Analisis Miskonsepsi Kelas X Matematika Dalam Operasi Bilangan Bulat Dan Pecahan
Abstract
This study aims to determine the misconceptions of high school students in basic arithmetic operations as measured by number sense. Number Sense is a form of intelligence in which students are sensitive to the relationship between the numbers they see and the material that these students understand. This research involved 76 participants from class X at SMAN 83 Jakarta consisting of 60 science students and 16 social studies students. The research method used is qualitative by collecting data using a questionnaire. The research results show that the average student (50% of the respondents) has misconceptions in solving problems in the form of stories. Students are unable to apply arithmetic operations correctly if the questions are changed in story form (28%). Students cannot represent a value in another form (38%). Students also experience mistakes in performing multiplication and division operations (12%). On average students can sort numbers in the form of fractions and decimals (55%) and students can solve problems that are applied in everyday life (57%). The confusion experienced by students when viewed from their majors did not differ much in answering correctly (IPA 38%, IPS 36%) or answering incorrectly (IPA 62%, IPS 64%).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi siswa sekolah menengah atas dalam operasi hitung dasar yang diukur menurut number sense. Number Sense merupakan suatu bentuk kecerdasan di mana siswa peka terhadap hubungan antara angka yang siswa lihat dengan materi yang dipahami oleh siswa tersebut. Penelitian ini melibatkan 76 partisipan dari kelas X di SMAN 83 jakarta yang terdiri dari 60 siswa IPA dan 16 siswa IPS. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuisioner. Hasinl penelitian menunjukan bahwa rata-rata siswa (50% dari responden) memiliki miskonsepsi dalam penyelesaian masalah dalam bentuk cerita. Siswa tidak mampu mengaplikasikan operasi hitung dengan benar jika soal diubah dalam bentuk cerita (28%). Siswa tidak dapat merepresentasikan suatu nilai dalam bentuk lain (38%). Siswa juga mengalami kekeliruan dalam melakukan operasi perkalian dan pembagian (12%). Rata-rata siswa dapat mengurutkan bilangan dalam bentuk pecahan dan desimal (55%) dan siswa dapat menyelesaikan masalah yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari (57%). Kekeliruan yang dialami oleh siswa jika ditinjau dari jurusannya tidak berbeda jauh dalam menjawab benar (IPA 38%, IPS 36%) atau menjawab salah (IPA 62%, IPS 64%).
Full text article
References
Hasratuddin. (2015). Mengapa Harus Belajar Matematika? Medan: Perdana Publishing.
Herutomo, R. A. & Saputro, T. E. M. (2014). Analisis Kesalahan dan Miskonsepsi Siswa Kelas VIII Pada Materi Aljabar. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran,1(2), 173-184.
Ismail, S. (2009). Deskripsi Sub Konsep Bilangan Pecahan (Fraction) Untuk Menghindari Miskonsepsi Pada Pecahan, 1, 1–11.
Lubis, Panjaitan, Surya, & Syahputra. 2017. Analysis Mathematical Problem Solving Skills of Student of the Grade VIII-2 Junior High School Bilah Hulu Labuhan Batu. International Journal of Novel Research in Education and Learning (Novelty Journals). Vol. 4, Issue 2, pp: 131-137.
Nasution, P. R., Surya, E. & Syahputra, E. 2015. Perbedaan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Konvensional di SMPN 4 Padangsidimpuan. Paradikma Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 8 No.3.
Ozkan, E.M. & Ozkan, A. 2012. Misconseption in Exponential Numbers in IST and IIND Level Primary School Mathematics.
Peranginangin & Edy Surya. 2017. An Analysis of Students' Mathematics Problem Solving Ability in VII Grade at SMP Negeri 4 Pancurbatu. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR). Volume 33, No 2, pp 57-67.
Rizqi,N.R., & Surya,E. 2017. An Analysis Of Students' Mathematical Reasoning Ability In VIII Grade Of Sabilina Tembung Junior High School. International Journal Of Advance Research And Innovative Ideas In Education (IJARIIE). Vol-3 Issue-2.
Sarlina. 2105. Miskonsepsi Siswa Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat Siswa Kelas X5 Sma Negeri 11 Makassar. Jurnal Matematika dan Pembelajaran. Volume 3, Nomor 2, Desember 2015, Pp 194-209.
Siregar, Surya, & Syahputra. 2017. Quality Analysis Of Multiple Choice Test And Clasical Test At X Grade Students Of Senior High School. IJARIIE. Vol-3 Issue-2, pp
Suhartini, I., Syahputra,E.,&Surya,E. 2016. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik. Paradigma. Vol. 9, No. 3, pp 62 – 71.
Sulistiawati, S., Suryadi, D., & Fatimah, S. (2015). Desain Didaktis Penalaran Matematis untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SMP pada Luas dan Volume Limas. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 6(2), 135. https://doi.org/10.15294/kreano.v6i2.48 33
Surya, Putri, & Mukhtar. 2017. Improving Mathematical Problem-Solving Ability And Self-Confidence Of High School Students Through Contextual Learning Model. Journal on Mathematics Education. Volume 8, No. 1, January 2017, pp. 85-94.
Surya & Syahputra. 2017. Improving High- Level Thinking Skills by Development of Learning PBL Approach on the Learning Mathematics for Senior High School Students. International Education Studies Published by Canadian Center of Science and Education. Vol. 10, No. 8 pp.
Wahyuni, A. (2017). Pada Mata Kuliah Kalkulus Dasar. Jnpm, 1(1), 10–23.
Yang, K. L. C. & D.-C., & To. (2018). Performance of sixth graders in Hong Kong on a number sense three-tier test. EDUCATIONAL STUDIES. Retrieved from https://doi.org/10.1080/03055698.2018. 1516631%0APerformance
Authors
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.