Studi Etnofarmasi Tumbuhan Jernang Pada Suku Anak Dalam Di Desa Muara Kilis
Abstract
Jernang adalah salah satu hasil hutan pada Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Muara kilis, Kecamatan Tengah ilir, Kabupaten Tebo, Jambi yang bernilai ekonomis tinggi serta dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Salah satu cara pengembangan obat tradisional ini dengan melakukan etnofarmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek etnofarmasi jernang serta bagaimana cara pengolahannya sebagai obat tradisional. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap informan dengan pengambilan sampel berupa teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 2 spesies jernang di Desa Muara Kilis, yaitu jernang kuau (Daemonorops draco (Willd) Blume.) dan jernang kelukup (Daemonorops sp). Jernang tersebut memiliki khasiat yang sama dalam hal pengobatan tradisional pada bagian getahnya yaitu untuk pengobatan penyakit sakit perut, batuk berdarah, buang air besar berdarah, pendarahan pasca melahirkan dan luka, sedangkan fungsi ekologis dari buah jernang adalah sebagai pewarna pakaian alami. Proses pengolahan buah rotan jernang untuk mengobati berbagai penyakit dengan cara mengolahnya menjadi jus yang dicampur dengan kunyit. Selain itu untuk mengatasi luka buah rotan jernang dibuat menjadi serbuk dan dioleskan pada bagian kulit yang luka. Jadi jernang dapat dijadikan sebagai obat tradisional yang menyembuhkan berbagai penyakit.
Full text article
References
Andini, R., Ismullah, F., Bakri, S., M.I Sulaiman and A Anhar. (2020). Current status of Aceh jernang (Daemonorops sp.) and its traditional conservation efforts. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 482 (2020) 012035
Asra, R., Syamsuardi., Mansyurdin., dan Witono, JR. (2012). Rasio seks jernang (daemonorops draco (willd.)blume) pada populasi alami dan budidaya: implikasi untuk produksi biji. Buletin kebun raya. 15(1):1-9.
Baumer, U. and P. Dietemann. (2010). Identification and differentiation of dragon's blood in works of art using gas chromatography/ mass spectrometry. Anal Bioanal Chem. 397(3):1363-1376.
Fajrin, M., Ibrahim, N., & Wahyu Nugrahani, A. (2015). Studi Etnofarmasi Suku Dondo Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli Sulawesi Tengah. Journal of Pharmacy, 1(October), 92–98.
Islami, M. Y., Ibrahim, N., & Nugrahani, A. W. (2017). Studi Etnofarmasi Suku Kaili Moma Di Kecamatan Kulawi , Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah Ethnomedicinal Study Of Kaili Moma Tribe In Kulawi Subdistrict, Sigi Regency, Central Sulawesi . Journal of Pharmacy, 3(March), 27–33.
Khairiyah, N., Anam, S., & Khumaidi, A. (2016). Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Pada Suku Banggai di Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah. Journal of Pharmacy, 2(1).
Kuo, PC., Hung, HY., Hwang, TL., Du, WK., Ku, HC., Lee, EJ., Tai, SH., Chen, FA., and Wu, TS. (2017). Anti-inflammatory Flavan-3-ol-dihydroretrochalcones from Daemonorops draco. J.Nat Prod, 80 (1):783-789.
Mairida, D., Muhadiono, M., & Hilwan, I. (2016). Ethnobotanical Study of Rattans on Suku Anak Dalam Community in Bukit Duabelas Nasional Park. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 8(1), 64. https://doi.org/10.15294/biosaintifika.v8i1.5164
Mawardi, I., Nahar, & Saifuddin. (2017). Ekstraksi Resin dari Buah Jernang (Dragon Blood) Metode UNDER Kritis Pelarut untuk Peningkatan Kualitas Mutu Resin Jernang Sesuai SNI 1671: 2010.Jurnal Teknologi Kimia Unimal 6:1 (Mei), 1–9.
Pasaribu, G., Waluyo, & K, T. (2017). Aktivitas Antioksidan dan Antikoagulasi Resin Jernang (Antioksidant and Anticoagulation Activities of Dragon's Blood). Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 31(December 2013). https://doi.org/10.20886/jphh.2013.31.4.306-315
Perawati, S. (2017). Tradisional Plants Medicine of Suku Anak Dalam Jambi. Riset Informasi Kesehatan, 6(2), 5–10.
Ridhwan, M., Andalia, N., Armi., Yuhasriati. (2018). etnobotani jernang masyarakat pedalaman bireun. Biota, 11(2):158-168.
Risna, R. A. 2006. Dragon's blood (Daemonorops draco BL.) tumbuhan obat yang menjanjikan dari Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Warta Kebun Raya, Pusat Konservasi tumbuhan Kebun Raya Bogor - LIPI. Vol. 6.No. 1 : 45 - 49
Sulasmi, IS., Nisyawati., Purwanto, Y., Fatimah ,S. (2012). Jernang rattan (Daemonorops draco) management by Anak Dalam Tribe in Jebak Village, Batanghari, Jambi Province. Biodiversitas, 13(3):151-160.
Syamsuardi, Mansyurdin, & Witono, joko R. (2014). The Study of Genetic Diversity of Daemonorops draco (Palmae) using ISSR Markers. Biodiversitas, 15(oktober), 109–114.https://doi.org/10.13057/biodiv/d150201
Waluyo, T. K. (2013). Perbandingan Sifat Fisiko-Kimia 5 Jenis Jernang ( Comparative Study on Physico-chemical Properties of 5 Dragon ' s Blood Species ). 31(2), 141–150.
Wang, YY., Dai, YW., Cao, J., Chen, YT., Zhao, CX., and Jiang, L. (2020). Eight new flavonoids from the fruits of Daemonorops draco. Fitoterapia, 143: 1-7.
Yetti, Hardiyadi, B., & Murni, P. (2013). Studi Etnobotani Jernang (Daemonorops spp). Pada Masyarakat Desa Lamban Sigatal dan Sepintun Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun Jambi. Jurnal Biospecies, 6(Januari), 38–43.
Yi, T.; H.B. Chen.; Z.Z. Zhao.; Z.L. Yu and Z.H. Jiang. (2011). Comparison of the chemical profile and anti-platelet aggregation effects of two ”Dragon's Blood” drugs used in traditional Chinese medicine. Journal of Ethnopharmacology 133 : 796-802.