Pengaruh Gel Kombinasi Ekstrakherba Pegagan (Centella Asiatica L. Urban) Dan Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Mencit Putih Jantan
Article Sidebar
Abstract
Luka bakar merupakan kerusakan pada jaringan kulit yang disebabkan oleh benda panas, sengatan listrik, bahan kima ataupun radiasi. Herba pegagan dan lidah buaya merupakan tanaman yang dikenal mempunyai khasiat menyembuhkan luka bakar. Pegagan memiliki kandungan komponen bioaktif triterpenoid yaitu asiaticoside, madecassocide dan madeccasic acidyang dapat menyembuhkan luka bakar dan juga memperbaiki sel-sel kulit mati. Lidah buaya mengandung saponin, senyawa antrakuinon, vitamin C dan vitamin E sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel kombinasi ekstrak herba pegagan dan lidah buaya terhadap penyembuhan luka bakar. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental pada 25 ekor mencit putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol positif diberikan Bioplacenton, kelompok kontrol negatif diberikan gel tanpa ekstrak dan 3 kelompok uji yang lain diberikan masing-masing gel kombinasi ekstrak herba pegagan dan lidah buaya konsentrasi 5%, 10% dan 15%.Pemberian gel dilakukan sebanyak dua kali sehari hingga luka bakar pada punggung mencit sembuh. Pengamatan meliputi rata-rata diameter luka bakar perhari dan persentase penyembuhannya. Hasil penyembuhan paling cepat ditunjukkan pada kelompok yang diberikan gel kombinasi konsentrasi 15% yaitu dalam waktu 10 hari. Hasil analisis statistik menggunakan uji ANOVA satu arah menunjukkan terdapat perbedaan signifikanantara rata-rata nilai persentase antar kelompok.
Full text article
References
Anggowarsito, J.L. (2014). Luka Bakar Sudut Pandang Dermatologi. Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.2 No.2.
Anwar, E. (2012). Eksipien dalam sediaan farmasi karakterisasi dan aplikasi. Jakarta: Dian Rakyat.
Anissa, L. (2017). Formulasi dan Uji Stabilitas Fisika-Kimia Sediaan Gel Etil P-Metoksi sinamat dari RimpangKencur (Kamferia Galanga Linn) Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi. UINSyarif Hidayatullah Jakarta.
Aponno et al. (2014). Uji Efektivitas Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) terhadap Penyembuhan Luka yang Terinfeksi Bakteri Staphylococcus Aureus pada Kelinci (Orytolagus Cuniculus). Jurnal Ilmiah Farmasi, 3(3), pp.279-286.
Arifin, J. 2015. Intensif Budidaya Lidah Buaya Usaha Dengan Prospek Yang KianBerjaya. Cetakan Pertama. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
Eppang, Lince. (2017). Jangan anggap sepele tanaman pegagan ini khasiat untuk kesehatan.
Fardilia, Nia et al. 2011. Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera (L) Webb) Dengan Gelling Agent Karbopol 934 dan Uji Efek Penyembuhan Luka Bakar. Sripsi Tesis Universitas Muhammadyah Surakarta.
Gabriella, (2018). Lidah Buaya, Tanaman Keabadian yang Kaya Zat Berkhasiat Dahsyat.
Ganitafuri, H. (2010). Daya Hambat Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe vera L.)Terhadap Pertumbuhan Isolat Klinis Bakteri Streptococcus hemolyticus In Vitro. Skripsi. Program Sarjana Kedokteran. Universitas Sebelas Maret.Surakarta.
Guo JS, Cheng CL, Koo MW. Inhibitory effects of Centella asiatica water extract and asiaticoside on inducible nitric oxide synthase during gastric ulcer healing in rats. Planta Med. 2004; 70(12):1150-1154.
Iswandana, R. dkk (2017). Formulasi, Uji Stabilitas Fisik, dan Uji Aktivitas Secara In Vitro Sediaan Spray Anti Bau Kaki yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.)JurnalFakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Kumoro, A.C. (2015). Teknologi ekstraksi Senyawa Bahan Aktif dari Tanaman Obat. Yogyakarta: Plantaxia.
Lukman, A., Susanti, E. & Oktaviana, R., 2012. Formulasi Gel Minyak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii Bl) sebagai Sediaan Antinyamuk. Penelitian Farmasi Indonesia, 1(1), pp.24–29.
Maulina, L. & Sugihartini, N., 2015. Formulasi Gel Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Variasi Gelling Agent Sebagai Sediaan Luka Bakar. Pharmaciana, 5(1), pp.43–52.
Mayefis, D. (2016). Burn Wound Healing Activity of The Combination of Centella Asiatica Extract and Papaya Latex on Male White Mice. International Journal of Research in Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. Volume 1, Page No. 07-12.
Moenadjat, Y. (2016). Luka Bakar Pediatrik. Jakarta : Sagung Seto.
Novita, A. (2012). A-Z Lidah Buaya Manfaat, Budidaya & Pengolahannya. Cetakan Pertama. PT. Bina Sarana Pustaka. Bekasi.
Purnomo, H. Syamsul, E.S. (2017). Statistika Farmasi (Aplikasi Praktis Dengan SPSS). Yogyakarta : CV. Grafika Indah.
Rahayuningsih, T. (2012). Penatalaksanaan Luka Bakar (Combustio).
Rismana, E., Rosidah, I., Bunga, O., Yunianto, P., Erna. (2015). Pengujian Stabilitas Sediaan Luka Bakar Berbahan Baku Aktif Kitosan/Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica). JKTI, Vol. 17, No. 1.
Shanti, Wathoni N. dan Mita S.R.M., 2011, Formulasi Sediaan Masker gel Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Biji Belinjo, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjajaran, Bandung.
Sujono, T.A. dkk. (2014). Efek Gel Ekstrak Herba Pegagan (Centellaasiatica L. Urban) Dengan Gelling Agent Hidroksipropil Methylcellulose Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Kulit Punggung Kelinci.
Sutardi. (2016). Kandungan Bahan Aktif Tanaman Pegagan Dan Khasiatnya Untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh. Jurnal Litbang Pertanian Vol. 35 No. 3.
Wijaya et al. (2013). Formulasi Krim Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) Sebagai Alternatif Penyembuhan Luka Bakar. Skipsi Jurusan Kimia Falkutas MIPA Universitas Negeri Semarang.