Drug Review : Oksitosin Dan Misoprostol Pada Postpartum Hemorrhage (PPH)

Aghnia Fuadatul Inayah, Yulistiani Yulistiani, Ayu Ratnasari, Rahmadhani Tyas Angganawati, Agus Sulistyono

Abstract

Postpartum Hemorrhage (PPH) merupakan penyebab yang sangat penting dari mortalitas dan morbiditas ibu di seluruh dunia. Seluruh pedoman merekomendasikan oksitosin intramuskular sebagai pengobatan uterotonik lini pertama untuk semua perempuan yang melahirkan pada persalinan trimester ketiga. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan penggunaan oksitosin dan misoprostol berdasarkan dosis, dan aspek farmasi yang berupa bentuk sediaan, pemberian, stabilitas/penyimpanan dan efek samping umum yang terjadi pada pasien PPH. Studi ini merupakan narrative review yang dilakukan penelusuran pustaka melalui Google Scholar, Pubmed dan Science Direct. Dari hasil pencarian, diperoleh sebanyak 5855 jurnal dan terpilih 40 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi yaitu memenuhi kaidah introduction, method results and discussion dan terbit selama 10 tahun terakhir. Jurnal yang tidak dapat diakses secara lengkap dieksklusi dan diperoleh sebanyak 23 jurnal. Hasil review menunjukkan profilaksis oksitosin mengurangi kehilangan darah dan kejadian PPH tanpa hasil yang merugikan. Penggunaan oksitosin dengan Uniject juga memberikan keuntungan pada penghematan biaya. Akan tetapi, penggunaan oksitosin harus diberikan oleh tenaga profesional. Dengan demikian, dapat disimpulkan pemberian oksitosin lebih diutamakan untuk PPH karena dari efek samping lebih minimal dibandingkan misoprostol.

Full text article

Generated from XML file

References

Read More

Authors

Aghnia Fuadatul Inayah
aghniaapt@gmail.com (Primary Contact)
Yulistiani Yulistiani
Ayu Ratnasari
Rahmadhani Tyas Angganawati
Agus Sulistyono
Aghnia Fuadatul Inayah, Yulistiani, Y., Ratnasari, A. ., Tyas Angganawati, R. . and Sulistyono, A. . (2022) “Drug Review : Oksitosin Dan Misoprostol Pada Postpartum Hemorrhage (PPH)”, Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian, 9(1), pp. 29–37. doi: 10.22236/farmasains.v9i1.5350.

Article Details