Abstract
ABSTRAK
Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang ditandai dengan rasa tidak nyaman pada abdomen bagian atas dan berdampak negatif terhadap produktivitas penderitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko kejadian dispepsia pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan dilaksanakan pada bulan April – Juni 2022 di Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Prevalensi kejadian dispepsia pada penelitian ini adalah sebesar 46,6%. Frekuensi konsumsi makanan berlemak, makanan dan minuman manis, minuman berkafein, makanan dan minuman tanpa dimasak, makan di luar rumah, konsumsi camilan saat malam hari, tidak sarapan, dan jenis kelamin tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kejadian dispepsia pada mahasiswa tingkat akhir. Sementara itu, kejadian dispepsia memiliki hubungan yang signifikan dengan frekuensi konsumsi makanan pedas (p-value: 0,020 ; OR: 2,252 ; 95% CI: 1,181-4,293), jam makan tidak teratur (p-value: 0,033 ; OR: 2,331 ; 95% CI: 1,124-4,833), dan stres (p-value: 0,017 ; OR: 4,577 ; 95% CI: 1,435-14,594). Frekuensi konsumsi makanan pedas, jam makan tidak teratur, dan stres merupakan faktor risiko kejadian dispepsia pada mahasiswa tingkat akhir. Mahasiswa disarankan untuk menghindari jenis makanan pedas, jam makan tidak teratur, dan meningkatkan kapasitas manajemen stres yang baik.
Kata kunci: Dispepsia, Kebiasaan Makan, Stres