Benarkah Perempuan Paling Sering Membandingkan Diri di Lingkungan Sosialnya?

Abstrak

Kemudahan akses di era digitalisasi ini menjadikan media sosial sebagai sarana utama untuk memperoleh informasi mengenai kehidupan orang lain. Tanpa disadari, Tindakan seperti ini dapat memancing individu untuk melakukan evaluasi terhadap dirinya dengan cara membandingkan diri dengan orang lain dalam frame media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelompok gender mana yang paling sering melakukan perbandingan sosial dalam konteks media sosial. Responden dalam penelitian ini berjumlah 170 orang yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012 (Generasi Z), pengguna tiktok, dan tinggal diwilayah Jabodetabek. Pada penelitian ini, responden dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen (kelompok perempuan dengan kode 1) dan kelompok kontrol (kelompok laki-laki dengan kode 0). Alat ukur perbandingan sosial menggunakan social comparison scale yang memiliki dua dimensi yaitu opini dan ability (Gibbons & Buunk, 1999). Kemudian, dimodifikasi oleh Moningka & Ratih Eminiar (2020) ke dalam konteks media sosial dengan koefisien reliabilitas alat ukur sebesar 0,793. Metode Analisis regresi linear digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jenis kelamin sebagai variable independen terhadap perbandingan sosial yang merupakan variable dependen. Analisis data dilakukan dengan bantuan software JASP Ver. 0.19.3.0. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa gender memiliki pengaruh signifikan sebesar 2.9% terhadap social comparison, dengan nilai R² sebesar 0.029. Selain itu, dapat disimpulkan juga bahwa perempuan lebih sering membandingkan diri di media sosial daripada laki-laki (R= 0.169; B= 0.169; P= 0.027).