KOMUNIKA
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika
<p style="text-align: justify;">The first printed edition was published in June 2013. Meanwhile, KOMUNIKA starts using the Online Journal System (OJS) in July 2019. Therefore, our publication from June 2013 till December 2015 was back issued. As we grow, we did some alterations in order to make an improvement. The author's guidelines were revised in June 2016 on the article interface. We also employ a journal template for Juli 2019 edition with additional title sours on the first page. Moreover, in the same edition, we also revise focus and scope. KOMUNIKA aims to encourage research in communication studies. KOMUNIKA published two times every year in <strong>Januar</strong>y and <strong>July</strong>.</p> <p style="text-align: justify;">Several other changes are informed in <a href="https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/history">Journal History</a><strong>.</strong></p>Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamkaen-USKOMUNIKA1411-7029Demografi Jurnalis serta Komunikasi dan Kolaborasi melalui Perangkat Digital dalam Kerja Jurnalistik di Kota Medan
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/12620
<p>Proses digitalisasi dan penetrasi internet yang mengarah pada percepatan perkembangan media online pada gilirannya mengarah pada disrupsi (<em>disruption</em>) teknologi yang menantang model bisnis media cetak konvensional. Penggunaan media online memang lebih populer daripada media cetak karena dapat memudahkan penggunanya dalam mengakses dan menyumbangkan ide serta pendapat tanpa batas. Dalam beberapa tahun terakhir, jurnalis di Kota Medan melakukan adaptasi terhadap perubahan tersebut dan kerap menggunakan perangkat smartphone dalam kerja jurnalistik. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk komunikasi dan kolaborasi yang dilakukan oleh jurnalis di Kota Medan dalam proses adaptasi terhadap digitalisasi industri media. Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan terhadap 60 orang jurnalis di Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jurnalis di Kota Medan sudah memiliki kemampuan yang cukup baik untuk melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan menggunakan perangkat digital. Para jurnalis sudah memiliki kemampuan untuk membangun konten digital, mengintegrasikan dan mengelaborasikan data digital, memiliki kesadaran akan copyright dan perizinan, serta membangun engagement dengan khalayak. Saat ini jurnalis di Kota Medan didominasi oleh generasi milenial yang berusia 25-39 tahun. Generasi ini merupakan generasi yang lahir dan tumbuh pada masa transisi elektronik ke digital, sehingga meskipun bukan native era digital namun masih bisa beradaptasi dengan perubahan yang muncul dalam digitalisasi</p>Munzaimah MasrilAnggun A. TobingFarida Hanim
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-01-312024-01-31111445310.22236/komunika.v11i01.12620Symbolic Interactionist Communication of Interreligious Figures in Managing Religious Diversity
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/12904
<p>This research aims to dissect interfaith figures’ symbolic interactionist communication approach in managing religious diversity. Using qualitative ethnographic research, data collection methods in the research used interviews, observation, and documentation. Listed as key informants were ten interfaith figures who were members of the Pekalongan City Religious Harmony Forum (FKUB). The research results show that interfaith figures in Pekalongan City use a symbolic interactionist communication approach in managing religious diversity in Pekalongan City. Among the forms of Symbolic Interactionism are symbols, gestures, language, rituals, education, and intercultural dialogue. The symbolic interactionism approach is also used to support the process of institutionalizing multicultural values which are the foundation for realizing religious harmony in Pekalongan City.</p>Dimas PrasetyaArditya PrayogiKhoirotul Umaroh
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-01-312024-01-31111344310.22236/komunika.v11i01.12904Konstruksi Realitas Gerakan Feminisme pada Komunitas Magnalene.co dalam Menyuarakan Hak Perempuan
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/12826
<p>Penelitian ini dilatarbelakangi adanya bentuk realitas sosial yaitu gerakan feminisme yang terjadi oleh komunitas Magdalene.co dalam menyuarakan hak-hak perempun yang dilihat dari segi pekerjaan, pendidikan, pelecehan seksual, serta permasalahan tentang perempuan lainnya. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan gerakan feminisme pada komunitas magnalene.co dalam menyuarakan hak perempuan dilihat dari segi eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teori pada penelitian ini menggunakan teori Konstruksi Realitas Sosial Peter Ludwig Berger dan Thomas Luckmann dengan proses dialektika dari Eksternalisasi, Objektivasi, dan Internalisasi. Subjek penelitian ini adalah anggota komunitas Magdalene.co dalam menyuarakan hak-hak perempuan dalam kehidupan sosial maupun dalam media Magdale.co melalui tindakan dan interaksi individunya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eksternalisasi konstruksi realitas dalam gerakan feminisme dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan kesadaran akan ketidakadilan pada diri perempuan. Dalam komunitas Magdalene.co, terlihat adanya penulisan yang menyuarakan hak-hak perempuan dengan bahasa inklusif serta kritik terhadap ketimpangan gender dan diskriminasi. Objektivasi terjadi melalui upaya komunitas ini untuk mendapatkan perhatian publik dan mempengaruhi opini masyarakat melalui publikasi artikel yang membahas isu-isu feminisme. Proses internalisasi terjadi ketika anggota komunitas Magdalene.co mengadopsi nilai-nilai feminisme dan mengintegrasikannya ke dalam identitas mereka, memperjuangkan kesetaraan gender dan keadilan sosial. Hal ini mempengaruhi cara berpikir, sikap, dan tindakan mereka terkait isu-isu perempuan.</p>Zikri FachrulYandi HermawandiSalma Rosvita Dewi Ningindah
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-01-312024-01-311111023Interpretasi Khalayak Terhadap Rasisme Beda Etnis dalam Film Bidadari Mencari Sayap
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/12708
<p>Rasisme tanpa disadari sering terjadi di Indonesia karena Indonesia memiliki keberagaman etnis dan agama. Ragam etnis dan agama dalam pernikahan juga digambarkan pada film Bidadari Mencari Sayap yang mengisahkan pasangan suami istri menikah dari etnis dan agama yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interpretasi khalayak terkait rasisme beda etnis pada film Bidadari Mencari Sayap. Konsep <em>decoding</em> dan <em>encoding</em> Stuart Hall digunakan untuk melihat text media yang diinterpretasi oleh khalayak. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis resepsi dengan paradigma kontruktivis. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam. Terdapat delapan informan yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah dikelompokan berdasarkan etnis dan latar belakang budaya berbeda. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan rasisme beda etnis memiliki arti yang berbeda. Temuan menghasilkan dominasi posisi hegemoni dominan oleh pihak perempuan, posisi negosiasi tidak ada dan juga dominasi posisi oposisi oleh pihak laki-laki. Penelitian ini menyoroti bahwa perbedaan etnis dan agama tidak menjadi masalah bagi sebagian khalayak, dimana akulturasi budaya yang ada di Indonesia menyebabkan toleransi keberagaman dapat diterima di masyarakat, selama tidak adanya pergeseran pada keyakinan masing-masing.</p>Cynthia AriskaRizki BriandanaAchmad Jamil
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-01-312024-01-311116474Studi Netnongrafi Pesan Penerimaan Diri Dalam Lagu “Tutur Batin” di Kalangan Pendengar Perempuan
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/11548
<p>enelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana Studi Netnografi Pesan Penerimaan Diri Yang Disebarkan Dalam Bentuk Lagu Di Media <em>Youtube</em> Dengan Judul “Tutur Batin” Karya Yura Yunita Di Kalangan Pendengar Perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang memiliki tujuan yaitu menjelaskan suatu fenomena secara terperinci dan menjawab permasalahan yang diambil oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian netnografi, yaitu sebuah pendekatan yang disebut sebagai etnografi dalam internet dengan cara melihat interaktifitas didalamnya dan melihat perilaku seseorang dari berbagai budaya dan komunitas dalam dunia maya. Netnografi adalah cara untuk melakukan penelitian antropologi melalui internet, menggunakan informasi yang tersedia secara publik di mana semua orang bebas berbagi melalui media sosial. Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan teknik observasi non partisipan karena peneliti tidak ikut berpartisipasi didalam kehidupan penelitian, peneliti hanya mengamati pada kolom komentar di Musik Video Tutur Batin pada <em>YouTube</em> Yura Yunita dan Teknik Studi Pustaka. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Penerimaan Diri Para Pendengar Perempuan setelah mendengarkan Lagu Tutur Batin adalah Mampu Menilai Diri sendiri dan mengoreksi kelemahan pribadi, sifat percaya diri dan mengasihi diri sendiri, mandiri dan berpendirian, jujur terhadap diri sendiri dan memanfaatkan kemampuan dengan bijaksana dan efektif.</p>Shintya Margaretha MarpaungAnis EndangIndria
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-01-312024-01-31111546310.22236/komunika.v11i01.11548Strategi Komunikasi Organisasi dan Muhammadiyah dalam Penanganan Pandemi Covid-19 Varian Omicron
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/12881
<p>Merebaknya pandemi Covid-19 mendorong respon Muhammadiyah dengan membentuk MCCC pada tanggal 5 Maret 2020. MCCC menerapkan serangkaian strategi komunikasi untuk membantu penanganan penyebaran pandemi Covid-19, khususnya pada kasus Omicron. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan strategi komunikasi organisasi yang dilakukan oleh MCCC dalam penanganan Covid-19 pada saat varian omicron masuk ke Indonesia. Teori pada peneltian ini menggunakan pandangan Pace dan Faules (2013) untuk melihat bentuk dari komunikasi organisasi dari MCCC itu sendiri. Sementara itu, pandangan Cutlip, Center, & Broom (2016) penulis gunakan untuk memperdalam strategi komunikasi yang dilakukan oleh MCCC. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model deskriptif analisis. Temuan dari penelitian ini ialah strategi komunikasi organisasi MCCC dalam penanganan Covid-19 telah menggunakan 7c Cutlip, Centre, & Broom, dimana MCCC telah menerapkan : 1) credibility, 2) context, 3) clarity, 4) continuity and consistency, 5) channel, 6) capability of the audience, 7) content. Penerapan strategi komunikasi organisasi tersebut didukung dengan iklim komunikasi organisasi yang mengedepankan urusan kemanusiaan di internal Muhammadiyah, sehingga lebih kompak dan terkonsolidasi dengan baik.</p>Machhendra Setyo AtmajaNovianty Elizabeth AyunaIka Yuliasari
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-01-312024-01-311111910.22236/komunika.v11i01.12881Representasi Manusia Sampah Sebagai Subaltern pada Cerita Anak: Analisis Wacana Multimodal dalam Buku Poupelle of Chimney Town
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/article/view/12758
<p>Kondisi kelas sosial dalam sebuah masyarakat tidak dapat terlepas dari pengamatan kelompok kapitalis untuk dikomodifikasi menjadi sebuah komoditas. Praktik komodifikasi ini sangat menguntungkan pihak kapitalis sebagai pemilik modal dari sisi materiil. Hal ini dapat mereka lakukan melalui praktik representasi kelas sosial menjadi sebuah komoditas tontonan dan hiburan untuk dinikmati khalayak. Salah satu produk dari industri ini adalah cerita anak yang berjudul Poupelle of Chimney Town: Petualangan Poupelle di Kota Cerobong Asap. Kisah fiksi tersebut merepresentasikan kehidupan manusia pinggiran, khususnya subaltern dari kelas sosial bawah. Hal ini sekaligus menjadi sebuah kritik sosial yang dikemas dalam bentuk cerita anak yang dapat menumbuhkan kesadaran kelas bagi khalayak. Penelitian ini menggunakan teori representasi yang ditawarkan oleh Stuart Hall. Di mana narasi dan visual yang ditampilkan dilihat memiliki kepentingan politis dalam merepresentasikan kehidupan masyarakat miskin di era modern. Metode yang digunakan adalah analisis wacana multimodal dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan teknik observasi dan dokumentasi untuk mengumpulkan data primer. Adapun teknik validitas data yang digunakan peneliti adalah triangulasi teori guna mendapatkan hasil penelitian yang lebih objektif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa cerita anak tersebut membangun representasi dari masyarakat subaltern di era modern. Di mana dalam kelompok subaltern terdapat kekuasaan yang juga dimiliki oleh setiap individu. Hal ini menunjukkan bahwa dalam realita di masyarakat, kelompok yang termarjinalkan sekalipun tetap memiliki power untuk menunjukkan posisi sosialnya. Selain itu, cerita ini juga menunjukkan bahwa cerita anak dapat dibuat berdasarkan narasi dari masalah sosial modern.</p>Khairul SyafuddinHayu LusianawatiRafi'i
Copyright (c) 2024 KOMUNIKA
2024-01-312024-01-31111243310.22236/komunika.v11i01.12758