Main Article Content

Abstract

Secara etimologi bahasa Jepang dan bahasa Bali sama-sama memiliki tingkat tutur. Tingkat tutur dalam bahasa Jepang disebut Keigo sedangkan tingkat tutur dalam bahasa Bali disebut Sor Singgih Basa. Dalam berbicara baik masyarakat Jepang maupun masyarakat Bali, selalu memperhatikan keadaan  lawan bicaranya. Apakah lawan bicaranya itu orang yang baru di kenal?, atau orang yang lebih tua? Atau orang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi  atau sebaliknya. Hal ini akan menentuka ragam bahasa atau tingkat tutur yang digunakan dalam berbicara. Karena walaupun secara gramatikal dan leksikal bahasa seseorang itu benar, belum tentu dapat diterima dalam suatu lingkungan sosial masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  penggunaan ragam hormat atau  keigo dalam bahasa Jepang dan penggunaan sor singgih basa dalam bahasa Bali, serta  mencari kesepadanan makna diantara kedua ragam bahasa  tersebut.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kontrastif yaitu mendeskripsikan dan membandingkan penggunaan kedua ragam bahasa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesepadanan makna antara keigo dalam bahasa Jepang dan sor singgih basa dalam bahasa Bali. Dalam penggunaannya sonkeigo sepadan dengan basa alus singgih, kenjougo sepadan dengan basa alus sor, dan teineigo sepadan dengan  basa alus madya.

Keywords

tingkat tutur ragam hormat keigo sor singgih basa

Article Details

How to Cite
Ni Luh Suparwati. (2019). Ragam Hormat dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Bali Suatu Analisis Kontrastif. Jurnal Bahasa Jepang Taiyou, 2(1), 132–153. https://doi.org/10.22236/taiyou.v2i1.4840