Peran Keluarga Dan Sabar Pada Orang Tua untuk Meningkatkan Self Regulated Learning bagi Remaja Miskin
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian psikologis yang mengkaji peran keluarga dan sabar pada orang tua untuk meningkatkan Self Regulated Learning pada remaja miskin. Lokasi penelitian di Kabupaten Tangerang, mengingat jumlah penduduk miskin tergolong cukup tinggi, mencapai 190.392 jiwa pada tahun 2011. Self Regulated Learning adalah kemampuan remaja untuk menetapkan suatu tujuan belajar mereka, lalu mereka memonitor, mengatur, dan mengontrol kognisi, motivasi dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan mereka. Peran keluarga merupakan gambaran mengenai kondisi keluarga dalam hal pemecahan masalah, komunikasi, peran masing-masing anggota, keterlibatan afektif, respon afektif dan kontrol perilaku. Sedangkan sabar merupakan respon awal, aktif, sesuai aturan dan bertujuan untuk kebaikan. Penelitian ini mengambil sampel pada keluarga miskin, dengan penghasilan orang tua < 2.6 juta rupiah/bulan. Alat ukur yang digunakan adalah Motivational Strategies for Learning Questionnaire (Zimmerman, dalam Pintrich & Groot, 1990), Mc Master Family Assessment Device (FAD) 12 item (GF12) dan instrumen sabar yang dikembangkan oleh El Hafiz (2012). Hasil analisa data menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara keberfungsian keluarga dengan Self Regulated Learning remaja dari keluarga miskin, begitu juga dengan sabar ibu memiliki korelasi signifikan dengan Self Regulated Learning remaja tersebut. Sementara sabar ayah, jika berada pada tingkat kesabaran sedang dan tinggi, memberikan efek moderasi yang signifikan dalam pengaruh keberfungsian keluarga terhdap Self Regulated Learning. Namun demikian, tidak terjadi efek moderasi yang sama jika sabar ayah berada pada level rendah