Analisis Risiko Bencana Pada Lokasi Wisata Di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

Listiana, Enok Maryani, Lili Somantri, Iwan Setiawan

Abstract

Pariwisata rentan terhadap bencana alam, sehingga analisis risiko bencana di lokasi pariwisata menjadi isu penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko multi bencana (gempa bumi, kebakaran hutan, gunung api, dan longsor) pada lokasi wisata di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Unit analisis penelitian adalah 25 lokasi wisata alam di Kecamatan Lembang dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Indikator yang digunakan adalah tingkat bahaya, tingkat kerentanan dan tingkat kapasitas. Tingkat risiko bencana ditentukan berdasarkan tabel matriks dengan tiga klasifikasi rendah, sedang dan tinggi. Berdasarkan hasil analisis terdapat 12 lokasi wisata dengan risiko tinggi gempa bumi, 12 lokasi wisata berisiko rendah gempa bumi, satu wisata berisiko rendah gempa bumi, satu lokasi wisata berisiko sedang kebakaran hutan, lima lokasi wisata berisiko rendah kebakaran hutan, enam lokasi wisata berisiko sedang terdampak bencana gunung api, enam lokasi wisata berisiko rendah gunung api, sepuluh wisata berisiko tinggi longsor, satu lokasi wisata berisiko sedang longsor dan satu lokasi wisata berisiko rendah longsor. Risiko bencana di lokasi wisata perlu disertai kesiapsiagaan pengelola dan wisatawan dalam menghadapi bencana guna mengurangi dampak bencana.

Full text article

Generated from XML file

References

Agustan, A., & Kausar, D. R. K. (2019). Towards a Framework for Disaster Risk Reduction in Indonesia’s Urban Tourism Industry Based on Spatial Information. Geographia Technica, 14(special), 32–38. https://doi.org/10.21163/GT_2019.141.16
Angga, A., Feranie, S., Tohari, A., & Latief, F. D. E. (2016). Karakterisasi Lereng Berpotensi Longsor Serta Upaya Mitigasi Bencananya: Studi Kasus Di Badan Jalan Lembang Dan Cijambe-Subang. Prosiding Seminar Nasional Fisika. Universitas Negeri Jakarta. https://doi.org/10.21009/0305020410
Becken, S., & Hughey, K. F. D. (2013). Linking tourism into emergency management structures to enhance disaster risk reduction. Tourism Management, 36, 77–85. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2012.11.006
BNPB. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. , (2012).
BPS. (2020). Jumlah Perjalanan Wisatawan.
Faulkner, B. (2001). Towards a framework for tourism disaster management. In Tourism Management (Vol. 22).
Fauziah, H. (2020). “Wonderful Indonesia” positioning branding as a place of interesting tourism. In The Future Opportunities and Challenges of Business in Digital Era 4.0 (1st ed.). Routledge.
Firdaus, M. W., Setyawan, A., & Yusuf, M. (2016). Identifikasi Letak Dan Jenis Sesar Berdasarkan Metode Gayaberat Second Vertical Gradient Studi Kasus Sesar Lembang, Kota Bandung, Jawa Barat. Youngster Physics Journal, 5(1), 21–26.
Genç, R. (2018). Catastrophe of Environment: The Impact of Natural Disasters on Tourism Industry. Journal of Tourism & Adventure, 1, 86–94.
Gunadi, B. J. A., Nugraha, A. L., & Suprayogi, A. (2015). Aplikasi pemetaan multi risiko bencana di Kabupaten Banyumas menggunakan open source software gis. Jurnal Geodesi Undip, 4(4), 287–296.
Hidayat, E. (2010). Analisis morfotektonik sesar Lembang, Jawa Barat. Widyariset, 13(2), 83–92.
Huba. (2019, March 28). Kunjungan Wisatawan ke KBB Capai 5,8 Juta, Miliki Ratusan Destinasi Wisata. Retrieved March 27, 2022, from pasundanekspres website: https://www.pasundanekspres.co/jabar/bandung/kunjungan-wisatawan-ke-kbb-capai-58-juta-miliki-ratusan-destinasi-wisata/2/
Huda, R. F., & Raharjo, S. Y. (2022). Analisis Tingkat Kerentanan Bencana Dan Kesiapsiagaan Masyarakat Kecamatan Lembang Terhadap Bencana Letusan Gunung Tangkuban Perahu. Seminar Nasional Dan Diseminasi Tugas Akhir, 500–511.
Hystad, P., & Keller, P. (2006). Disaster management: Kelowna tourism industry’s preparedness, impact and response to a 2003 major forest fire. Journal of Hospitality and Tourism Management, 13(1), 44–58. https://doi.org/10.1375/jhtm.13.1.44
Januandari, M. U., Rachmawati, T. A., & Sufianto, H. (2017). Analisa Risiko Bencana Kebakaran Kawasan Segiempat Tunjungan Surabaya. Jurnal Pengembangan Kota, 5(2), 149. https://doi.org/10.14710/jpk.5.2.149-158
Kamaludin, H. (2022, April 22). Bencana Hidrometeorologi Masih Ancam Bandung Barat, Status di Bandung Siaga Darurat Bencana. Retrieved September 10, 2022, from Tribun Jabar website: https://jabar.tribunnews.com/2022/04/22/bencana-hidrometeorologi-masih-ancam-bandung-barat-status-di-bandung-siaga-darurat-bencana
Karjaya, L. P., Mardialina, M., & Hidayat, A. (2016). Kebijakan Pariwisata Lombok Untuk Melepaskan Ketergantungan Terhadap Pariwisata Bali Menuju pariwisata Internasional. Jurnal Transformasi Global, 3(2), 145–169.
Kastolani, W., Darsiharjo, Setiawan, I., & Rahmafitria, F. (2017). Pelatihan Desa Binaan Siaga Bencana Untuk Pengurangan Resiko Bencana Gempa Bumi Dan Longsor Di Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Abmas Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat , 17(1), 74–88. Retrieved from http://dibi.bnpb.go.id/data-bencana/statistik
Kristiana, Y., Pramono, R., Nathalia, T. C., Adato, V., & Goeltom, H. (2020). Tourism and Original Local Government Revenue in Indonesia Tourism Provinces: The Java Island Experience. In Systematic Reviews in Pharmacy (Vol. 11).
Lynham, J., Noy, I., & Page, J. (2012). The 1960 Tsunami in Hawaii: Long Term Consequences of a Coastal Disaster. . . University of Hawai`i at Mānoa Department of Economics Working Paper Series.
Meilano, I. (2018). Potensi Ancaman dan Risiko Bencana Akibat Sesar Lembang. Bandung.
Mistilis, N., & Sheldon, P. J. (2005). Knowledge Management for Tourism Crises and Disasters. Tourism Review Internasional, 10(1–2), 39–46.
Mudrik, R. D. (2015). Panjang Sesar Lembang 29 Kilometer, Potensi Gempa Cukup Besar. Bandung.
Muljo, A., & Helmi, F. (2007). Sesar Lembang Dan Resiko Kegempaan. Bulletin of Scientific Contribution, 5(2), 94–98.
Murphy, P. E. (1988). Community Driven Tourism Planning. Tourism Management, 9, 96–104.
Nugraha, A. R., Perbawasari, S., & Zubair, F. (2017). Model Komunikasi Pariwisata Yang Berbasiskan Kearifan Lokal (Studi Deskriptif Kualitatif di Wilayah Lembang Kabupaten Bandung Barat). Jurnal The Messenger, 9(2), 231–240.
Nugraha, R. (2021). Tak Ada Kekeringan dan Kebakaran Hutan di Bandung Barat, Ini Sebabnya.
Nugroho, P., & Yusuf, M. (2013). Strategi Pengembangan Ekowisata di Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Pasca Tsunami. Journal Of Marine Research, 2(2), 11–21. Retrieved from http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
Petriella, Y. (2019). Ini Kerugian Sektor Pariwisata Akibat Bencana Alam Sepanjang 2018.
Prideaux, B., Laws, E., & Faulkner, B. (2003). Events in Indonesia: Exploring the limits to formal tourism trends forecasting methods in complex crisis situations. Tourism Management, 24(4), 475–487. https://doi.org/10.1016/S0261-5177(02)00115-2
Rasyid, F. (2014). Permasalahan dan Dampak Kebakaran Hutan. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 1(4), 47–59. Retrieved from www.juliwi.com
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. , (2007).
Rumadan, R. D. S., & Darwin, I. S. (2016). Kajian Resiko Bencana Alam Patahan Lembang di Kecamatan Lembang, Parompong, dan Cisarua Kabupaten Bandung Bara. Prosiding Perencanaan Wilayah Dan Kota.
Tamitiadini, D., Adila, I., & Dewi, W. W. A. (2019). Komunikasi Bencana: Teori dan Pendekatan Praktis Studi Kebencanaan di Indonesia. Malang: UB Press.
Tsai, C. H. (2013). Multi-Hazard Risk Assessment and Management inTourism Industry- A Case Study from the Island ofTaiwan. International Scholarly and Scientific Research & Innovation, 7(8), 2205–2207.
Tsai, C. H., & Chen, C. W. (2011). The establishment of a rapid natural disaster risk assessment model for the tourism industry. Tourism Management, 32(1), 158–171. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2010.05.015
Tsai, C. H., Wu, T. chiung (emily), Wall, G., & Linliu, S. C. (2016). Perceptions of tourism impacts and community resilience to natural disasters. Tourism Geographies, 18(2), 152–173. https://doi.org/10.1080/14616688.2016.1149875
Ural, M. (2016). Risk management for sustainable tourism. European Journal of Tourism, Hospitality and Recreation, 7(1), 63–71. https://doi.org/10.1515/ejthr-2016-0007
Widodo, T., Hepta, Y., & Fairuz, H. (2017). Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dan Penginderaan Jauh Untuk Zonasi Kerawanan Bencana Gempa Bumi Sesar Lembang. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 8(1), 54–68.
Zein, C., Nababan, M., Wahyudi, A. R., & Suryandari, D. (2014). Penilaian Dampak Bencana Alam Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Jangka Pendek (Studi Kasus: Provinsi Sumatera Barat Pasca Bencana Gempa Bumi Tahun 2009). Resilience Development Initiative, 12. Retrieved from www.rdi.or.id

Authors

Listiana
listiana@upi.edu (Primary Contact)
Enok Maryani
Lili Somantri
Iwan Setiawan
Listiana, Maryani, E., Somantri, L., & Setiawan, I. (2023). Analisis Risiko Bencana Pada Lokasi Wisata Di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Geografi, Edukasi Dan Lingkungan (JGEL), 7(1), 29–46. https://doi.org/10.22236/jgel.v7i1.10322
Copyright and license info is not available

Article Details