Analisis Pewarna Merah Pada Makanan Jajanan Anak-Anak Yang Dijual Di Sekolah TK dan SD di Wilayah Jakarta Timur

Fatimah Nisma, Wijiastuti Wijiastuti, Elfia Siska Putri

Abstract

Warna merah adalah warna yang banyak disenangi anak-anak, sehingga makanan jajanan yang berwarna merah lebih disukai. Pewarna merah yang ditambahkan dalam makanan seharusnya adalah pewarna alami  untuk makanan. Seringkali pewarna pada jajanan anak-anak menggunakan pewarna sintetik yang dilarang penggunaannya untuk makanan seperti pewarna rhodamin B atau pewarna sintetik lain yang dibatasi penggunaannya seperti karmoisin, eritrosin dan Ponceau 4R. Akibat penggunaan zat warna sintetik itu dapat membahayakan kesehatan bahkan dapat menimbulkan kanker dan penyakit berbahaya lainnya. Tujuan penelitian ini  adalah melakukan analisis pewarna yang digunakan pada makanan jajanan anak-anak yang berwarna merah di wilayah Jakarta Timur. Pengambilan sampel penelitian dilakukan di sekolah- sekolah TK dan SD yang ada di Jakarta Timur, diperoleh sampel 173 makanan padat dan 20  minuman yang berwarna merah, sampel dikelompokkan lagi menjadi 90 sampel uji. Analisis pewarna merah dilakukan secara kualitatif dengan metode kromatografi kertas dan spektrofotometer visibel dengan membandingkan nilai Rf sampel uji dengan kromatogram pembanding pada kromatografi dan membandingkan absorbansi dan panjang gelombang maksimum pada spektrofotometer. Hasil yang diperoleh adalah pewarna merah yang terkandung pada makanan jajanan anak TK dan SD di wilayah Jakarta Timur adalah Karmoisin 13, Ponceau 4R 9, Eritrosin 2 dan Rhodamin 3 sampel.

Full text article

Generated from XML file

References

Badan Standardisasi Nasional (1995) SNI 01-0222-1995 Bahan Tambahan Makanan.

BPOM RI (2008) ‘Rodamin B', BPOM RI, p. 30.
BPOM RI (2013) Batas Maksikum Penggunaan Bahan Pewarna, Peratutan BPOM.

Hevira, L., Alwinda D., Hilaliyati N. (2020) Analisis pewarna Rhodamin B pada kerupuk merah di Payakumbuh. Chempublish Journal, 5(1), pp. 27–35. doi:10.22437/chp.v5i1.7912.

Jakarta Open Data (JOD). (2017). Data Sekolah di DKI Jakarta' http://data.jakarta.go.id/dataset. Diunduh pada tanggal 4 Agustus 2021

Jannah, O.Z., Suwita, K., Jayadi, L. (2021). Analisis Pewarna Rhodamin B dan Pengawet Natrium Benzoat Pada Saus Tomat yang Diperdagangkan Di Pasar Besar Tradisional Kota Malang. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 3(1), pp. 10–17. doi:10.33759/jrki.v3i1.105.

Putri, N. K. L. P., Suriani, N. L., Yulihastuti, D. A. (2015). Penentuan Jenis dan Kadar Zat Pewarna Merah Pada Makanan yang Beredar Di Sekolah Dasar Di Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Jurnal Biologi Udayana, 16(2), pp. 48–51.

Kadir, R., Warsyidah, A.A., Bandu, N. (2018). Identifikasi rhodamin b pada sambal botol yang diperjualbelikan di sekitar Jalan Abdul Kadir Kota Makassar. Jurnal Media Laboran, 8(2), pp. 1–6. Available at: https://uit.e-journal.id/MedLAb/article/view/405.


Purniati, N., Ratman, R., Jura, M. (2015) Identifikasi Zat Warna Rhodamin B pada Lipstik yang Beredar di Pasar Kota Palu. Jurnal Akademika Kimia, 4(3), pp. 155–160.

Rubianto, D. (2017). Metoda kromatografi, Prinsip dasar, Praktikum & Pendekatan Pembelajaran Kromatografi. Deepublish, Yogyakarta.

Saputri, A.F., Irinda, B.P., Pratiwi, R. (2018). Analisis Rhodamin B dalam Makanan. Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 7(1), p. 2.

Tjiptaningdyah, R., Sucahyo, M. B. S., Faradiba S. (2016). Analisis Zat Pewarna Rhodamin B pada Jajanan yang Dipasarkan di Lingkungan Sekolah. Agriekstensia, 16(2). doi:10.34145/agriekstensia.v16i2.148.

Nanda, E. V., Darayani, A.E. (2018). Analisis Rhodamin B pada Lipstik yang Beredar via Online Shop Menggunakan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Spektrofotometri UV-Vis. Sainstech Farma Jurnal Ilmu Kefarmasian, 11 (2) p.17.

Authors

Fatimah Nisma
fatimahnisma@gmail.com (Primary Contact)
Wijiastuti Wijiastuti
Elfia Siska Putri
Fatimah Nisma, Wijiastuti, W. and Siska Putri, E. (2022) “Analisis Pewarna Merah Pada Makanan Jajanan Anak-Anak Yang Dijual Di Sekolah TK dan SD di Wilayah Jakarta Timur”, Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian, 9(1), pp. 39–45. doi: 10.22236/farmasains.v9i1.7477.

Article Details