PENGARUH TERAPI TAMSULOSIN DENGAN DUTASTERID TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN Benign Prostate Hyperplasia di RSUD GUNUNG JATI CIREBON

Siti Pandanwangi TW, Rizki Rahmah Fauzia

Abstract

Penyakit pembesaran prostat jinak, disebut juga BPH (Benign Prostate Hyperplasia)  menjadi urutan kedua penyakit tersering, setelah penyakit batu saluran kemih yang sering dijumpai di klinik urologi Indonesia. Secara umum, 5% atau sekitar 5 juta dari jumlah pria di Indonesia sudah masuk ke dalam kelompok usia 60 tahun ke atas, dan dinyatakan bahwa sekitar 2,5 juta pria Indonesia menderita penyakit BPH. Kajian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terapi tunggal Tamsulosin, Dutasteride pada pasien pembesaran prostat jinak atau BPH (Benign Prostate Hyperplasia) di RSUD Gunung Jati Cirebon terhadap penurunan kualitas hidupnya.  Populasi dan sampel adalah pasien BPH dengan kriteria usia ≥ 50 tahun tanpa penyakit penyerta Diabetes Melitus maupun Hipertensi yang berkunjung ke poli Urologi RSUD. Gunung Jati Cirebon dari Bulan Maret 2016 – Agustus 2016. Diperoleh sampel 14 pasien dengan terapi Tamsulosin, 14 pasien dengan terapi Dutasteride. Data diperoleh dari alat bantu nilai IPSS (International Prostate Symptom Score) dan kriteria penurunan kualitas hidup. Analisa data menggunakan regresi linear untuk melihat pengaruh terapi terhadap penurunan kualitas hidup. Pemberian terapi tunggal Tamsulosin dalam penurunan rata-rata kualitas hidup pasien BPH adalah 3.109 ; Dutasteride adalah 3.276. Artinya penggunaan terapi tamsulosin lebih baik dibanding Dutasterid

Full text article

Generated from XML file

References

Afriyani, I. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. [e-book], Diakses tanggal 19 Oktober 2011.http://www.litbang.depkes.go.id//pdbk/wpcontent/uploads/2011/04/PenelitianKualitatif.pdf
Learning and Development Department GSK-Indonesia. 2007 . Disease & Product Knowledge Benign Prostatic Hyperplasia.
Mansjoer Arif, Suprohaita, Ika Wardhani Ika Wahyu, Setiowulan Wiwiek. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 2, Media Aesculaplus, Jakarta.
Maryam, S.R., Ekasari, F. M., Rosidawati, Jubaedi, A., Batubara, I. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Salemba Medika. Jakarta.
Muttaqin, A dan Sari, K. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Salemba Medika. Jakarta.
Purnomo; B. Basuki. 2014. Dasar-Dasar Urologi, Ed. 3. Sagung Seto; Jakarta.
Robbins, L. S., Kumar V., Cotran S. R.2007. Buku Ajar Patologi, Ed. 7, Vol 2.EGC: Jakarta.
Santoso, S. 2015. Pengolahan Data Statistik di Era Informasi, SPSS 20. Elex Medi Komputindo, Jakarta.
Saryono., Anggraeni D. M. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Kesehatan, Nuha Medika: Yogyakarta.
Sjamsuhidajat, R dan Jong de W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed. 2. EGC; Jakarta.
Sugandi, S. 2007. Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Prostat serta Kontrol Hormonal terhadap Fungsi Prostat. Diakses tanggal 10 Oktober 2011, dari URL: http://www.urologi.or.id
Sugiyono .2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alafabeta: Bandung.
Toto Syatori Nasehudin dan Nanang Gozali.2012. Metode Penelitian Kuantitafif. Pustaka setia. Bandung.

Authors

Siti Pandanwangi TW
sitipandanwangitw@stfmuhammadiyah.ac.id (Primary Contact)
Rizki Rahmah Fauzia
Pandanwangi TW, S. and Fauzia, R. R. (2019) “PENGARUH TERAPI TAMSULOSIN DENGAN DUTASTERID TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN Benign Prostate Hyperplasia di RSUD GUNUNG JATI CIREBON”, Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian, 5(2), pp. 41–45. doi: 10.22236/farmasains.v5i2.1510.
Copyright and license info is not available

Article Details