Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan aizuchi yang dikaitkan dengan pelanggaran prinsip kerjasama dan mendeskripsikan bentuk-bentuk aizuchi serta fungsi aizuchi pelanggaran prinsip kerjasama. Penelitian ini menggunakan kajian pragmatik dengan sumber data berupa drama Jepang berjudul 1 Litre of Tears. Data yang digunakan berupa tuturan yang mengandung aizuchi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Mayumi Kubota untuk menganalisis bentuk-bentuk aizuchi dan teori dari Horiguchi Sumiko untuk menganalisis fungsi aizuchi, selain itu juga menggunakan teori Grice untuk menganalisis penggunaan aizuchi berkaiatan dengan adanya pelanggaran prinsip kerjasama. Selanjutnya, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini ditemukan 237 data aizuchi yang kemudian diklasifikasikan ke dalam bentuk-bentuk aizuchi dan fungsi aizuchi. Jumlah Bentuk bentuk aizuchi tersebut yaitu Aizuchishi (Bentuk Ungkapan) sebanyak 211 data, Kurikaeshi (Bentuk Pengulangan) sebanyak 16 data, Iikae (Bentuk Parafrase) sebanyak 0 data, dan Sonota (Bentuk lain) sebanyak 11 data. Fungsi aizuchi yang ditemukan dalam drama tersebut yaitu 108 data tanda mendengar (Kiite iru to iu shingou), 41 data tanda memahami (Rikaishiteiru to iu shingou), 34 data tanda sependapat (Doi no Shingou), 16 data tanda menyangkal (Hitei no Shingou), 5 data tanda penyambung jeda (Ma wo motaseru Shingou), 22 data tanda ungkapan perasaan (Kanjou no Shingou), dan 4 data tanda menambahkan, mengoreksi dan meminta informasi (Jyouhou wo tsuika, teisei, youkyuu no shingou). Selain itu, berkaitan dengan aizuchi yang terdapat pelanggaran prinsip kerjsama ditemukan 3 data pelanggaran maksim kuantitas, 5 data pelanggaran maksim kualitas, 2 data pelanggaran maksim relevansi, dan 2 data pelanggaran maksim cara. Dengan demikian penulis menyarankan pada penelitian selanjutnya meneliti penggunaan aizuchi dikaitkan dengan prinsip kesantunan dengan menggunakan sumber data misalnya anime, manga, novel ataupun karya sastra lainnya. Selain itu bisa menggunakan kajian sosiopragmatik.