KOMUNIKA
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika
<p style="text-align: justify;">The first printed edition was published in June 2013. Meanwhile, KOMUNIKA starts using the Online Journal System (OJS) in July 2019. Therefore, our publication from June 2013 till December 2015 was back issued. As we grow, we did some alterations in order to make an improvement. The author's guidelines were revised in June 2016 on the article interface. We also employ a journal template for Juli 2019 edition with additional title sours on the first page. Moreover, in the same edition, we also revise focus and scope. KOMUNIKA aims to encourage research in communication studies. KOMUNIKA published two times every year in <strong>Januar</strong>y and <strong>July</strong>.</p> <p style="text-align: justify;">Several other changes are informed in <a href="https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/history">Journal History</a><strong>.</strong></p>Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamkaen-USKOMUNIKA1411-7029Model Komunikasi Fasilitator Eksternal dalam Pelatihan Warga Binaan di Rumah Tahanan Negara
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/12550
<p>Rumah Tahanan Negara juga merupakan tempat pembinaan bagi warga di dalamnya yang sedang menjalani proses hukuman. Cemas, stres, serta takut pada proses hukuman yang dihadapi, dan proses adaptasi di rutan menyebabkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengalami masalah psikologis. Negara berusaha meminimalisir tingkat stres WBP sekaligus menjadikannya lebih produktif, meski masih menjalani masa hukumannya dengan pendidikan/pembinaan. Selain itu, hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran bagi WBP tertuang dalam beberapa aturan perundang-undangan. Tujuan dari penelitian ini ialah mengembangkan model komunikasi Fasilitator Eksternal dalam menyukseskan upaya pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Depok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis studi kasus yang mengacu pada metode, data, dan triangulasi sumber penelitian. Hasil penelitian ini diketahui bahwa model komunikasi <em>Three Way Fit</em> dalam penelitian ini kemudian menjadikan fasilitator dalam program pembinaan WBP di Rutan Kelas 1 Depok untuk lebih berkomitmen, disiplin dan penuh persiapan dalam setiap tugasnya. Petugas Rutan pun dituntut untuk mengetahui apa kebutuhan dan luaran yang diharapkan dari pelatihan yang dilakukan. Kedua pihak ini akan menentukan materi program dan luaran kegiatan benar-benar bermanfaat untuk warga binaan pemasyarakatan di Rutan tersebut.</p>Feri Ferdinan AlamsyahAhsani Taqwim AminuddinDesi Amaliah
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-07-312024-07-3111211812410.22236/komunika.v11i2.12550Sentimen Komentar Netizen dalam Postingan Pelantikan Menteri ATR/BPN Pada Akun Instagram @agusyudhoyono
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/15145
<p><em>The freedom of communication afforded by social media provides significant benefits to netizens by allowing them to interact and communicate without geographical restrictions or physical distance. Social media becomes a public forum to channel opinions or sentiments through comments. The sentiment of netizen comments refers to the opinions, responses, feelings, or views expressed by social media users (netizens) towards a particular topic, event, or content. This study aims to analyze the sentiments of netizens in the post of the Inauguration of the Minister of Agrarian and Spatial Planning / Head of the National Defense Agency (ATR / BPN) of the Advanced Indonesia Cabinet in the remaining term of office for the 2019-2024 period on the @agusyudhoyono Instagram account. This research uses qualitative methods with collection techniques in the form of observation and documentation. This research uses netnography theory. Netnography research aims to gain a deep understanding of the signification hidden in posts or responses made by netizens, which are observed from the perspective of the researcher. The results of this study indicate that netizen sentiment in the post of the inauguration of the Minister of ATR / BPN on the @agusyudhoyono Instagram account is mostly in the form of positive sentiment. Netizens' comments are in the form of congratulations, hopes, and prayers for Agus Yudhoyono. While negative sentiment is in the form of comments that reflect netizen disappointment with Agus Yudhoyono because he is no longer in opposition to the Jokowi administration</em></p>Febie Juma PristikaFakhrur Rozi
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-07-312024-07-31112108117Representasi Nazi pada Film Komedi Satire Jojo Rabbit
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/15127
<p>Film Jojo Rabbit adalah film satire komedi yang bertemakan Nazi dengan genre drama dan perang. Sebagai salah satu media massa, film Jojo Rabbit merepresentasikan fenomena yang unik yaitu sebuah realitas dimana Nazi memiliki dasar pemikiran fasisme dalam sebuah sistem masyarakat dan pemerintahan. Hal ini berbeda dengan realitas kehidupan yang sebenarnya, di mana sistem demokratis lebih mendominasi suatu sistem pemerintahan dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kenyataan Nazi yang direpresentasikan dalam fim Jojo Rabbit melalui tiga level semiotika John Fiske, yaitu kode level realitas, level representasi dan level ideologi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan paradigma interpretif serta analisis berdasarkan semiotika John Fiske. Setelah melakukan penelitian, peneliti menyimpulkan hasil penelitian dalam tiga poin. Pertama, Nazi pada level realitas dideskripsikan secara aktual melaui kode perilaku. Peneliti menemukan enam unsur yang menggambarkan perilaku Nazi sebagai penganut ideologi fasisme, yaitu ultranasionalis, rasialis, totaliter, fanatis, militeris, dan kekerasan. Perilaku Nazi tersebut didukung dengan gerak tubuh dan dialog. Selain itu, dialog yang ditampilkan pada film Jojo Rabbit juga mempertegas perilaku rasialis terhadap kelompok atau ras non-Arya. Kedua, Nazi pada level representasi ditunjukkan melalui kode kamera, kode pencahayaan, kode musik dan kode suara. Ketiga, Aksi dan tindakan karakter Nazi yang terdapat pada sebelas scene yang sudah dianalisis menampilkan ideologi fasisme, yaitu sistem pemerintahan dan masyarakat yang diatur secara totaliter oleh sebuah kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis, militeris, dan imperialis.</p>Mochammad Alfi FauzanAdrio Kusmareza Adim
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-07-312024-07-3111213614710.22236/komunika.v11i2.15127Kepemimpinan Digital dalam Implementasi Work Life Balance di PT. Global Asia Sinergi
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/14495
<p>Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan informasi (TI) semakin bertambah jumlahnya di Indonesia. Salah satu faktor kunci keberlangsungan industri TI adalah programmer rentan mengalami kelelahan fisik dan mental (burn-out) karena tidak mendapatkan keseimbangan waktu kerja dan waktu pribadi (work life balance). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan digital dalam penerapan work-life balance karyawan di PT. Sinergi Asia Global. Penelitian ini menggunakan Teori Strukturasi Adaptif dan Model ECAM (E-Leadership Communication Adaptation Model). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis dimana peneliti melakukan wawancara, observasi dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepala Divisi Emerging dan Produk PT Global Asia Sinergi Windy Hendwiananda membentuk ekosistem kerja yang adaptif dan inklusif melalui kepemimpinan digital dengan menerapkan prinsip buy-in. Penerapan prinsip buy-in dapat menciptakan proses komunikasi dan koordinasi yang lebih fleksibel dimana Windy tidak hanya berperan sebagai pemimpin namun juga sebagai agen perubahan yang melibatkan tim dalam pembuatan aturan. Windy menerapkan kepemimpinan situasional untuk membangun komunikasi yang baik dan memotivasi karyawan, serta memperkuat hubungan interpersonal. Windy mempunyai hak veto namun tetap mempertimbangkan keputusan bersama untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan perusahaan dan karyawan melalui forum diskusi santai yang menjadi ruang kreatif dalam menciptakan suasana kerja yang inklusif, adaptif dan berkelanjutan. PT. Global Asia Sinergi aktif memanfaatkan teknologi terkini untuk mengoptimalkan kinerja karyawan sehingga karyawan dapat memiliki work life balance.</p>Rizky Wulan RamadhaniVidi Pratama Jaya
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-07-312024-07-311129910710.22236/komunika.v11i2.14495Self Disclosure Gen Z pada Media OME TV
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/15178
<p>Dalam era media baru saat ini didorong oleh kenyataan bahwa media sosial merupakan media yang lekat dengan anak-anak generasi Z terutama media sosial OME TV yang saat ini booming dan penggunanya lebih banyak dari generasi Z. Generasi Z merujuk kepada individu yang lahir pada rentang tahun 1995-2010. maka oleh karena itu rumusan masalah dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana self disclosure generasi Z pada media OME TV dan apa fungsi self disclosure pada generasi Z melalui OME TV. Kemudian tujuan penelitian ini ialah peneliti ingin mendeskripsikan keterbukaan diri atau Self Disclosure Gen Z pada media OME TV. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dari observasi, wawancara, dan dokumentasi serta keterlibatan peneliti dalam pengumpulan data berupa observasi partisipan. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, teori self disclosure Sidney Marshall Jaourard dan dimensi self disclosure untuk mengukur tingkat keterbukaan dalam beberapa aspek. Hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Self Disclosure Gen Z Pada Media OME TV memiliki sifat yang berbeda dalam penyampaian informasi. Generasi Z dalam melakukan keterbukaan diri cenderung memiliki sifat afektif yaitu berkaitan dengan perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Keterbukaan diri pada generasi Z juga memiliki sifat deskriptif, saat individu sudah merasakan rasa nyaman dan aman berkomunikasi dengan lawan bicaranya, serta frekuensi seberapa lama menggunakan OME TV juga berpengaruh dalam berinterasi dengan pengguna lainnya. Fungsi Self Disclosure Gen Z Pada Media OME TV untuk membentuk dan mengembangkan sebuah hubungan pertemanan serta memberikan pengalaman baru dengan saling bertukar informasi tentang hal yang tidak diketahui.</p>Poppy FebrianaMaydiana Dwi Saputri
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-07-312024-07-311128498Pola Komunikasi Politik dalam Menarik Pemilih Pemula pada Pemilihan Presiden 2024 di Kabupaten Bandung
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/15144
<p>Pemilihan umum presiden merupakan proses demokrasi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia selama lima tahun sekali. Provinsi Jawa Barat yang memiliki jumlah penduduk terbanyak sehingga para calon presiden dan tim suksesnya masing-masing harus serius dalam membuat strategi komunikasi poitiknya dengan tujuan mendapatkan suara dan dukungan terbanyak. Kabupaten Bandung memiliki jumlah pemilih pemula yang banyak menjadi tujuan utama dari strategi komunikasin politik pilpres 2024. Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan strategi komunikasi politik pemilihan presiden pada pemilih pemula. Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk beradaptasi dengan perubahan dan menanggapi temuan yang muncul selama proses penelitian. Ini memungkinkan eksplorasi yang lebih mendalam dan penemuan yang lebih organik. Penelitian ini bersifat deskriptif sehingga mampu mendeskripsikan tentang wawasan dan pendapat pemilih pemula mengenai pilihannya dengan jumlah responden 43 orang yang tersebar dari 30 Kecamatan. Sebanyak 34 responden dan menjadi mayoritas memiliki respon tanggapan yang positif terkait partisipasi pemilu presiden dengan respon yang sangat atusias, tertarik, peduli, dan mengikuti perkembangan politik yang sedang berlangsung. Sebanyak 9 responden merespon negatif dengan motif kurang peduli, tidak peduli dan tidak tertarik. Kedua seluruh responden sudah yakin dengan pilihannya, mayoritas memilih paslon 02 dan motif pilihannya sangat beragam diantaranya dengan latar belakang militer, ketegasan, popularitas dan gaya berkampanye yang tidak membosankan. Sebagian responden ada yang diperintahkan untuk memilih paslon 02 oleh orang tuanya, namun mayoritas responden memilih atas dasar kemauannya sendiri. Ketiga semua responden menggunakan aplikasi media sosial sebagai referensi utama terkait informasi politik.</p>Iqbal SyaefullohIndriyati Kamil
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-07-312024-07-31112758310.22236/komunika.v11i2.15144Analisis Framing Berita Clickbait pada Okezone.com dan Detik.com: Kasus Pembunuhan Oleh Ferdy Sambo
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/14884
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berita clickbait dalam kasus pembunuhan oleh Ferdy Sambo terhadap Brigadir J. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh Ferdy Sambo dengan alasan dugaan perselingkuhan yang terjadi di antara Brigadir J dengan Putri Candrawathi. Penelitian ini menggunakan teori framing milik Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki untuk menganalisis struktur berita clickbait di media Okezone.com dan Detik.com. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis framing. Data analisis menggunakan empat elemen framing, yaitu Struktur Sintaksis, Struktur Skrip, Struktur Tematik, dan Struktur Retoris. Data divalidasi menggunakan triangulasi sumber yaitu dengan membandingkan hasil penelitian dengan jurnal dan buku lain yang relevan. Hasil penelitian dan analisis framing menggunakan teori Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki menunjukkan bahwa perbandingan clickbait dalam kasus pembunuhan oleh Ferdy Sambo terhadap Brigadir J di media Okezone.com dan Detik.com tidak jauh berbeda. Kemudian terdapat temuan clickbait pada kedua media yang berkaitan dengan disinformasi. Hal ini terlihat dari penggunaan judul berita yang clickbait dan isi berita yang tidak sesuai. Temuan lain yakni adanya penggunaan perempuan sebagai salah satu bagian dari judul berita yang digunakan sebagai pemancing clickbait yang terletak pada judul berita serta sudut pandang pemberitaan.</p>Salma Nabila FaustaVinisa Nurul Aisyah
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-07-312024-07-3111212513510.22236/komunika.v11i2.14884