Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Homeostasis dan Kemandirian Pada Penderita Keterbelakangan Mental Akibat Ensefalitis
Abstract
Ensefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, jamur dan riketsia. Infeksi pada otak menimbulkan masalah medis yang serius dan membutuhkan pengenalan dan penanganan segera untuk memperkecil gejala sisa neurologis yang serius di antaranya ialah keterbelakangan mental. Keterbelakangan mental menimbulkan masalah baik yang berdampak secara biologis maupun psikologis. Homeostasis psikologis adalah suatu bentuk perilaku manusia yang ingin mencari keseimbangan atau meniadakan ketidak-seimbangan menjadi seimbang yang terdapat dalam dirinya. Penelitian ini bertujuan memahami homeostatis psikologis pada seorang anak yang mengalami keterbelakangan mental akibat ensefalitis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode kualitatif dengan teknik survey dan wawancara untuk mamahami kemungkinan penyebab terjadinya kelumpuhan pada subjek penelitian dan homeostasis psikologis pada subjek. Subjek adalah seorang perempuan beusia 19 tahun yang mengalami keterbelakangan mental, namum memiliki kemandirian yang tinggi dalam mengurus hidupnya. Berdasarkan pengolahan hasil wawancara, kemungkinan terjadinya keterbelakangan mental pada subjek penelitian karena subjek mengalami subjek mengalami ensefalitis akibat penyebaran virus campak ke otak. Kelainan fungsi saraf yang timbul berupa kelainan kognisi (disleksia dan diskalkulia), memori, dan emosi. Hasil wawancara menunjukkan peran kedisiplinan ibu dalam membentuk homeostasis psikologis pada subjek.