Evaluasi Kepuasan Pasien Tuberkulosis Fase Intensif Terhadap Pelayanan Informasi Obat di Puskesmas Perak Timur Surabaya
Abstract
Puskesmas merupakan tempat fasilitas kesehatan untuk layanan pasien tuberkulosis (TB). Evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan penting dilaksanakan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik, termasuk pelayanan kefarmasian di puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat I. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan pasien tuberkulosis (TB) terhadap layanan informasi obat di salah satu Puskemas di Surabaya berdasarkan lima dimensi mutu pelayanan, yaitu kehandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan keberwujudan (tangibles). Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional menggunakan instrumen kuesioner yang sudah tervalidasi. Sampel penelitian yakni pasien TBC kategori I pada fase intensif dan sedang menjalani terapi OAT serta mendapatkan layanan informasi obat. Pasien TB dipilih secara non random dengan metode consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli-November 2018. Data dari kelima dimensi mutu pelayanan dianalisis dengan metode SERVQUAL. Didapatkan 80 pasien TB yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil menunjukkan bahwa nilai rata-rata gap antara harapan dan kinerja ialah -0,49 dengan nilai gap terbesar ditunjukan pada dimensi reliability yaitu -0,80. Pada tingkat kepuasaan secara keseluruhan didapatkan hasil sebesar 88%. Kesimpulannya ialah tingkat harapan pasien TB kategori I fase intensif lebih tinggi daripada tingkat kinerja layanan informasi obat yang diberikan oleh pihak puskesmas dengan tingkat kepuasaan pasien yang tergolong baik.
Full text article
References
Arikunto S. 2009. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktek Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. PT. Bumi Aksara.
Candra A H, Andrajati R, Supardi S. 2017. Perbandingan Kualitas Pelayanan Puskesmas Kecamatan Koja dan Tarumajaya terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien Tuberkulosis. Buletin Penelitian Kesehatan, 45(3), 187–196.
Clark P M, Karagoz T, Apikoglu-Rabus S, Izzettin FV. 2007. Effect of pharmacist-led patient education on adherence to tuberculosis treatment. American Journal of Health-System Pharmacy, 64(5), 497–506.
Departement Kesehatan RI 2005. Pharmaceutical care untuk penyakit tuberkulosis.
Fristiohady A, Fitrawan LOM, Pemudi Y. 2020. Analisis Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari menggunakan Metode SERVQUAL. Jurnal Surya Medika, 6(1), 6–12.
Hanggara RSL, Gibran NC, Kusuma AM, Galistiani GF. 2017. Pengaruh Keberadaan Apoteker terhadap Mutu Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Wilayah Kabupaten Banyumas. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 7(1), 67–76.
Herman M, Susyanti AL, Raharni R, Supardi S. 2012. Evaluasi Peran Apoteker Berdasarkan Pedoman Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 22(4), 190–198.
Khairurrijal MAW, Putriana NA. 2018. Review"¯: Medication Erorr Pada Tahap Prescribing, Transcribing, Dispensing, dan Administration. Farmasetika, 2(4), 8.
Kosnan W. 2020. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Merauke. Jurnal Ekonomi, Bisnis, Dan Akuntansi, 21(4).
Lameshow. 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Gadjah Mada University Press.
Lv X, Tang S, Xia Y. 2013. Adverse Reactions Due to Directly Observed Treatment Strategy Therapy in Chinese Tuberculosis Patients: A Prospective Study. PLoS ONE, 8(6), 1–8.
Mahendradhata Y, Probandari A. 2012. Kualitas Layanan Tuberkulosis Menurut Sudut Pandang Pasien. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 15(4), 161–165.
Noviyanti S, Mukaddas A, Tandah M. 2017. Analisis Kepuasaan Pelayanan Obat Pada Pasien di Puskesmas Berstandar ISO 9001:2008 di Donggala Kecamatan Banawa. As-Syifaa, 9(2), 146–153.
Nurfitria RS, Priyadi A. 2017. Evaluation of Drug Management and Service Quality of Several Public Primary Health Care Pharmacies in Bandung. Acta Pharmaceutica Indonesia, 42(1): 9–17.
Parasuraman A, Zeithaml VA, Berry LL. 1985. A Conceptual Model of Service Quality and Its Implications for Future Research. Journal of Marketing, 49(4), 41.
Permenkes RI No. 74. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan RI No 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pratiwi P, Muhtadi A, Surahman E. 2016. Influence Service Quality and Customer Satisfaction towards Drug Purchase Intention in Anggrek Outpatient Pharmacy Depo at Hasan Sadikin Hospital. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 5(1), 47–55.
Prihartini N, Yuniar Y, Susyanty AL, Raharni R. 2020. Kepuasan Pasien Rawat Jalan terhadap Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit dan Puskesmas di 11 Provinsi di Indonesia. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 10(1), 42–49.
Sari M, Harahap J. Lubis M. 2018. Faktor Penentu Minat Berkunjung Ulang Pasien Tuberkolosis Di Poliklinik Paru Di Rumah Sakit Pirngadi Di Medan. The Indonesian Journal of Health Promotion, 3(1).
Rahmi N, Medison I, Suryadi I. 2017. Hubungan Tingkat Kepatuhan Penderita Tuberkulosis Paru dengan Perilaku Kesehatan, Efek Samping OAT dan Peran PMO pada Pengobatan Fase Intensif di Puskesmas Seberang Padang September 2012 - Januari 2013. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(2), 345.
Riskesdas 2018. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
Zainaro MA, Gunawan A. 2020. Kualitas pelayanan kesehatan rawat jalan dengan tingkat kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis paru. Holistik Jurnal Kesehatan, 13(4), 381–388.