Pengaruh Self-Esteem, Perceived Sosial Support, Dan Sense Of Community Terhadap Subjective Well-Being Penggemar Anime
Abstract
Stigma mengenai penggemar anime yang beredar di masyarakat banyak membuat penggemar anime tidak genuine dalam mengekspresikan dirinya di lingkungan umum. Ketidaknyamanan membuat banyak penggemar anime menutupi identitas kepenggemaran mereka dan hal tersebut mengarahkan mereka kepada kepuasan hidup yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel self-esteem, perceived social support, dan sense of community memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan subjektif dengan populasi penggemar anime di daerah JABODETABEK. Sampel yang digunakan berjumlah 300 orang penggemar anime yang bergabung dalam komunitas penggemar dengan rentang usia 18 – 25 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling yaitu accidental sampling. Dalam penelitian ini, peneliti mengadaptasi dan memodifikasi alat ukur Flourishing Scale dan Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) oleh Diener dkk (2009), The Rosenberg Self-esteem Scale oleh Rosenberg (1965), Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) oleh Zimet, Dahlem, Zimet & Farley (1988), serta Sense of Community Index-2 (SCI-2) oleh Chavis, Lee dan Acosta (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-esteem, perceived social support, dan sense of community memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan subjektif sebesar 30.7%. Variabel self-esteem menjadi prediktor yang paling besar kontribusinya terhadap kesejahteraan subjektif, kemudian family (dimensi dari perceived social support) dan integration and fulfilment of needs (dimensi dari sense of community) juga memiliki pengaruh yang signifikan.