgensi Kurikulum Pendidikan Kebencanaan Berbasis Kearifan Lokal Di Indonesia. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 1(2) .
Djafar, I., Mantu, F. N., & Patellongi, I. J., 2013, Pengaruh Bencana Banjir Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Kepala Keluarga Di Desa Romang Tangaya Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala Kota Makassar: Pascasarjana Universitas Hasanuddin, dalam http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6d9de94803c2b27bd2d0a69668cbe23c.pdf
Fauzi, N. A., 2017, Analisis Kemiskinan di Wilayah Bencana Banjir Rob Desa Timbulslko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Jurnal Bumi Indonesia 5(3).
Hanani, S., 2016, Perlindungan Perempuan Lanjut Usia Korban Bencana Gempa Bumi Melalui Tradisi Sumbayang 40 di Sumatera Barat. Jurnal Ilmiah Kajian Gender Vol. VI No.1 Tahun 2016.
Hapsoro, A. W., & Buchori, I., 2015, Kajian Kerentanan Sosial Dan Ekonomi Terhadap Bencana Banjir (Studi Kasus: Wilayah Pesisir Kota Pekalongan). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Volume 4 No 4.
Hidayat, A., 2012, Analisis Pengembangan Kawasan Pesisir Berbasis Mitigasi Sea Level Rise (Kenaikan Muka Air Laut ) Studi Kasus Kawasan Kota Lama Makassar. 1(1), 87–100.
Gosal, L. C., Tarore, R. Ch., & Karongkong, H. H., 2018, Analisis Spasial Tingkat Kerentanan Bencana Gunung Api Lokon di Kota Tomohon. Jurnal Spasial Vol 5. No. 2.
Martini, D. P., 2012, Pastisipasi Tenaga Kerja Perempuan dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan 5(2), 119–124.
Murtakhamah, T., 2013, Pentingnya Pengarusutamaan Gender dalam Program Pengurangan Risiko Bencana. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 2, 37–54.
Nabillah, R. 2019, Kerentanan Sosial pada Wilayah Potensi Tsunami di Pesisir Kec. Rajabasa Kab. Lampung Selatan. Skripsi (tidak dipublikasikan). Universitas Pendidikan Indonesia
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana.
Rahmaningtyas, N. & Setyono, J. S., 2015, Tingkat Kerentanan Sosial Wilayah Kabupaten Wonogiri. Jurnal Teknik PWK Volume 4 Nomor 4.
Rahmawati, W., Erliana, U. D., & Habibie, Y., 2014, Ketahanan Pangan Keluarga Balita Pasca Letusan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Indonesia, Indonesian Journal of Human Nutrition Volume 1 Edisi 1:35-49.
Schilderman, T., 2004, Adapting Traditional Shelter for Disaster Mitigation and Reconstruction: Experiences with Community-based Approaches. Building Research and Information, 32(5), 414–426.
Sinambela, C., Pratikto, I., & Subardjo, P. (2014). Pemetaan Kerentanan Bencana Tsunami Di Pesisir Kecamatan Kretek Menggunakan Sistem Informasi: Intermediete Technology Development Group, Schumacher Centre for Technology and Development, United Kingdom.
Tara, A. M., & M.Baiquni. (2009). Pasca Bencana Alam Gempabumi. (September), 230.
Wibowo, T., 2015, Evaluasi Multi-Kriteria Keruangan untuk Pemetaan Kerentanan terhadap Bahaya Tsunami di Pesisir Kabupaten Bantul. Prosiding Seminar Nasional Geograf 343–355.

Authors

Ratu Nabillah
ratunabillah06@gmail.com (Primary Contact)
Iwan Setiawan
Bagja Waluya
Ratu Nabillah, Iwan Setiawan, & Bagja Waluya. (2020). Kerentanan Sosial pada Wilayah Potensi Bencana Tsunami di Pesisir Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Geografi, Edukasi Dan Lingkungan (JGEL), 4(2), 96–112. https://doi.org/10.29405/jgel.v4i2.4318
Copyright and license info is not available

Article Details